TEPAK CIWARINGINAN DAN LAGU KHAS PADA SENI PENCAK SILAT DI KOTA BANDUNG

Riky Oktriyadi, Gempur Sentosa, Ardhy Herdiansyah R.

Abstract


Pencak silat merupakan seni bela diri identitas budaya bangsa Indonesia yang telah ditetapkan oleh
UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Pencak silat di Jawa Barat bukan hanya dikategorikan
sebagai olahraga bela diri, melainkan juga sebagai salah satu rumpun kesenian. Pencak silat pada konteks
pertunjukan kesenian, sering juga disebut Kendang Penca (dilihat dari sudut pandang estetika karawitan)
dan Ibing Penca (dilihat dari sudut pandang estetika tari). Fokus artikel ini yaitu, mendeskripsikan ragam
pola tepak ciwaringinan dan lagu khas pada dalam rumpun pencak silat di Kota Bandung.
Pertimbangannya, lagu-lagu dan tepak tersebut sampai saat ini tidak pernah lagi muncul dalam setiap
pertunjukan kendang penca, bisa dikatakan keberadaannya mulai punah. Dalam artikel ini, penulis
mengunakan pendekatan kualitatif dari Jhon W. Creswell yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui
observasi, dokumentasi, serta wawancara. Setelah data didapatkan, selanjutnya penulis melakukan analisis
data untuk menguji kebenaran data. Artikel ini membahas gambaran umum pencak silat sebagai seni
pertunjukan, iringan musik pencak silat di Bandung, deskripsi pola tepak ciwaringinan, dan deskripsi lagu
khas dalam seni pencak silat. Pada artikel ini dapat disimpulkan bahwa seni pencak silat merupakan salah
satu aspek yang sangat penting dalam khasanah seni pertunjukan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Secara estetika, pencak silat pada umumnya terdiri dari estetika bentuk seni tarian Pencak Silat (ibing
penca), estetika musik (karawitan), dan estetika tata busana tradisional. Selain itu, temuan dalam penelitian
ini yaitu terdapat ragam pola tepak ciwaringinan dan lagu khas yang belum dikenal oleh masyarakat.
Kata Kunci: Pencak Silat, Tepak Ciwaringinan, Lagu Khas Pencak Silat

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26742/pib.v0i0.3155

Refbacks

  • There are currently no refbacks.