KESENIAN BADAWANG DAN PERKEMBANGANNYA (KECAMATAN RANCAEKEK, KABUPATEN BANDUNG)

Authors

  • Risnandi Aji Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Indonesia
  • Cahya Cahya Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/jbe.v8i2.1999

Keywords:

kesenian badawang, pewarisan budaya, lingkung seni

Abstract

ABSTRAK

Seni badawang merupakan salah satu bentuk kesenian rakyat yang hidup dan berkembang di wilayah Jawa Barat, khususnya di daerah Kabupaten Bandung. Pada awalnya, kesenian badawang khususnya di Rancaekek diperkenalkan oleh seniman bernama Pak Een Rachmat. Kemudian Pak Een Rachmat mendirikan Lingkung Seni Tumaritis sebagai wadah seniman badawang di Rancaekek. Saat ini kesenian badawang dilanjutkan oleh generasi penerusnya yang merupakan anggota grup Tumaritis untuk dapat mempertahankan kesenian badawang sebagai warisan budaya. Seiring perkembangannya, kesenian badawang yang semakin dikenal juga memberi pengaruh terhadap hadirnya grup kesenian badawang yang baru di Rancaekek. Regenerasi itu berlangsung sebagai salah satu usaha untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan kesenian tersebut. Tulisan ini, merupakan deskripsi analisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun teori yang digunakan, yaitu teori pewarisan budaya. Temuan dari hasil penelitian ini yaitu, membahas hasil model pewarisan budaya dari Lingkung Seni Tumaritis dengan transmisi vertikal, transmisi horizontal, dan transmisi miring. Proses pewarisan kesenian ini dilakukan menggunakan konsep internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi. Ada pun beberapa faktor internal dan eksternal sebagai pendukung ataupun penghambat dalam proses pewarisan seni badawang.

Kata Kunci: Kesenian Badawang, Lingkung Seni Tumaritis, dan Pewarisan Budaya

 

ABSTRACT

Badawang art is a form of folk art that lives and develops in the West Java region, especially in the Bandung Regency area. At first, badawang art, especially in Rancaekek, was introduced by an artist named Pak Een Rachmat. Then Mr. Een Rachmat founded the Tumaritis Art Circle as a forum for badawang artists in Rancaekek. Currently badawang art is continued by the next generation who are members of the Tumaritis group to be able to maintain badawang art as a cultural heritage. Along with its development, the art of badawang which is increasingly recognized also has an influence on the presence of a new badawang art group in Rancaekek. The regeneration takes place as one of the efforts to be able to maintain and develop the arts. This paper is a description of the analysis using qualitative research methods. The theory used is the theory of cultural transmission. The findings of this study are discussing the results of the cultural inheritance model from the Lingkung Seni Tumaritis with vertical transmission, horizontal transmission, and oblique transmission. The process of art inheritance is carried out using the concepts of internalization, socialization, and enculturation. There are also several internal and external factors that support or hinder the process of inheriting the art of badawang.

Keywords: Badawang Art, Lingkung Seni Tumaritis, Cultural Transmission.

Author Biography

Risnandi Aji, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Prodi Antropologi Budaya ISBI Bandung

References

Balebandung.com. (2018, 2 Juli). Rancaekek Community Gelar Festival Badawang. Diakses pada 20 Maret 2020 dari https://www.balebandung.com/rancaekek-community-gelar-festival-Badawang

Balebandung.com. (2018, 7 Juli). Bupati Ingin Seni Badawang Rancaekek Makin Berkembang dengan Inovasinya. Diakses pada 20 Maret 2020 dari https://www.balebandung.com/bupati-ingin-seni-Badawang-rancaekek-makin-berkembang-dengan-inovasinya/

Cahya. 2017. Tiga Maestro Dalang Wayang Golek: Proses Kreatif, Idealisme, dan Gaya Pertunjukan. Bandung: Sunan Ambu Press.

