TARI KULU-KULU DALAM KESENIAN JAE’ GRUP TURONGGO BUDOYO DESA SIDAMULYA KECAMATAN CIEMAS KABUPATEN SUKABUMI

Reza Anastasya Putri dan Euis Suhaenah

Abstract


ABSTRAK

Tari Kulu-Kulu merupakan salah satu tarian yang disajikan dalam kesenian Jae’/Kuda Lumping grup Turonggo Seni Budayo Desa Sidamulya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Kesenian tersebut merupakan bentuk alkulturasi dari kebudayaan masyarakat Jawa (pendatang) dengan masyarakat Sunda (pribumi). Kesenian Jae’ berfungsi sebagai hiburan yang di dalamnya kental akan hal-hal mistik/gaib. Ada empat tarian yang disajikan dalam pertunjukan Jae yaitu; (1) Solo, (2) Rincik-Rincik, (3) Dawet Ayu/Siji Lima, (4) Kulu-Kulu yang diakhiri oleh proses trance pada lagu Solasi. Keempat tarian tersebut menggambarkan para prajurit berkuda Pangeran Diponogoro dari persiapan hingga bertempur di medan perang. Adegan paripurna perang digambarkan pada tarian Kulu-Kulu sehingga gerak, musik, dan pola lantai lebih dinamis dari tarian sebelumnya.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analisis melalui pengumpulan data, studi pustaka dan pengamatan di lapangan. Teori yang digunakan sebagai landasan ialah teori struktur Le’vi-Strauss. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa struktur Tari Kulu-Kulu terbagi menjadi dua, yaitu struktur luar yang terdiri atas pola gerak, desain lantai, musik, properti, rias, busana yang sederhana dan bentuk pertunjukan yang lebih merakyat. Kedua, struktur dalam, kesenian ini merupakan manifestasi dari masyarakat Desa Sidamulya yang merupakan masyarakat campuran (Jawa-Sunda), dengan tiga nilai hidup yang harus seimbang yaitu nilai agama, budaya, dan pemerintah.

Kata Kunci: Kesenian Jae’, Tari Kulu-Kulu.

 

 

ABSTRACT

Kulu-Kulu dance is one of the dances presented in the arts of Jae’/Kuda Lumping of Turonggo Seni Budayo group, Sidomulya Village, Ciemas Subdistrict, Sukabumi Regency. The art is a form of acculturationof Javanese (immigrants) and Sundanese (indigenous) cultures. Jae's art serves as an entertainment in which mystical/ occult things are strong. There are four dances presented in the Jae show, namely: (1) Solo, (2) Rincik-Rincik, (3) Dawet Ayu/ Siji Lima, (4) Kulu-Kulu, which ends with a trance process on the song of Solasi. The four dances describethe horsemen warriors of Prince Diponogoro from the preparation to the battle on the battlefield. The war plenary scene is depicted in Kulu-Kulu dance so that movements, music, and floor patterns are more dynamic than the previous dance.

This study uses qualitative methods with descriptive analysis style through data collection, literature studies and field observations. The theory which is used as thebasis is Le'vi-Strauss's structural theory. The results of the study indicate that the structure of Kulu-Kulu dance is divided into two, namely outer structure consisting of movement patterns, floor design, music, property, makeup, simple costume, and a more popular form of performance. The second is internal structure; this art is a manifestation of the community of Sidamulya Village which is a mixed society (Javanese-Sundanese), with three values of life that must be balanced, namely the values of religion, culture and government.

Keywords : Jae’Art, Kulu-Kulu Dance.

 


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Atmadibrata, Enoch. Dkk. 2006. Khazanah Seni Pertunjukan Jawa Barat. Bandung”: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat & Yayasan Kebudayaan Jaya Loka.

Caturwati, Endang. 2007. Tari di Tatar Sunda. Bandung: Sunan Ambu.

Edi, Sedyawati. 2000. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan.

Heddy Shri. Ahimsa. ed. 2000. Ketika orang Jawa Nyeni. Yogyakarta : Galang Press.

Heddy Shri. Ahimsa. ed. 2001. “Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra“. Yogyakarta: Galang Press.

Jaeni. 2007. Komunikasi Seni Pertunjukan “Membaca Teater Rakyat Indonesia (Sandiwara Cirebon)”. Bandung: Etnoteater Publisher.

Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB.

Takhsinul, Khuluq. Dkk. 2016. Rekontruksi Seni-Budaya Ciletuh. Bandung: Balai Pengelola Taman Budaya Provinsi Jawa Barat.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v5i1.837

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 MAKALANGAN



Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats