ARBY SAMAH PELOPOR SENI PATUNG ABSTRAK INDONESIA: TANTANGAN DAN HARAPAN PERKEMBANGAN SENI PATUNG MODERN SUMATERA BARAT

Yandri Yandri

Abstract


Arby Samah has been regarded as a pioneer in the history of abstract sculpture in Indonesia since he studied at ASRI Yogyakarta in 1957. In this period, Arby Samah created non-figurative sculptures whose style was new and unusual compared with his contemporaries in Yogyakarta. Abstract shape is believed to be confusing to many since it seems to have little relation to real life. Arby Samah took a long and complex path to produce an abstract sculpture. To him, finding a new form is a historical finding in the development of sculptural art. Arby Samah’s journey in the art of sculpture is not consistent to the fame that he has received. It has a correlation with his desire to develop fine arts, especially sculpture in West Sumatera, where the art is rather poorly developed due to the influences of custom and religion. Arby Samah wants his artworks to give an understanding to the public regarding arts, and to eliminate the public perception of sculpture as a form of idolatry. The West Sumatra people’s perception of sculpture as a form of idolatry will be discussed from the beginning of such notion, the coming of Islam to West Sumatra, until the reception of sculptural art by West Sumatra people

Keywords: Arby Samah, Abstract Sculptural Arts

________________________________________________________________


Arby Samah mulai dikenal sebagai pelopor karya seni patung abstrak Indonesia semenjak Arby Samah kuliah di ASRI Yogyakarta tahun 1957. Pada masa itu Arbi Samah menciptakan karya seni patung non figuratif, yang pada waktu itu merupakan hal baru dan tidak biasa apabila dibandingkan karya-karya para pematung di Yogyakarta. Bentuk abstrak dianggap membingungkan banyak orang, seolah karya abstrak tidak bertalian dengan dunia yang realita. Arby Samah menempuh jalan yang panjang dan berliku dalam menciptakan sebuah karya patung abstrak. Bagi Arby Samah menemukan bentuk baru merupakan sebuah temuan sangat bersejarah dalam perkembangan seni patung. Perjalanan Arby Samah dalam berkarya seni patung memang tidak konsisten seiring dengan nama besar yang sudah diraihnya, ini sangat erat hubungannya dengan keinginan Arbi Samah untuk mengembangkan ilmu seni rupa khususnya seni patung di Sumatera Barat, di mana seni patung susah berkembang karena dipengaruhi oleh faktor adat dan agama. Arby Samah ingin karya yang dibuatnya bisa memberikan pemahaman pada masyarakat tentang karya seni dan menghilangkan anggapan masyarakat yang mengatakan patung sebagai benda untuk disembah. Anggapan masyarakat Sumatera Barat yang menganggap patung sebagai berhala akan dibahas dari awal munculnya anggapan tersebut dari masuknya agama Islam di Sumatera Barat sampai pada masyarakat menerima kehadiran seni patung.

Kata Kunci: Arby Samah, Seni Patung Abstrak

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v1i3.397

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com