Coolsma, Sierk. 1884. Soendaneesch-Hollandsch Woordenboek. Leiden: A. W. Sijtkoft Maatschappij.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kunst dan R. T. Wiranatakoesoema. 1921. Een en ander over Soendaneesche muziek. Djawa (1), 242.

Kurnia, Ganjar. 2003. Deskripsi Kesenian Jawa Barat. Bandung: Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat.

Lahpan, Neneng Yanti K. 2019. Enkulturasi, Inovasi, dan Aktivisme Seni: Pewarisan Seni Tradisi di Jawa Barat. Bandung: Sunan Ambu Press.

L. L. Cavalli-Sforza dan M.W. Feldman. 1981. Cultural Transmission and Evolution: A Quantitative Approach. Pricenton: Pricenton Univ. Press

Mulyadi, Mohammad. 2011. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media Vol.15 No.1: 131-132.

Nalan, Arthur S. 1996. Aspek Manusia dalam Seni Pertunjukan. Bandung: STSI Press.

_______________, 2014. Wayang Golek teater Rakyat yang Dinamis dan Merakyat. Bandung: Sunan Ambu Press

Nuryani, Pupun. 2012. Model Pembelajaran Berlatar Budaya Lokal Untuk Meningkatkan Interaksi Pedagogis Tutor dan Siswa: Penelitian Pengembangan pada Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal di Kota Bandung [Disertasi]. Bandung(ID): Universitas Pendidikan Indonesia.

Panitia Kamus Lembaga Basa & Sastra Sunda. 1981. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Tarate.

Pigeaud, Th. 1938. Javaanse Volksvertoningen. Terjemahan oleh Muhammad Husodo Pringgokusumo. Solo: Rekso Pustoko

Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya. 1981. Sejarah Daerah Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pusat Studi Sunda. 2013. Seri Sundalana 12: Memelihara Sunda(Bahasa, Seni, dan Sastra). Bandung: Pustaka Jaya.

Ritter, W. L. 1855. Java: Tooneelen Uit Het Leven, Karakterschetsen en Kleederdragten van Java’s Bewoners. Leyden: A. W. Sythoff.

Setyobudi, I., (2020a). Metode Penelitian Budaya (Desain Penelitian dan Tiga Model Kualitatif: Grounded Theory, Life History, Narrative Personal). Bandung: Sunan Ambu.

Setyobudi, I., (2020b). Komodifikasi Revitalisasi Tradisi di Cihideung, Kabupaten Bandung Barat: Analisis Produksi-Diri Masyarakat. Disertasi Program Studi Doktor Antropologi Pasca Sarjana FISIP. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Setyobudi, I., (2014). Dongeng Anak-anak sebagai Media Enkulturasi Alternatif: Sebuah Basis Pembangunan Mental Karakter Budaya dan Peradaban Bangsa. Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Pergulatan Wacana dalam Pengembangan Musik Tradisi di Era Globalisasi. Bandung: Sunan Ambu Press.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarsono, Tatang. 1996. Maher Basa Sunda. Bandung: CV Geger Sunten.

Sutrisno, Hadi. 2011. Perkembangan Kesenian Tradisional Badawang di Rancaekek Kabupaten Bandung Tahun 1961-2000 [Skripsi]. Bandung(ID): Universitas Pendidikan Indonesia.

Sonia, Reni. 2012. Simbol dan Makna Seni Badawang Dalam Upacara Khitanan di Desa Rancaekek Kulon Kabupaten Bandung [Skripsi]. Bandung(ID): Universitas Pendidikan Indonesia.

Downloads

Published

2024-12-23

How to Cite

Aji, R., & Cahya, C. (2024). KESENIAN BADAWANG DAN PERKEMBANGANNYA (KECAMATAN RANCAEKEK, KABUPATEN BANDUNG). Jurnal Budaya Etnika, 8(2), 249–266. https://doi.org/10.26742/jbe.v8i2.1999

Citation Check