Fungsi dan Makna Upacara Sérén Taun di Kampung Budaya Sindangbarang Bogor

Sriati Dwiatmini

Abstract


Abstrak

Upacara Sérén Taun adalah sebuah upacara tradisional Sunda yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat petani berkaitan dengan panen padi. Upacara Sérén Taun dilakukan untuk menghormati Nyi Pohaci sebagai sarana untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan harapan agar tanaman mereka tahun ini dan tahun berikutnya akan lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Upacara ini juga menjadi alat pemersatu masyarakat Sindangbarang dan sekitarnya melalui kerjasama satu sama lainnya, bahu membahu untuk memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat memahami dan merasakan makna simbol-simbol dalam upacara tersebut, bahkan menikmati berbagai macam perangkat pada upacara tersebut.

Kata kunci: Upacara Sérén taun, Fungsi, Makna

 

Abstract

Sérén Taun ceremony is a Sundanese traditional ceremony which is held every year by farming communities associated with the harvest of rice. This ceremony is held to honor Nyi Pohaci as a medium to express gratitude to God Almighty, hoping that their crops this year and next year will be better than the past. This ceremony also serves as a unifier of Sindangbarang society and its surrounding areas through working together one and another, hand in hand, solving many problems of their daily life. The main purpose is that people will understand and feel the meaning of symbols in the ceremony, even enjoy the various sets of the ceremony.

Keywords: Sérén Taun Ceremony, Function, Meaning

 


Full Text:

PDF

References


Achmad Saifudin Fedyani. 2005. Antropopologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Kencana.

Budi Rahayu Tamsyah. 2003. Kamus lengkap Sunda-Indonesia, Indonesia-Sunda, Sunda-Sunda. Bandung: Pustaka Setia.

Edi S Ekadjati. 2005. Kebudayaan Sunda: Suatu Pendekatan Sejarah. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Ganjar Kurnia, dkk. 2003. Deskrepsi Kesenian Jawa Barat. Bandung: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Pusat Dinamika Pem-bangunan UNPAD.

Jakob Sumardjo. 2003. Simbo-simbol Artefak Budaya Sunda, Tafsir-tafsir Pantun Sunda. Bandung: Kelir.

Jakob Sumardjo. 2007. Khasanah Pantun Sunda. Bandung: Kelir.

Jakob Sumardjo. 2010. Estetika Paradoks. Edisi revisi Bandung: Sunan Ambu Press.

Jakob Sumardjo. 2011. Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Bandung: Kelir.

Judistira K Garna.

Jakob Sumardjo. 2008. Budaya Sunda: Melintas Waktu Menantang Masa Depan. Bandung: Lembaga Penelitian UNPAD.

Koentjaraningrat. 1985. Bunga Rampai, Kebudayan Mentalitas dan Pembangunan Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: PT Gramedia.

Nyoman Kutha Ratna. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Radcliffe-Brown, AR. 1980. Struktur dan Fungsi Masyarakat Primitif. Terjemahan Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajar Malaysia. Kuala Lumpur.

Ria Andayani S, dkk. 2006. Upacara Tradisional di Kampung Urug. Bogor: Dinas Kebudayaan danPariwisata Kabupaten Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v1i1.863

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 MAKALANGAN



Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats