ANALISIS MAKNA VISUAL WAYANG TAVIP CABANG DEPOK JAWA BARAT DALAM CERITA BERINGIN SETAN

Yusrina Zati Bayani, Anis Sujana, Supriatna Supriatna

Abstract


Tavip Puppet of Satanic Banyan is one of the Contemporary Puppets in West Java. Driven by the visual meaning contained in the figure of the Tavip Puppet of Satanic Banyan, this research is a single case study in an area in Depok City that has a contemporary art identity. The formulation of the problem focuses on the background of the visual meaning in the Tavip Puppet of Satanic Banyan. The study uses a qualitative method with a semiotic approach, specifically that of Charles Sanders Pierce’s theory. It is aimed to find out signs and meanings present in the characters of Tavip Puppet of Satanic Banyan. The research results show that each character has a different visual meaning. It can be seen from every sign, color and ornament that belong to each character. Tavip Puppet of Satanic Banyan was crafted by two figures, namely Tavip as its creator and Budi Ros as its developer or script writer.

Keywords: Semiotics, Visual Meaning, Tavip Puppet of Satanic Banyan.

____________________________________________________________________


Wayang Tavip Beringin Setan merupakan salah satu Wayang Kontemporer yang berada di Jawa Barat, penelitian ini dilatar belakangi oleh makna visual yang terdapat pada tokoh Wayang Tavip Beringin Setan. Mengambil studi kasus tunggal di daerah Kota Depok yang memiliki identitas seni rupa kontemporer. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana latar belakang makna visual pada Wayang Tavip Beringin Setan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika khususnya menggunakan teori Charles Sanders Pierce. Tujuannya yaitu agar dapat mengetahui apa saja tanda dan makna yang terdapat pada tokoh Wayang Tavip Beringin Setan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap makna visual Wayang Tavip Beringin Setan ini ditemukan bahwa setiap tokoh memiliki makna masing-masing yang berbeda-beda. Hal ini terbukti dari setiap tanda, warna dan ornament yang dimiliki dari setiap tokoh. Terciptanya Wayang Tavip Beringin Setan ini juga terdiri dari dua orang yaitu Pak M. Tavip sebagai seorang kreator dan Pak Budi Ros sebagai pengembang atau pembuat naskah.

Kata Kunci: Semiotika, Makna Visual, Wayang Tavip Beringin Setan

Full Text:

PDF

References


Budiman, Kris. (2011). Semiotika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonisitas, Yogyakarta: Jalasutra. 978-602-8252-65-2

Foley, Kathy. (2011) Wayang Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam Diseminasi Informasi “Kanti Walujo”, Jakarta: Kementrian Komunikasi dan Informasi RI Direktorat Jendral Informasi Komunikasi Publik.

Darmaprawira, Sulasmi W.A. (2002) WARNA “Teori dan Kreativitas Penggunaannya” edisi ke-2, Bandung : ITB. 979-929-951-9

Gurito, Pandam. (1988). Wayang Kebudayaan Indonesia dan Pancasila, Jakarta: Universitas Indonesia Press. 979-456-008-X

Mertosedono, Amir. (1986) Sejarah Wayang Asal Usul, Jenis dan Cirinya, Semarang: Dahara Prize.

Sobur, Alex. (2016) Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 979-692-238-3

Supriatna. (2015). Realitas Tradisi Dalam Persepsi Visual “Kuda Ronggeng”, Bandung: Jurnal Seni Rupa ISBI Bandung.

Tinarbuko, Sumbo. (2009). Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta: Jalasutra. 978-602-825-224-9

Wikipedia. Wayang. https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v8i2.1524

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com