DANGIANG ING RASPATI GAYA PENYAJIAN TARI JAIPONGAN PUTRA

Lalan Ramlan, Jaja Jaja

Abstract



ABSTRAK

Jaipongan sebagai sebuah genre tari yang sudah berkiprah lebih dari empatpuluh tahun mengisi dinamika perkembangan tari Sunda, nyaris dapat dikatakan sebagai genre tari putri karena begitu sulitnya menemukan sebuah repertoar tari putra. Di sisi lain secara lebih luas di lingkungan kehidupan sosial budaya masyarakat, tarian putra dapat dikatakan nyaris hilang dari aktivitas ‘panggungan’. Dengan demikian, maka penelitian ini merupakan jawaban konkrit bagi upaya pelestarian dan pengembangan salah satu jenis tarian putra dalam genre tari Jaipongan’ sebagai aset yang berharga milik masyarakat Sunda. Terkait dengan hal tersebut, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana mewujudkan bentuk karya tari dengan fokus pada berbagai unsur estetika yang terintegrasi secara unity dalam sebuah repertoar tari Jaipongan dengan judul “Dangiang Ing Raspati Gaya Penyajian Tari Jaipongan Putra”, dan bagaimana mengimplementasikannya kepada masyarakat. Untuk menjawab perihal tersebut, maka digunakan pendekatan teori estetika yang menjelaskan, bahwa “Semua benda atau peristiswa kesenian mengandung tiga aspek yang mendasar, yaitu; wujud (bentuk; form) dan sususunan (struktur; structure); Bobot terkait dengan suasana (mood), gagasan (idea), dan pesan (message); Penampilan (Penyajian; Performent). Merujuk pada teori tersebut, dalam proses pembentukannya digunakan metode deskriptif analisis dengan langkah-langkah meliputi tahap eksplorasi, improvisasi (evaluasi), dan komposisi. Adapun hasil yang dicapai adalah sebuah karya tari putra dalam garapan kelompok yang berpijak pada konstruksi Jaipongan dengan bentuk sajian baru yang bernafaskan karya tari kekinian.

 

Kata Kunci: Dangiang Ing Raspari, Gaya Penyajian, Repertoar, dan Jaipongan.

 

ABSTRACT

Dangiang Ing Raspati Presentation Style Of a male Jaipongan Dance, December 2021. Jaipongan as a dance genre that has been active for more than forty years has filled the dynamics of the development of Sundanese dance, it can almost be called a female dance genre because it is so difficult to find a male dance repertoire. On the other hand, more broadly in the socio-cultural environment of the community, the male dance can be said to have almost disappeared from 'Panggungan' activities. Thus, this research is a concrete answer for efforts to preserve and develop one type of male dance in the Jaipongan dance genre as a valuable asset belonging to the Sundanese people. Related to this, the problem is formulated as follows: How to realize the form of dance work with a focus on various aesthetic elements that are integrated in a unity in a Jaipongan dance repertoire with the title "Dangiang Ing RaspatiGaya Penyajian Tari Putra", and how to implement it to the community.To answer this question, an aesthetic theory approach is used which explains that “All art objects or events contain three basic aspects, namely; form and structure; Weight is related to idea,mood, and message; Presentation (Performent). The resultachieved are a male dance work in the work of a group that is based on the Jaipongan construction with a new form of presentation that breathes contemporary dance works.

 

Keywords: Dangiang Ing Raspari, Presentation Style, Repertoire, and Jaipongan.


Full Text:

PDF

References


Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika: Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI.

F.X. Widaryanto. 2015. Ekokritikisme Sardono W. Kusumo: Gagasan, Proses Kreatif, dan Teks-teks Ciptaannya. Jakarta: Pasca IKJ Jakarta.

Hadi, Y. Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: ELKAPHI.

Hawkins, Alma M. 2003. Bergerak Menurut Kata Hati. (Terj. I Wayan Dibia). Jakarta: MSPI.

Humphrey, Doris. 1983. Seni Menata Tari. (Terj. Sal Murgiyanto). Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nalan, S. Arthur. 2008. Seni Pertunjukan untuk Semua Orang: Konsep Perlakuan dan Pewarisan dalam Tradisi sebagai Tumpuan Kreativitas Seni, Bandung: Sunan Ambu Press.

Piliang, Yasraf Amir. 2007. Seni Pertunjukan Tradisi dalam Peta Seni Pos-modernisme. dalam Jurnal Panggung STSI Bandung Vol 17 No. 2: 100-111.

Ramlan, Lalan. (2016). Ngigelkeun Lagu: Kreativitas Penyaji Tari. Bandung: Jurnal MAKALANGAN, 03 (2) 20-32.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: CV. Cipta Prima Nusantara.

Rosidi, Ajip. 2005. Babasan Jeung Paribasa. Bandung: Kiblat.

R. Satjadibrata. 1954. Kamus Basa Sunda, cetakan ka 2. Djakarta: Perpustakaan Perguruan Kementerian P. P. Dan K.

R.A. Danadibrata, 2017. Kamus Basa Sunda. Bandung: Panitia Penerbitan Kamus Basa Sunda.

S. Prawiroatmodjo. 1985. Bausastra Jawa – Indonesia, Jilid I, Edisi ke-2. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Simatupang, Lono. 2013. Pergelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.

Suwarna, Godi. ... “Ringkang Sang Dangi-ang”. (http://fikminsunda.com).




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v8i2.1796

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Lalan Ramlan, Jaja Jaja

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats