GENDER DALAM KOMUNITAS SUKU DAYAK HINDU BUDHA BUMI SEGANDU INDRAMAYU
Abstract
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gender dalam komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. Masyarakat komunitas tersebut begitu menjunjung tinggi kaum perempuan, sehingga peran perempuan yang pada umumnya mempunyai peran domestik dalam rumah tangga. Seperti memasak, menjaga kerapihan dan kebersihan rumah tangga dilakukan oleh kaum laki-laki (suami). Hal ini berkaitan dengan ajaran yang mereka anut, yaitu Alam ngaji rasa. Dimana inti dari ajarannya bahwa hidup harus mendekat dengan alam. Alam adalah Rahim dari bumi yang telah memberikan kehidupan bagi semua makhluk yang tinggal di bumi dan perempuan adalah mahluk yang memiliki organ Rahim, yang mampu melahirkan keturunan, memperikan sumber hidup manusia pertama kali. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kajian gender teori nature dan nurture dengan metode kualitatif.
Kata kunci: Gender, Komunitas, Alam Ngaji Rasa.
ABSTRACT The purpose of this research is to explain gender in the Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. The community is so upholding women, so the role of women who generally have a domestic role in the hosehold. Like cooking, maintaining neatness and household hygiene is done by men (husband). This is related to the teaching they profess, namely the Alam ngaji rasa. Where is the core of this teaching that life must be close to nature. Nature is the womb of the earth that has given life to all living things on earth and women are creatures that have the organs of rahim, capeble of giving birth tooffspring, the first source of human life. In this study the authors use the study of gender theory of nature and the nurture with qualitative methods. Keywords: Gender, Community, Alam ngaji rasa.
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Al Tahir, Al hadad (1972). Wanita Dalam Syariat dan Masyarakat. Jakarta:
Pustaka Firdaus.
Deni, Asep (2010). Jurnal Membaca Bahasa Rupa Sastra Visual Gambar Dinding Komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. Surakarta:Institut Seni Indonesia Surakarta.
Endraswara, Suwardi (2006). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Fakih, Mansour (2003). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kasim, Supali (2013). Budaya Dermayu (Nilai-nilai Historis, Estetis dan Transendental). Yogyakarta: Pustakadjati. Cet. II
Megawangi, Ratna (1999). Membiarkan Berbeda: Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender. Bandung: Mizan. Cet. I.
Muttaqien, Ahmad (2013). Jurnal, Spiritualitas Agama Lokal (Studi Ajaran Sunda Wiwitan aliran Madrais di Cigugur Kuningan Jawa Barat).
Ollenburger, Jane dan Helen Moore (2002). Sosiologi Wanita. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. II
Perwito, Sarai (2016). Tesis, Hapus Kolom Agama: gerakan Keagamaan Komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. Yogyakarta: universitas Gajah Mada.
Puspitawati, H (2012). Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia. PT IPB Press, Bogor.
Saripuddin (2009), Integrasi Sosial Suku Dayak Indramayu. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Sugiono (2017). Metode Penelitian: kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/be.v4i1.1563
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Budaya Etnika managed and published by:
Department of Cultural Anthropology
Faculty of Culture and Media
Institute of Indonesia Arts and Culture, Bandung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.