KAJIAN UNSUR ARTISTIK PADA BUDAYA TARI KEMBANG BEKASI (Studi Etnografi Sejarah Penggunaan Topeng Ronggeng pada Tari Kembang Bekasi)

Evania Sarah Adinda, Agus Cahyana, Asep Miftahul Falah

Abstract


The study of artistic elements on Kembang Bekasi dance is based on an appreciation of a mask dance and a review of a Topeng Ronggeng history in Bekasi. Kembang Bekasi dance, an indigenous art from Bekasi, was introduced in 2010 by Eem Biliyanti, This study focuses on the background of Kembang Bekasi dance, the history of Topeng Ronggeng, and the relation between Topeng Ronggeng and Kembang Bekasi dance in Society. This study is analytic descriptive with a qualitative approach. Data were collected through observation, interviews, and literature study. Topeng Ronggeng is a significant property used in Kembang Bekasi dance that is evolved and adjusted according to society’s surroundings so that it gives inspiration to Kembang Bekasi dance. Kembang Bekasi dance is often requested to be performed in many events, such as weddings, parties, circumstance celebrations, cultural festivals, and even the opening or welcoming ceremonies.

 

Keywords: Cultural Structure, history, Topeng Ronggeng, Kembang Bekasi Dance

------------------------------------------------------------------------------------------

Kajian unsur artistik pada budaya Tari Kembang Bekasi, didasarkan atas apresiasi salah satu kesenian Tari Topeng dan mengulas sejarah pada Topeng Ronggeng yang ada di wilayah Kota Bekasi. Tari Kembang Bekasi merupakan kesenian asli dari Kota Bekasi yang diperkenalkan pada tahun 2010 oleh Eem Biliyanti. Penelitian ini membahas Latar Belakang terbentuknya Tari Kembang Bekasi, sejarah Topeng Ronggeng, hingga hubungannya Topeng Ronggeng dan Tari Kembang Bekasi pada Masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan melakukan pendekatan secara kualitatif. Teknik kualitatif data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi pustaka. Topeng Ronggeng merupakan properti penting yang digunakan pada Tari Kembang Bekasi yang berkembang dan disesuaikan dengan lingkungan masyarakat sehingga mampu memberikan inspirasi bagi Tari Kembang Bekasi. Tari Kembang Bekasi kemudian mendapat respond yang positif dari warga Bekasi, maka seringkali Tari Kembang Bekasi mendapat tanggap atau panggilan untuk acara-acara seperti acara pernikahan, hajatan, khitanan, acara festival budaya, bahkan sebagai acara pembukaan hari penting atau sebagai tari penyambutan tamu.

 

Kata Kunci: Struktur Budaya, Sejarah, Topeng Ronggeng, Tari Kembang Bekasi.


References


Alviyani, Farida. (2021). [Lengkap] Tari Ronggeng: Asal, Sejarah, Fungsi, Pola Lantai + Video. Selasar, (Online). (https://www.selasar.com/tari/ronggeng, diakses pada 1 Juli 2021)

Andi Saputra Yahya dan Nurzain. (2009). Profil Seni Budaya Betawi. Jakarta: Dinas Pariwisata dan kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Camelia, Arini. (2016). KONTINUITAS, PERUBAHAN, DAN PERKEMBANGAN KESENIAN TOPENG BEKASI KELOMPOK SINAR SELI ASIH DI KECAMATAN RAWA LUMBU KOTA BEKASI. [Skripsi] Yogyakarta: Institut Kesenian Indonesia.

Kartini. (1989). Tari Kedok. Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Proyek Peningkatan Mutu Pelatih Seni Budaya.

Nisrina, Indah. (2020). Mengenal Tarian dari Kota Bekasi. Wordpress, (Online). (https://indahnis24.wordpress.com/2020/02/19/mengenal-tarian-dari-kota- bekasi, diakses pada 7 Juli 2021.)

Nurmansyah. (2015). TARI KEMBANG BEKASI DI SANGGAR Sinar Seli Asih. KOTA BEKASI. [Skripsi] Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. (http://repository.upi.edu/22473/4/S_SDT_1002937_Chapter1 diakses 21 Oktober 2020).

Pemda Kotamadya Bekasi. (1999). Terbentuknya Kotamadya DT II Bekasi, Badan Perencanaan Daerah Kotapraja Bekasi.

Rahim, M.A. (2009). SENI DALAM ANTROPOLOGI SENI. 5(2). 47-49. (Online) (http://repository.maranatha.edu/204/1/04.%20SENI%20DALAM%20AN TROPOLOGI-%20AIM.pdf, diakses pada 7 Juli 2021).

Rosyadi et al. (2010). Peta Budaya Kabupaten Bekasi, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Sedyawati, Edi, dkk. 1986. Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Departemen Pendidikan Kebudayaan.

Siregar, Miko. (2008). ANtropologi Budaya. (Online). Padang: Universitas Negeri Padang.(http://repository.unp.ac.id/1241/1/MIKO%20SIREGAR_152_08.pdf, diakses pada 7 Juli 2021).

Sopandi, Andi et.al. (2005). Profil Budaya Masyarakat di Kota Bekasi, Dinas Pariwisata Pemuda dan Pemberdayaan Perempuan, Pemerintah Kota Bekasi.

Sopandi. (2009). Sejarah dan Budaya Kota Bekasi, sebuah Catatan Perkembangan Sejarah dan Budaya Masyarakat Bekasi. Bekasi: Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Kepariwisataan.

Wahyuni, Siti. (2020). Budaya Bekasi. Redaksi, (Online). (https://www.jejakperadaban.id/2020/08/budaya-bekasi.html diakses 21 Oktober 2020).

Wikipedia: Ronggeng, (Online). (https://id.wikipedia.org/wiki/Ronggeng, diakses pada 1 Juli 2021).

Muhajir. (2000). Bahasa Betawi: Sejarah dan Perkembangannya (Rujukan Bahan Muatan Lokal di Sekolah). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v9i2.1720

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com