Penyajian Tari Arjuna Sasrabahu - Somantri

Veronica Agustin D. N. dan Ni Made Suartini

Abstract


Abstrak

Tari Arjuna Sasrabahu-Somantri termasuk rumpun Tari Wayang berpasangan dengan karakter Satria Lungguh (Arjuna Sasrabahu) dan Satria Ladak (Somantri). Tari tersebut berlatar belakang cerita wayang yang mengisahkan perang tanding kedua satria tersebut. Pertandingan dimenangkan oleh Arjuna Sasrabahu,  dan  Somantri menjadi marah. Kemudian ia menunjukkan jati diri sebagai titisan Wisnu, serta ber-triwikrama, menjadikan dirinya seorang raksasa besar berkepala seribu. Untuk menjadikan tarian ini berbeda dari semula, dan juga tidak terperosok ke dalam garapan dramatari, maka diperlukan langkah yang tepat untuk mengembangkannya. Adapun interpretasi dalam pengembangan tarian ini hanya menyangkut ’bentuk penyajiannya’ yang meliputi gerak, iringan, rias busana, property, setting, dan lighting.

Kata Kunci: Tari Perang Arjuna Sasrabahu, Somantri, Wayang

 

Abstract

Arjuna Sasrabahu-Somantri Dance is included in the type of couple Puppet Dance with the character of Satria Lungguh (Arjuna Sasrabahu) and Satria Ladak (Somantri). The dance is based on puppet story telling about duel of the two knights. The battle was won by Arjuna Sasrabahu, and Somantri became angry. Then he showed himself as the incarnation of Vishnu, and became triwikrama, made himself a thousand-headed big giant. To make this dance is different from the original, and also not to fall into dance drama, it takes appropriate steps to develop it. The interpretation of the development of this dance involves only 'form of presentation' which includes movement, accompaniment, costume, properties, settings, and lighting.

Keywords: Tari Perang Arjuna Sasrabahu, Somantri, Wayang

 


Full Text:

PDF

References


A. K. Soetarno. 1992. Ensiklopedia Wayang. Semarang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Endang Caturwati. 2007. Tari di Tatar Sunda. STSI Bandung: Sunan Ambu Press.

F. X. Widaryanto. 2002. Merengkuh Sublimitas Ruang.Bandung: STSI Press.

Heru S. Sudjarwo. Dkk. 2010. Wayang dan Karakter Wayang Purwa. Jakarta: Kaki Langit Kencana.

Iyus Rusliana. 2009. Tari Wayan: Bahan Ajar Mata Kuliah Tari Wayang. Bandung: Jurusan Tari STSI Bandung.

Iyus Rusliana. 2008. Penciptaan Tari Sunda: Gagasan Global Bersumber Nilai-Nilai Lokal, Bandung: Etnoteater Publisher.

Iyus Rusliana.2001. Khasanah Tari Wayang. Bandung: STSI Press.

Pramana Padmodarmaya. 1983. Tata dan Teknik Pentas, Jakarta: Depdikbud.

Risman Suratman. 2004. Modul Pengetahuan Tari II. Bandung: Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Bandung. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI).

Risyani. 2005. Diktat Pengantar Pengetahuan Tari, Bandung: Sekolah Tinggi Seni Indonesia. Bandung.

Sal Murgiyanto. 2004. Tradisi dan Inovasi Beberapa Masalah Tari di Indonesia. Jakarta Wedatama Widya Sastra.

Soedarsono, R. M. 1978. Diktat Pengantar Pengetahu -an dan Komposisi Tari.

Umar Kayam. 1981. Film Sebagai Media Seni: Seni, Tradisi, dan Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v1i1.860

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 MAKALANGAN



Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats