PELATIHAN TARI JAIPONGAN BOJONGAN DI SANGGAR TARI GIRI MAYANG KABUPATEN BANDUNG
Abstract
Dinamika perkembangan tari Jaipongan hingga saat ini didominasi oleh tarian putri, sehingga kondisi ini
menumbuhkan pemahaman bahwa tari Jaipongan itu adalah tarian putri. Untuk mengembalikan eksistensi
penari putra (jalu; Sunda), salah satu upaya yang dipandang tepat adalah melakukan kegiatan pelatihan
kepada siswa-siswi di Sanggar Giri Mayang dengan materi tari berpasangan putra dan putri bernuansa
pergaulan. Untuk kepentingan tersebut, digunakan metode Participation Action Reseach (PAR) yang di
dalamnya menempatkan tiga kata kunci saling berkaitan satu sama lain, yaitu meliputi; partisipasi, riset,
dan aksi. Adapun hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah terjadinya alih keterampilan materi repertoar tari
Jaipongan Bojongan dari pelaksana PKM kepada para siswa-siswi sanggar Giri Mayang, sehingga materi
ini menjadi perbendaharaan baru yang selanjutnya dijadikan sebagai materi pelatihan di sanggar Giri
Mayang. Dengan demikian terjadi alih generasi, terutama tumbuhkembangnya animo anak laki-laki (pria;
putra) untuk mempelajari tari Jaipongan yang bermuara pada kembalinya keberadaan (eksistensi) penari
Jalu.
Kata kunci: pelatihan, jaipongan, Bojongan, berpasangan, penari jalu
menumbuhkan pemahaman bahwa tari Jaipongan itu adalah tarian putri. Untuk mengembalikan eksistensi
penari putra (jalu; Sunda), salah satu upaya yang dipandang tepat adalah melakukan kegiatan pelatihan
kepada siswa-siswi di Sanggar Giri Mayang dengan materi tari berpasangan putra dan putri bernuansa
pergaulan. Untuk kepentingan tersebut, digunakan metode Participation Action Reseach (PAR) yang di
dalamnya menempatkan tiga kata kunci saling berkaitan satu sama lain, yaitu meliputi; partisipasi, riset,
dan aksi. Adapun hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah terjadinya alih keterampilan materi repertoar tari
Jaipongan Bojongan dari pelaksana PKM kepada para siswa-siswi sanggar Giri Mayang, sehingga materi
ini menjadi perbendaharaan baru yang selanjutnya dijadikan sebagai materi pelatihan di sanggar Giri
Mayang. Dengan demikian terjadi alih generasi, terutama tumbuhkembangnya animo anak laki-laki (pria;
putra) untuk mempelajari tari Jaipongan yang bermuara pada kembalinya keberadaan (eksistensi) penari
Jalu.
Kata kunci: pelatihan, jaipongan, Bojongan, berpasangan, penari jalu
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26742/pib.v0i0.3140
Refbacks
- There are currently no refbacks.