KIDUNG KEMBANG JAKSI TAFSIR PETAKA DAYANG SUMBI

Ria Dewi Fajaria

Abstract


ABSTRAK

Tradisi budaya larangan bagi masyarakat Sunda sangat dikenal di masyarakat. Penelitian karya tari ini bermaksud menggambarkan tradisi larangan, dimana hubungan asmara sosok seorang ibu dan anak, antara Dayang Sumbi dan Sangkuriang adalah sebuah pantangan. Tradisi lalayang kuning dan putih, yakni berupa kain ‘boeh larang’ dan pagar-pagar berupa bambu ‘parancah bumi atau alam’ di kala Sangkuriang menyatakan pinangannya, sontak keadaan alam berubah. Tujuan tulisan ini untuk mengungkapkan nilai-nilai budaya purba masyarakat Sunda yang memiliki kepekatan pesan-pesan moral, baik itu sebagai sebuah ‘peringatan’ atau pun pepeling, yang dapat dijadikan sandaran bagi kita dalam menjalani kehidupan. Metode yang dipakai dalam penelitian karya tari yang diberi judul Kidung Kembang Jaksi adalah metode penciptaan melalui riset by praktice, dengan langkah-langkah studi pustaka meliputi pencarian buku-buku sumber, melakukan tafsir cerita, dan proses koreografi/pewujudan karya. Hasil penelitian ini berupa deskripsi tafsir gambaran cerita, analisis koreografi, dan wujud garap karya tari Kidung Kembang Jaksi.

Kata Kunci: Kidung Kembang Jaksi, Petaka, Dayang Sumbi.

 

 

ABSTRACT

Prohibition cultural tradition is well known in Sundanese people. The research of this dance work intends to describe the tradition of prohibition, where the relationship of love between a mother and a child, between Dayang Sumbi and Sangkuriang, is a taboo. The tradition of yellow and white lalayang, which is in the form of 'boeh larang' and fences in the form of bamboo 'parancah of earth or nature' at the time Sangkuriang stated his tender, suddenly the condition of nature changed. The purpose of this writing is to express the ancient cultural values of Sundanese people who have concentrated moral messages, whether it is a 'warning' or even pepeling, which can be used as a support for us to live our lives. The method which is used in the research of dance work entitled Kidung Kembang Jaksi is a method of creation through research by practice, with the steps in literature study including searching for source books, interpreting stories, and choreography process/manifesting works. The results of this study are description of story interpretations, choreographic analysis, and a form of dance work ‘’Kidung Kembang Jaksi”.

Keywords: Kidung Kembang Jaksi, Petaka, Dayang Sumbi.

 


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Murgiyanto, Sal. 2017. Kritik Pertunjukan Dan Pengalaman Keindahan. Yogyakarta: Komunitas SENREPITA.

Rosidi, Ajip. 2009. Manusia Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Smith, Jaqueline M. Smith.1985. Dance Composition: A Practical guide for teachers, Terj. Ben Suharto. Yogyakarta: IKALASTI.

Utuy T Sontani. 2014. Sang Kuriang. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Y Sumandiyo Hadi. 2011. Koreografi (Bentuk-Teknik-Isi). Yogyakarta: Cipta Media.

Yohanes, Benny. 2016. Kreativitas Teater Dari Tekske Pemanggungan. Bandung: Sunan Ambu Press.

Yohanes, Benny. 2017. Koreografi Ruang Proscenium. Yogyakart: Cipta Media.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v5i1.832

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 MAKALANGAN



Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats