GERAKAN UJUNGBERUNG REBELS DI KOTA BANDUNG (PRODUKSI-DIRI MASYARAKAT)
Abstract
Penelitian ini menjelaskan mengenai perjuangan yang dilakukan komunitas metal Ujungberung Rebels dalam melakukan suatu tindakan produksi diri nasyarakat sebagai suatu langkah melawan dominasi major label. Serta melihat peran indie label serta infrastruktur musik lainnya sebagai siasat yang dilakukan oleh komunitas metal Ujungberung Rebels dalam memperebutkan pangsa pasar musik dengan major label. Penelitian ini dilakukan melalui metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara serta observasi baik secara langsung ataupun melalui literatur serta media lainnya seperti film. Hasil dari penelitian ini yaitu mengemukakan tentang 1) Perjuangan Ujungberung Rebels. 2) Siasat yang diluncurkan Ujungberung Rebels dalam melawan dominasi major label.
Kata kunci: Ujungberung Rebels, Produksi-diri Masyarakat, Indie label, Do It Yourself
ABSTRACT
This research explains the struggles made by the Ujungberung Rebels metal community in carrying out an act of self-production as a step against the dominance of major labels. As well as seeing the role of indie labels and other music infrastructure as a strategy carried out by the Ujungberung Rebels metal community in fighting for music market share with major labels. This research was conducted through qualitative research methods with data collection techniques using interview and observation methods either directly or through literature and other media such as films. The result of this study is to bring up about 1) The Struggle of Ujungberung Rebels. 2) The tactics that The Rebels launched in countering the dominance of major labels.
Keywords: Ujungberung Rebels, The self-production of society, Indie label, Do It Yourself
Full Text:
PDFReferences
Agustin, Widi (2017). Ujungberung Sebagai Sentral Seni Budaya Sunda di Kota Bandung Tahun 2005-2013. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Ananta. (2021). How to Skena, https://incotive.com/how-to-skena-101/[11/01/2021].
Anggoro, Albertus, R. P. (2013). Retorika Visual pada Praktik Representasi Hantu sebagai Simbol Identitas Komunitas Musik Underground di Surakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Dewi. (2015). Nilai Kearifan Lokal Pada Seni Tari Topeng Benjang di Sanggar Semi Remgkak Katineung Kecamatan Ujungberung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Djohan. (2003). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik
Dunn, Sam. (2005). Metal: A Headbangers Journey. Seville Pictures: Canada
Dunn, Sam. (2008). Global Metal. Seville Pictures: Canada
Fachrudin, W. K (2014). Drama Pencitraan Black Metal Dalam Konser, Produk Visual dan Jejaring Sosial (Studi Kasus pada Kelompok Musik Bandoso). Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta
Husada, H. A. (2015). Dinamika Pergeseran Spirit Musik Indie (Studi Pada Komunitas Musik Indie Kudus Pop Punk). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga.
Kimung. (2007). My Self Scumbag, Beyond Life and Death. Bandung: Minor Books.
Kimung. 2008. "Scene Bawah Tanah Indonesia 1980-an dan 2000-an", https://kimung666.wordpress.com/2008/09/11panceg-dina-galur-ujungberung-Rebels/ [26/11/2020].
Kimung. (2011). Memoar Melawan Lupa (Catatan Tentang Insiden Sabtu Kelabu Tragedi AACC 2008, Serta Ujungberung Rebels. Bandung: Minor Books
Kimung. (2012). Ujungberung Rebels, Panceg Dina Galur. Bandung: Minor Books.
Kruse, Holly. (1993). Subcultural Identity in. Alternative Musik Culture. Popular Musik. Vol. 12, No. 1. Cambridge University Press.
Laksmini, Narendra. (2018). Heavy metal Parents: Identitas Kultural metalhead Indonesia 1980-an. Yogyakarta: Octopus Publisher.
Lestari N. D. (2019). Proses Produksi dalam Industri Musik Independen di Indonesia. Jurnal Komunikasi 10(2): 161-168
Lukisworo, Sutopo. (2017). metal DIY: Dominasi, Strategi, dan Resistensi. Jurnal studi pemuda.
Majesty, David G. (2019). Identitas Diri Pada Musisi Indie Di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Marshal. (2014). Identitas Musik Dalam Indie label Studi Kasus Band White Shoes and The Couples Company. Yogya: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mastodon, J. M (2015). Aliran Musik Javanese Black Metal (Studi Kasus Band Bathang Mayit Borobudur Magelang). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Nurahayu. (2019). Struktur Pertunjukan Benjang Helaran Grup Rajawali Wargi Siliwangi Desa Cisurupan Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Bandung: ISBI Bandung.
Nurcahya. (2016). Fase Resistensi Komunitas Bandung Pyrate Punk Terhadap Musik Populer di Bandung: Jurnal Ilmiah Seni Budaya
Pamungkas. (2016). Peranan Komunitas metal Ujung Berung Rebels Terhadap Pelestarian Kesenian Karinding Pada Generasi Muda Di Kota Bandung. Bandung: Universitas Pasundan.
Putranto,W. (2009). Musik Biz Manual Cerdas Menguasai Bisnis Musik. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Putrawan, Yuliandri. (2013). Konsumsi dan Produksi Media Dalam Konstruksi Identitas Subkultur Metal Islam di Jakarta (Studi Etnografi Media Subkultur Metal Islam di Jakarta). Bandung: Universitas Padjajaran.
Restialopa, Hamdan Y (2015). Komunikasi Nonverbal Pada Seni Bela Diri Gulat Benjang. Prosiding Manajemen Komunikasi. Bandung. Universitas Islam Bandung.
Septian, W.T., & Hendrastomo, G. (2019). Musik Indie Sebagai Identitas Anak Muda Di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi, 8 (7), 1-21.
Setyobudi, I. (2017). Budaya perlawanan di ranah seni Indonesia:Produksi-diri masyarakat, habitus, komodifikasi. Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi. Volume 1 Nomor 1. Halaman 102-115. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret.
Setyobudi, I. (2020a). Metode Penelitian Budaya (Desain Penelitian dan Tiga Model Kualitatif: Life History, Narrative Personal, Grounded Research). Bandung: Sunan Ambu Press
Setyobudi, I. (2020b). Komodifikasi revitalisasi tradisi di Cihideung, Kabupaten Bandung Barat: Analisa produksi-diri masyarakat. Disertasi Program Studi Doktor Antropologi Departemen Antropologi Pasca Sarjana FISIP. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Setyobudi, I. (2001). Menari di antara sawah dan kota (Petani-petani terakhir di Pilahan Lor, Kota Gede, Kota Bandung). Magelang: Indonesia Tera.
Soleh. (2014). Metalhead (Studi Deskriptif Gaya Hidup Pendukung Subkultur metalhead di Kota Surabaya). Surabaya: Universitas Airlangga.
Utama, Bangun Wahyu. (2014). Dakwah Melalui Musik Metal (Studi Analisis Etnografi Komunikasi Dakwah Band Purgatory. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Utama, Satya. (2017). Prefensi Musik Hardcore Pada Remaja di Komunitas Yogyakarta Hardcore. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia
Utomo, Bagus, T. W. (2014). Etnografi Black Metal Jawa (Studi Kasus Kelompok Musik Metal Mahakam Surakarta. Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta
Utomo, P. M. (2016). Do It Yourself (Pergerakan Underground Metal). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Tantagode, J. (2008). Musik Underground Indonesia: Revolusi Indie label. Yogyakarta: Harmoni.
Weinstein, Deena (2009). Heavy Metal: The Music and Its Culture. Boston: De Capo Press
Winangun, Y.W. Wartaya. (1990) Masyarakat Bebas Struktur: Liminalitas dan Komunitas menurut Victor Turner. Yogyakarta:Kanisius.
Mantri, YM. (2014). Peran Pemuda dalam Pelestarian Seni Tradisional Benjang guna Meningkatkan Ketahanan Budaya Daerah (Studi di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat). Jurnal Ketahanan Nasional: Universitas Gadjah Mada.
Yovita, Kiki. (2012). Inovasi Gerak Si Menyon Dalam Topeng Benjang Menjadi Tari Topeng Rehe Di Ujungberung Kota Bandung Jawa Barat. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/jbe.v8i1.2028
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Budaya Etnika managed and published by:
Department of Cultural Anthropology
Faculty of Culture and Media
Institute of Indonesia Arts and Culture, Bandung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.