MAKNA INDUNG BAGI MILENIAL

Rini Maulina, Setiawan Sabana, Nuning Yanti Damayanti, Teddi Muhtadin

Abstract


Ibu dalam Bahasa Sunda yaitu Indung. Indung bagi masyarakat Sunda di masa lalu dimaknai tidak hanya sebagai Ibu biologis, tetapi memiliki makna yang lebih luas yang terkandung dalam artefak budaya Sunda dalam betuk simbol-simbol. Indung sebagai simbol tersebar diberbagai artefak budaya Sunda seperti pada paribasa, babasan, carita pantun, jangjawokan, waditra alat musik tradisional Sunda, pencak silat, upacara tradisional urang Sunda dan lain sebagainya. Di masa kini jarang sekali masyarakat yang menggali makna Indung. Generasi milenial hanya mengenal kata indung sebagai Ibu. untuk itu perlu diketahui apa makna Indung bagi generasi milenial yang hidup di era teknologi informasi dan internet masa kini. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner yang dilakukan terhadap responden berusia remaja, kuesioner dilakukan pada 51 orang yang terdiri dari pria dan wanita yang merupakan urang Sunda. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif. Tujuan dari penelitian adalah untuk mencari jejak makna Indung dalam masyarakat Sunda saat ini. Data yang diperoleh dianalisis dan kemudian ditafsirkan untuk mendapatkan kesimpulan.
Kata kunci : Indung, Makna, Milenial, Simbol.


Full Text:

PDF DOWNLOAD

References


Andert, D., 2011, Alternating leadership as a proactive organizational intervention: addressing the needs of the baby boomers, generation xers and millennials, Journal Of Leadership, Accountability & Ethics.

Danadibrata, R.A., 2006, Kamus Basa Sunda. Kiblat. Bandung.

Dienaputra, Reiza D., 2012, Budaya Visual Sunda, Pikiran Rakyat, 10 April, p.5. Print.

Hauw, S., & Vos, A., 2010, Millennials’ career perspective and psychological contract expectations: does the recession lead to lowered expectations?, Journal of Business & Psychology.

Heryana, Agus., 2006, Indung, Konsep dan Aktualitas Perempuan Sunda, Balai Pelestarian Nilai Budaya, Bandung.

Heryana, Agus., 2012, Mitologi Perempuan Sunda, Patanjala Vol. 4 No. 1.

Heryana, Agus., 2018, Pencak Silat Ameng Timbangan di Jawa Barat, Hubungan Antara Ajaran dan Gerak Ameng Timbangan, Patanjala Vol. 10 No. 1.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Indung

Kaifi, B. A., Nafei, W. A., Khanfar, N. M., & Kaifi, M. M., 2012, A multi-generational workforce: managing and understanding millennials. International Journal of Business & Management.

Koentjaraningrat., 2009, Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta.

Kubarsah R, Ubun Drs., 1994, Waditra, Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa Barat. CV. Sampurna, Bandung.

Prawira, Nanang Ganda., 2017, Pamandangan Reka Hias Baduy: Fungsi, Bentuk, Motif, Simbol, di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jawa Barat, Bintang warli Artika, Bandung.

Pasi Pyöriä1, Satu Ojala, Tiina Saari, and Katri-Maria Järvinen., 2017, The Millennial Generation: A New Breed of Labour?, SAGE Open January-March 2017: 1–14 DOI: 10.1177/2158244017697158 journals.sagepub.com/home/sgo.

Rosidi. Ajip., 2005, Babasan & Paribasa: Kabeungharan Basa Sunda, Kiblat Buku Utama, Bandung.

Smith, Travis J. Nichols, Tommy., 2015, Understanding the Millenial Generation. Journal of Business Diversity Vol. 15(1).

Tohari, Heri Mohamad., 2013, Feminisme Sunda Kuno: Studi Interpretasi Kritis Akulturasi Nilai-nilai Kesetaraan Gender Sunda-Islam Dalam Carita Pantun Sri Sadana, Jurnal Etika dan Pekerti, Vol. 1. No. 2

Trompenaars, Fons and Hampden-Turner, Charles., 1997, Riding The Waves of Culture: Understansing Diversity in Global Business, Nicholas Brealey, London.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/pib.v1i1.1322

Refbacks

  • There are currently no refbacks.