FENOMENA MALIM DALAM TRADISI SENI KUDA LUMPING
Abstract
ABSTRACT
Kuda Lumping art performance is seen as a reality of cultural arts that is dense with mystical cultural traditions. The show takes the form of helaran which features Kuda Lumping dance accompanied by tetabuhan music that reinforces the sacred nuances as its trademark. The presence of a Malim in the performance of Kuda Lumping, is seen as a central role that controls the performance of the show. Malim acts as a person who is able to communicate transcendently using his spells. This was an attempt to invite the spirits to enter together with the spirit of the player Kuda Lumping to become possessed (trance).
This paper is a form of scientific description of the results of a field study using descriptive analysis methods as one of the characteristics of qualitative research. The approach uses phenomenological studies as an effort to elevate the cultural reality surrounding the tradition of performing Kuda Lumping art. The object studied was taking samples of Malim figures who were considered representative with the depth of their knowledge and experience while becoming Malim Kuda Lumping. Research in the form of a description of this analysis will eventually become a scientific article that can be published in scientific journals.
Keywords: Malim, Kuda Lumping, Kasurupan and Transcendent.
ABSTRAK
Pertunjukan seni Kuda Lumping dipandang sebagai sebuah realitas seni budaya yang kental dengan tradisi budaya mistisnya. Pertunjukannya berbentuk helaran yang menampilkan tarian Kuda Lumping dengan diiringi musik tetabuhan yang mempertegas nuansa sakral sebagai ciri khasnya. Kehadiran seorang Malim dalam pertunjukan Kuda Lumping, dipandang sebagai peran sentral yang mengendalikan jalannya pertunjukan. Malim berperan sebagai sosok yang mampu berkomunuikasi secara transenden dengan menggunakan mantra-mantranya. Hal tersebut sebagai upaya mengundang roh halus untuk masuk menyatu dengan roh si pemain Kuda Lumping hingga menjadi kerasukan (trans).
Tulisan ini merupakan bentuk deskripsi ilmiah hasil dari sebuah penelitian lapangan dengan menggunakan metode deksripsi analisis sebagai salah satu ciri bentuk penenlitian kualitatif. Adapun pendekatannya menggunakan studi fenomenologi sebagai sebuah upaya mengangkat realitas budaya yang terdapat di seputar tradisi pertunjukan seni Kuda Lumping. Objek yang dikaji adalah mengambil sampel tokoh Malim yang dianggap representatif dengan kedalaman ilmu dan pengalamannya selama menjadi Malim Kuda Lumping. Penelitian dalam bentuk deskripsi analisis ini, pada akhirnya akan dijadikan artikel ilmiah yang dapat dimuat di jurnal ilmiah.
Kata Kunci: Malim, Kuda Lumping, Kasurupan dan Transenden.
Full Text:
PDF DOWNLOADReferences
Buku
Durkheim Emile, 2011, Sejarah bentuk-bentuk agama yang paling elementer, Wonosari, IRCiSoD
Hermana Saftadi, 2014, Skripsi Pertunjukan reak dogdog di Desa Cibiru Kabupaten Bandung.
Sumber Internet
Seni reak Kuda Lumping: http://www.benny rhamdani.com/2015/08/unsur-mistis-dalam-seni-reak-jawa-barat.html, diakses tanggal Agustus 2015.
Makna sesajen: http://www.google.co.id/amp/ s/sasanusaawantra.wordpress.com, diakses tanggal 3 Agustus 2011.
Seni reak Kuda Lumping: http://www.benny rhamdani.com/2015/08/unsur-mistis-dalam-seni-reak-jawa-barat.html, diakses tanggal Agustus 2015.
Narasumber
Nama : Bapak Uyud
Usia : 58 tahun
Profesi : Malim dan Pimpinan
Mekar Panggugah Kuda Lumping
Alamat :
Nama : Mela
Usia : 45 tahun
Profesi : Malim Seni Reak Kuda
Lumping
Alamat : Jl.Caringgin kp. Babakan Jatinagor Sumedang
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/be.v2i1.1153
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Budaya Etnika managed and published by:
Department of Cultural Anthropology
Faculty of Culture and Media
Institute of Indonesia Arts and Culture, Bandung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.