SENI LAGA KETANGKASAN DOMBA GARUT DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL FUNGSIONAL DI DESA CIKANDANG KECAMATAN CIKAJANG KABUPATEN GARUT

Rijki Hidayatuloh, Wawan Darmawan, Sriati Dwiatmini

Abstract


ABSTRAK
Seni Laga Ketangkasan Domba Garut merupakan seni tradisi kearifan lokal budaya masyarakat Kabupaten Garut khususnya Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang Garut yang masih dipertahankan kelestariannya sampai saat ini. Namun, di balik kelestariannya Seni Laga Ketangkasan Domba Garut tidak luput dari pro dan kontra sebab kegiatan ini dianggap menyimpang. Dengan demikian, dari pro dan kontranya seni tradisi ini masyarakat Garut tetap memepertahankan dan melestarikannya secara perspektif struktural dan fungsional. Pokok masalahnya melahirkan pertanyaan penelitian tentang bagaimana struktur sosial dan fungsi sosial yang menyebabkan Seni Laga Ketangkasan Domba Garut dapat mempertahankan keberadaannya saat ini? Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan struktur dan fungsi masyarakat Seni Laga Ketangkasan Domba Garut dalam mempertahankan dan melestarikannya.Untuk menjawab inti pertanyaan tersebut, penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan sinkronik. Adapun teori yang digunakan yaitu teori struktural fungsional A.R Redcliffe Brown. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Seni Laga Ketangkasan Domba Garut merupakan seni tradisi yang menjadi warisan budaya masyarakat yang ditunjang kelestariannya oleh struktur sosial dan fungsi sosial masyarakat peternak Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Garut.
Kata kunci: Seni Laga Ketangkasan Domba Garut, struktur sosial, fungsi sosial, perspektif struktural fungsional.
ABSTRACT
Dexterity fight art of Garut’s Sheep is an ancient traditional art that born from garut city, especially in cikandang village, cikajang district that still conserve this culture. But beyond its sustainability, Dexterity fight art of Garut’s Sheep is not excluded from pros and cons. Because this activity is consodered as diverge. So, from this pros and cons people of garut still preserve in structural perspective and functional. The main problem giving us a question about how social structure and social function that caused Dexterity fight art of Garut’s Sheep can maintain its exsistence right now? The purpose of this research is for explaining structure and public function Dexterity fight art of Garut’s Sheep in maintain and conserve.For answer that main question, this research using descriptive qualitative research metode. Approach of this research is using syncronic approach. There is also theory that used such as A. R. Redcliffe Brown functional structure. A result from this research can be concluded that Dexterity fight art of Garut’s Sheep can be a cultural heritage supported its sustainability by social structure and public social function of people of cikandang village from cikajang district.
Keywords: Dexterity fight art of Garut’s Sheep, social structure, social function, functional structure perspective.


Full Text:

PDF DOWNLOAD


DOI: http://dx.doi.org/10.26742/be.v3i2.1120

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Jurnal Budaya Etnika managed and published by:

Department of Cultural Anthropology

Faculty of Culture and Media

Institute of Indonesia Arts and Culture, Bandung

 

Indexed Jurnal Budaya Etnika:

                                                                 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.