APLIKASI GAMBAR PENDERITA DEPRESI PADA BUSANA READY-TO-WEAR

Mestika Nawang Sukma, Morinta Rosandini

Abstract


The study focuses on the function of fashion as non-verbal communication. It explores  the characteristics of the depressed people images  potential for  creating new patterns that have visual characters and stories to be applied into ready-to-wear fashion products. It employs qualitative method through literature and pictorial studies to find out the characteristics of people with depression disorder and art psychotheraphy. The characteristics are applied through the creation of textile motifs and surface textile design such as screen printing and distressed fabric, with linen, semi wool, and cotton drill as primary material. They are then developed into fashion products by analyzing target market and brand competitor. The result of this study is new textile patterns inspired by depression disorder as a social phenomenon that can be applied into ready-to-wear fashion products.

Keywords: Motifs, Textile, Depression, Ilustration, Ready-To-Wear

________________________________________________________________

 

Aplikasi ini berfokus pada fungsi fesyen sebagai komunikasi non-verbal, dengan mengangkat potensi karakteristik gambar penderita depresi sebagai penciptaan motif baru yang memiliki karakter visual dan cerita dari gambar penderita depresi yang diaplikasikan pada produk fesyen ready-to-wear. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan melakukan studi pustaka berkenaan dengan Art Psychotherapy serta karakteristik dari gambar penderita depresi kemudian diterapkan melalui eksperimen penciptaan motif tekstil dan teknik surface design yaitu screen-printing dan distressed fabric dengan material kain Linen, Semi-Wool dan Cotton Drill. Hasil eksplorasi dikembangkan menjadi desain produk fesyen Ready-to-Wear dengan acuan desain analisa dari target market dan brand pembanding sebagai metode pendekatan. Aplikasi ini menghasilkan penciptaan motif baru yang terinspirasi dari fenomena sosial, yaitu penderita depresi. Penciptaan motif ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi visual dan cerita yang dimiliki oleh gambar penderita depresi untuk diaplikasikan kedalam produk fesyen Ready-to-Wear

Kata Kunci: Motif, Tekstil, Depresi, Ilustrasi, Ready-to-Wear


References


Anoviyanti, S. R. (2008). Terapi Seni Melalui Melukis pada Pasien Skizofrenia. ITB J. Vis. Art & Des, halaman 72-84.

Dias, R. (2007). Dunia Rancang Busana, Seni Modern dan Pengaruh Anatra Seni dan Mode. Halaman 16-113.

Ernawati, U. (2011). Kunang-Kunang Sebagai Sumber Ide Perancangan Motif Tekstil Pada Pakaian Pesta Untuk Wanita. Halaman 1-59.

Fastari, C. (2016). Art Psycotherapy Gambar. Halaman 1-20.

Hapsari, M. (2013). Haute Couture Vs. Ready To Wear.

Hendariningrum, R., & Susilo, M. E. (2008). Fashion Dan Gaya Hidup: Identitas dan Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, halaman 25-32.

Indriaswari, A. P. (2015). Bunga Lili Sebagai Ide Dasar Penciptaan Motif Pada Batik Bahan Sandang.

Lestari, S. B. (2014). Fashion sebagai Komunikasi Identitas. Jurnal Pengembangan Humaniora, halaman 225-238.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v7i2.600

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com