REKONTEKSTUALISASI SEBAGAI STRATEGI PEMERTAHANAN TRADISI LOKAL SECARA BERKELANJUTAN PADA SENTRA KERAJINAN KERAMIK PLERED

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 hingga 2022 telah memberikan dampak negatif bagi
kehidupan masyarakat pengrajin keramik Plered saat ini walaupun ada juga dampak positifnya. Selepas
masa PSBB diluar dugaan terjadi peningkatan pemesanan produk pot (over pre order) untuk pasar lokal.
Sayangnya ketika masa pandemi Covid-19 berakhir, booming pot Plered juga ikut berakhir. Penjualan
kerajinan keramik Plered kini mengalami penurunan yang lebih parah dari masa sebelum pandemi. Selain
itu pada masa pandemi Covid-19 terjadi persaingan yang kurang sehat antarpengrajin sehingga kondisi
sosial ekonomi sentra menjadi kurang kondusif hingga saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan
pemetaan mengenai kondisi faktual kondisi sosial ekonomi pengrajin di sentra kerajinan keramik Plered
setelah masa pandemi Covid-19 dalam upaya rekontektualisasi nilai tradisi lokal yang ada di sentra.
Penelitian dilakukan menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan desain penelitian
deskriptif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi lapangan, kuesioner semi
terstruktur pada 84 orang pengrajin dan wawancara dengan 6 orang partisipan dari pihak pengrajin,
pengolah bahan baku, tokoh masyarakat, dan pembina dari pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan
pengrajin yang mampu bertahan setelah masa pandemi Covid-19 adalah yang masih percaya dan setia pada
tradisi lokal berupa mitos, legenda, roh leluhur, ritual tradisi, dan kategorisasi pengrajin sesuai kapasitas
dan jenis produk yang dibuatnya. Dengan demikian rekontekstualisasi nilai tradisi sebagai strategi
pemertahanan tradisi secara berkelanjutan sangat diperlukan untuk membangun keharmonisan tradisi lokal
dengan tuntutan perubahan bagi kemajuan sentra kerajinan keramik Plered pada masa yang akan datang.
Kata kunci: kerajinan, keramik, plered, rekontektualisasi, tradisi lokal