FUNGSI TRADISI NGUMBAH PUSAKA PRABU GEUSAN ULUN SUMEDANG LARANG

Mochamad Rilo Tubagus, Neneng Yanti Khozanatu Lahpan, Iip Sarip Hidayana

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Fungsi Tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun di Sumedang Larang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan fungsi pada Ritual Ngumbah Pusaka. Pembahasan dalam penelitian ini memiliki beberapa fungsi yang ada dalam tradisi Ngumbah Pusaka dibahas dengan menggunakan teori Struktur Fungsionalisme. Tradisi ini di lakukan pada setiap bulan Maulid Nabi Muhammad saw. Dalam penelitian ini dilakukan dengan mengemukakan rumusan masalah mengenai struktur tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun dan fungsi tradisi Ngumbah Pusaka di Museum Prabu Geusan Ulun pada masyarakat Sumedang Larang.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini bertitik tolak dari rumusan masalah yaitu untuk menjelaskan bagaimana struktur tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun, untuk mengetahui dan mendeskripsikan fungsi tradisi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun pada Masyarakat Sumedang Larang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi pustaka, observasi, wawancara dan analisis data. Berdasarkan Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa fungsi tradisi Ngumbah Pusaka di Museum Prabu Geusan Ulun merupakan ritual dengan struktur dan fungsi pertunjukan. Ada beberapa tahapan yaitu persiapan, kedua penyajian, dan tahap ketiga penutup. Fungsi tradisi Ngumbah Pusaka memiliki beberapa fungsi diantaranya fungsi-fungsi pada ritual Ngumbah Pusaka, fungsi ritual, fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi sosial dan fungsi religius.

Kata Kunci: Fungsi, Ngumbah Pusaka.

 

ABSTRACT

The research entitled Fungsi Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun Sumedang Larang was conducted with the aim of finding out the structure and function of the Ritual Ngumbah Pusaka. The discussion in this study covers with several functions that exist in the Ngumbah Pusaka tradition, discussed using the theory of Functional Structure. This tradition is carried out every month of the birth of the Prophet Muhammad saw. This research was conducted by presenting the formulation of the problem regarding the structure and function of the tradition of Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun in the Sumedang Larang community. The objectives to be achieved in this study start from the formulation of the problem, to explain how the structure of the Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun tradition and to know and describe the function of the Ngumbah Pusaka Prabu Geusan Ulun tradition in the Sumedang Larang Community. This research was conducted using qualitative methods with data collection techniques, namely literature study, observation, interviews and data analysis. The result of this studi in dicate that the function of the Ngumbah Pusaka tradition at the Museum Prabu Geusan Ulun is a ritual with the structure and function of the performance. There are several stages in this procession: the first stage is preparation, the second is presentation, and the third stage is closing. The Ngumbah Pusaka tradition has several functions: functions in the Ngumbah Pusaka ritual, ritual functions, entertainment functions, communication functions, sosial functions and religious functions.

Keywords: Functions, heirloom cleaning


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adler, P. A. & Peter, A. 2009. Teknik-teknik observasi dalam Handbook of

qualitative Research, Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, eds.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baal, V. J. 1988. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Antropologi Budaya. Jakarta: PT. Gramedia.

Daymon, Christine & Immy, H. 2008. Metodemetode Riset Kualitatif. Yogyakarta: Bentang.

Endraswara, S. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Jaeni. 2007. Komunikasi Seni Pertunjukan. Bandung: Etnoteater Publisher.

Kaplan, D. & Albert A. M. 1999. Teori Budaya. Terjemahan Landung

Simatupang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Koentjaraningrat. 2007. Sejarah Teori Antropologi 1. Jakarta: UI Press.

Kuper, A. 1986. Pokok dan Tokoh Antropologi. Jakarta: Bhratara.

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT

REMAJA ROSDAKARYA

Prawirorahardjono, P. 1986. Ngesti Kasampurnan. Jakarta: Depdikbud.

Sudarsono, R.M. 2001. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Sumarjdo, J. 2000. Filsafat Seni. Bandung : ITB.

__________, 2001. Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: STSI Press.

__________, 2010. Estetika Paradoks. Sunan Ambu, STSI: Bandung.

Laporan Penelitian

Liswati. 2016. Ritual Adat Mappalili di Segeri Kabupaten Pangkep. Makassar: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin.

Siburian, M. A. L. 2015. Tradisi ritual bulan suro pada masyarakat jawa (studi kasus masyarakat Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan. Medan: Universitas Negeri Medan.

Suhardi. 2009. Ritual Pencarian Jalan Keselamatan Tataran Agama dan

Masyarakat Perspektif Antropologi. Pidato Pengukuhan Guru Besar

Antropologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Widiati, A. 2001. Gamelan buhun sari oneng mataram di Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang. Bandung: Sekolah Tinggi Seni Indonesia.

Artikel Ilmiah

Aris. 2012. Fungsi Ritual Kaago-ago pada masyarakat muna di Sulawesi

Tenggara. Jurnal Unnes, 4 (1) : 9-19

Nihayatur, Rohmah. 2015. Akulturasi Islam dan Budaya lokal (memahami nilai-nilai ritual maulid Nabi di pekalongan. Studi islam dan sosial, 9 (2), 1-3.

Trisnu, Nugroho. 2010. Bahasa dan Integrasi Bangsa dan Kajian Antropologi Fungsional, 4 (16), 2.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/be.v4i1.1559

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Jurnal Budaya Etnika managed and published by:

Department of Cultural Anthropology

Faculty of Culture and Media

Institute of Indonesia Arts and Culture, Bandung

 

Indexed Jurnal Budaya Etnika:

                                                                 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.