Fenomena Intertekstualitas Fashion Karnaval di Nusantara

Lois Denissa, Yasraf Amir Pialang, Pribadi Widodo, Nuning Yanti Damayanti Adidsasmito

Abstract


ABSTRACT

 

Rampant fashion Carnival in Nusantara and various other genres triggered by the presence of Jember Fashion Carnaval. Michael Bahtin refer to this phenomenon as intertextuality, namely the de- pendence of the text with other texts, so that the existence of a text is always influenced by previous texts. This intertextuality theory changed the perception of quoting process and bear criticism of the work that emphasizes authenticity and originality. Research using qualitative interpretative approach by analyzing how the developments have affected similar Carnival in other cities and the rise of art genres positive response take part together. Its consistency has been a magnet for photographers, media, photography exhibition, painting, culinary and local creative industries. The formation of Indonesian Carnival Association, incorpora seven provinces in Indonesian Wonderful Archipelago Carnival and Jember Carnival hosted storefront for Nusantara Carnival. The research interpreting that the process of intertextuality is a positive perspective because of its ability to enable similar or different art genres, creating a conducive terrain Carnival.

 

Keywords: Intertextuality, Jember Fashion Carnival, Carnival Terrain

 

 

 

 

 

ABSTRAK

 

Merebaknya fashion karnaval di Nusantara dan berbagai genre lain dipicu oleh keberadaan Jember Fashion Carnaval. Michael Bahtin menyebut fenomena ini sebagai intertekstualitas yaitu ketergantungan satu teks dengan teks lain, sehingga keberadaan sebuah teks selalu dipengaruhi oleh teks sebelumnya. Teori intertekstualitas ini mengubah pandangan orang terhadap proses pengutipan karya dan melahirkan kritik terhadap karya yang mengedepankan otentisitas dan orisinalitas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif interpretastif dengan menganalisis bagaimana perkembangan Jember Fashion Carnaval mempengaruhi merebaknya karnaval seru- pa di kota lain dan bangkitnya respon positif genre-genre seni untuk berkiprah bersama. Kon- sistensinya telah menjadi magnit bagi fotografer, media, pameran fotografi, lukisan, kuliner dan industri kreatif lokal. Terbentuknya Asosiasi Karnaval Indonesia, tergabungnya tujuh propinsi dalam Wonderful Archipelago Carnival Indonesia  dan Jember menjadi tuan rumah etalase karna- val Nusantara. Hasil penelitian ini menginterpretasikan bahwa proses interteks-tualitas kostum pada karnaval merupakan perspektif yang positif karena kemampuannya mengaktifkan genre seni sejenis maupun berbeda sehingga menciptakan medan karnaval yang kondusif.

 

Kata kunci: Intertekstualitas, Jember Fashion Carnaval, Medan Karnaval


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v26i4.214

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021