IBING TAYUB KHAS KASUMEDANGAN SEBAGAI INSPIRASI GARAP TARI RINGKANG MENAK

Asep Jatnika, Riky Oktriyadi

Abstract


Ada dua bentuk Ibing Tayub yang terdapat di daerah Sumedang yaitu tayub menak dan tayub somah. Tayub menak penarinya merupakan para menak karena menari dalam peristiwa tayuban merupakan sebagai identitas sosial, salah satu syarat seorang bangsawan yaitu terampil ibing tayub. Sedangkan tayub somah pelakunya merupakan masyarakat biasa yang meniru kebiasaan menak, karena anggapan masyarakat bahwa bangsawan atau menak merupakan panutan. Peran ronggeng dalam tayub sangat signifikan karena merupakan roh dalam pertunjukan dan ronggeng merupakan magnet nya pertujukan tayuban. Penelitian karya seni untuk membuat alternatif karya tari inovatif yang beripijak pada ibing tayub khas kasumedangan, juga bertujuan melestarikan kembali ibing tayub dalam penafsiran lain, sehingga dapat hidup kembali di tengah masyarakat yang sedang mengalami proses transisi masuknya pengaruh modernisme. Metode yang diterapkan, menggunakan metode Participation Action Research (PAR). Metode tersebut memiliki kesi-nambungan, karena memuat siklus partisipasi, riset, dan aksi. Target luaran yang ingin dicapai menghadirkan kembali ibing tayub dalam bentuk kemasan baru secara tekstual dan kontekstual sehingga diharapkan dapat hidup di masyarakat.

Kata Kunci: Ibing Tayub, Ronggeng, Kasumedangan.

ABSTRACT
IBING TAYUB SPECIAL KASUMEDANGAN AS AN INSPIRATION FOR WORKING ON THE MENAK RINGKANG DANCE. December 2022. Two forms Ibing Tayub that found in Sumedang, there are the tayub menak and tayub somah. The dancer of tayub menak is a nobleman because dance in tayuban is part of social identity since the condition of the nobleman is to be skilled in ibing tayub. While the dancer of tayub somah is the commoner that imitates the tradition of the nobleman, it is based on the belief that the nobleman is the role model. The appearance of ronggeng is very significant because it is the soul of the show and not only that ronggeng is also a magnet of the tayuban show. The study of this artwork is to make an alternative of innovative ibing work that stands on ibing tayub, also to maintain the ibing tayub in other perception, in purpose to regenerate it in the middle of society who go through the modern transition. The method used is the Participation Action Research (PAR). This method has a continuity because consists of the cycle of participation, research, and action. the output target to achieve is to reintroduce ibing tayub in other forms of textual or contextual until it can develop in the middle of society.

Keywords: Ibing Tayub, Ronggeng, Kasumedangan.

Full Text:

PDF

References


Asyari, P., & Sumiati, L. (2021). Struktur Tari Wayang ‘Antareja’Gaya Sumedang Hasil Transformasi Iyus Rusliana. Jurnal Seni Makalangan, 7(2).

Alfiyanto, A. (2022). CARA MENCARI DAYA: METODE LITERASI TUBUH WAJIWA DALAM TARI KONTEMPORER ANAK-ANAK. Jurnal Seni Makalangan, 9(1).

Anderson, Stephen, K. 1995, Sosiologi Makro, sebuah pendekatan terhadap realitas sosial, edisi ke 2, Jakarta: PT Raja Grafindo persada.

Denzin. Norman K. dan LincolnYvona S.2009, Hand book Of Qualitative Research, penerjemah Daryatno dkk, Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika: Sebuah Pengan-tar. Bandung: MSPI.

Garna, Judistira K. 1999, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Seri Ceramah Kuliah, Bandung: Primaco Akademika.

Kluckhohn, Clide. 1984. Cermin Bagi Manusia, dalam Parsudi Suparlan. Manusia Kebudayaan dan Lingkungannya. Jakarta: Rajawali.

Lenggani, D. S., & Turyati, T. (2021). TARI BADAYA WIRAHMASARI RANCAEKEK. Jurnal Seni Makalangan, 8(1).

Nalan, Arthur Supardan. Sanghyang Raja Uyeg: Dari Sakral ke Profan, Bandung: Humaniora Utama Press, 2000.

Palmer Richard E. 2003, Hermeuneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi. Penerjemah Mus-nur Hery & Damanhuri Muhamed. Yog-yakarta: Pustaka Pelajar.

Piliang, Yasraf Amir. 2007. Seni Pertunjukan Tradisi dalam Peta Seni Pos- modernisme. dalam Jurnal Panggung STSI Bandung Vol 17 No. 2: 100-111.

Rusliana, Iyus. 2016 Tari Wayang. Bandung: Jurusan Tari ISBI Bandung.

Rusliana, Iyus. 2018 Tari Wayang. Bandung: Jurusan Tari ISBI Bandung.

Sari, D. N., & Ramlan, L. (2021). TARI SONTENG KARYA GUGUM GUMBIRA DI PADEPOKAN JUGALA. Jurnal Seni Makalangan, 7(2).

Setiawan, S., & Jatnika, A. (2021). TARI GANDAMANAH. Jurnal Seni Makalangan, 8(1).

Sujana, Anis. 2002. Tayub Kalangenan Menak Priangan. Bandung: STSI Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v9i2.2384

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Asep Jatnika, Riky Oktriyadi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats