Cover Image

PERGESERAN FUNGSI SENI TARI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN DAN PELESTARIAN KEBUDAYAAN

Utang Djuhara

Abstract


Abstrak

Seni tidak dapat dipisahkan dari aspek manusia sebagai sosok seniman dan aspek budaya yang digunakan sebagai bentuk dalam masyarakat. Terdapat dua pandangan berbeda dalam menilai seni tradisi: pandangan pertama cenderung menilai bahwa seni tradisi merupakan aset budaya bangsa, sehingga harus dijaga keasliannya dan kelestariannya, sedangkan pandangan kedua menilai bahwa seni tradisi memiliki nilai ganda, yakni nilai budaya dan nilai ekonomi. Upaya untuk melestarikan bentuk dan keberadaan seni tradisi sebagai unsur dari kebudayaan nasional, harus dikembangkan secara terintegrasi dengan sistem nilai yang berlaku, baik secara lokal, maupun nasional. Oleh karenanya para seniman sebagai ilmuwan seni perlu menyamakan persepsi bahwa seni tradisi adalah bentuk seni yang dinamis, atau bentuk seni yang selalu mengalami perubahan.

Kata kunci: Seni Tradisi, Kebudayaan,  Pelestarian, Pengembangan

 

Abstract

Art can not be separated with human aspect as the artists and cultural aspect which is used as a form in the society. There are two different points of view concerning traditional art: the first tends to view that traditional art is an asset of national culture, so that it has to be kept original, meanwhile the second views that traditional art has a double value, those are: cultural and economic values. The efforts to preserve the form and existence of traditional arts as the element of national culture have to be developed integratedly with the system of valid value, both locally and nationally. Thus, the artists as the scientists of art should make similar perception that traditional art is an art form which is dynamic or something that always changes.

Keywords: Traditional art, Culture, Preservation, Development

 


Full Text:

PDF

References


Anis Sujana. 2002. Tayub Kalangenan Menak Priangan. Bandung: STSI Press.

Arthur S.Nalan (ed). 1996. Kapita Selekta Tari. Bandung: STSI

Doris Humphrey. 1983. The Art of Making Dances, alih bahasa Sal Murgiyanto (Seni Menata Tari), 1983. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Edi Sedyawati, dkk. 1986. Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kese-nian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tari. Jakarta: Pustaka Jaya.

Endang Caturwati. 2000. R.Tjetje Somantri (1982-1963) Tokoh Pembaharuan Tari Sunda. Yogyakarta: Tara-wang.

Endo Suanda, dkk. 2007. Tapak Lacak 80 tahun Enoch Atmadibrata. Bandung, Yayasan Tikar Media Budaya Nusantara.

Iyus Rusliana. 1989. Mengenal Sekelumit Tari Wayang Jawa Barat. Jilid I ASTI Bandung.

Iyus Rusliana. 2002. Wayang Wong Priangan. Kajian mengenai Pertun-jukan Dramatari Tradisi-onal di Jawa Barat. Ban-dung PT. Kiblat Buku Utama.

Kawit. 1979. Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Jawa Barat.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v1i2.874

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 MAKALANGAN



Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats