PERSEPSI MANUSIA TERHADAP TEKNOLOGI DALAM FILM BLACK MIRROR SERIES 3 BERJUDUL NOSEDIVE (KAJIAN MANUSIA SATU DIMENSI HERBERT MARCUSE)

Meylfin Ridona, Rufus Goang Swaradesy

Abstract


ABSTRACT
Human who controls information and media, then they will be able to control the world because the development of information media technology can reduce the various dimensions that exist in human life and society. This research uses descriptive qualitative methods. The primary data source in this study is the Black Mirror series 3 film titled Nosedive. Data collection techniques are carried out by reviewing films and then analyzing the data obtained. This analysis knife uses the one-dimensional man Herbert Marcuse. The result of this research is that the power of media and consumption shown in the Black Mirror 3 film titled Nosedive, can shape and transform human reality into a popular reality based on ratings (stars) alone. Technology in the form of media provides a view that progress is always close to the anxiety caused. Marcuse reminded that it is important for humans to continue to place the ability of ratio and conscience to keep from being human beings who see from one dimension only.

ABSTRAK
Manusia yang menguasai informasi dan media, maka ia akan dapat mengendalikan dunia. Pernyataan ini bukan tanpa dasar, karena perkembangan teknologi media informasi dapat mereduksi berbagai dimensi yang ada dalam kehidupan manusia dan kemasyarakatannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah film Black Mirror series 3 berjudul Nosedive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan review film dan selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh. Pisau analisisnya menggunakan manusia satu dimensi Herbert Marcuse. Hasil dari penelitian ini adalah kekuatan media dan konsumsi yang ditunjukkan dalam film Black Mirror 3 berjudul Nosedive, dapat membentuk dan mengubah realitas manusia menjadi realitas populer berdasarkan rating (bintang) semata. Teknologi dalam wujud media memberikan sebuah pandangan bahwa kemajuannya selalu berdekatan dengan kegelisahan yang ditimbulkan. Marcuse mengingatkan bahwa penting bagi manusia untuk terus menempatkan kemampuan rasio dan hati nurani untuk menjaga supaya tidak menjadi manusia yang melihat dari satu dimensi saja (one dimensional man).

Keywords


Human, Media, One-Dimensional Man.

Full Text:

PDF

References


Ahmad, A. (2012). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi: Akar Revolusi dan Berbagai Standarnya. Jurnal Dakwah Tabligh, 13(1),137-149.

Cholik, C. A. (2021). Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi / ICT Dalam Berbagai Bidang. Jurnal Fakultas Teknik Unisa Kuningan, 2(2), 39-46.

Darmaji, Agus. (2013). Herbert marcuse tentang masyarakat satu dimensi. Ilmu Ushuluddin, 1(6), 515-526.

Gultom, Andri. Fransiskus. (2020). Konsumtivisme masyarakat satu dimensi dalam optik herbert Marcuse. Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter, 2(1), 17-30.

Hansen, S. B. (2020). 3 Herbert Marcuse: One-Dimensional Man and the technological veil. In Philosophers of Technology (pp. 42-69). De Gruyter. Khasri, M. R. K. (2021). One Dimensional Man and The Future of Indonesian Spirit of “Gotong Royong”. SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities, 5(2), 121-136.

Novy Purnama, N. (2009). Dampak Perkembangan Teknologi Komu-nikasi terhadap Kehidupan Sosial Budaya. Gema Eksos, 5(1), 39-46.

Octaviana, Rina. (2020). Konsumerisme Masyarakat Modern dalam kajian Herbert Marcuse. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, 5(1): 121-133.

Setiawan, D. (2018). Dampak Perkem-bangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Simbolika: Resarch and Learning in Communication Study, 4(1), 62-73.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/layar.v9i2.2417

Refbacks

  • There are currently no refbacks.