Teknologi Tepat Guna Membangun Kecintaan dan Kebanggaan Pada Kearifan Lokal Bahasa Sunda

N. Rinaju Purnomowulan, Samson CMS, Susi Machdalena, Evi Rosyani Dewi, Anggy Endrawan

Abstract


ABSTRAK

Sebagai salah satu dari tujuh unsur budaya versi Koentjaraningrat bahasa merupakan unsur yang melekat pada diri setiap warga masyarakat dan menjadi salah satu pencirikelompoknya. Bahasa Sunda seyogyanya tampil dalam keseharian masyarakat Sunda, khususnya dalam pendidikan nonformal dan informal. Dengan demikian kearifan lokal tersebut akan terlindungi dari ancaman „pemarjinalan“.
Penelitian yang dilakukan di kecamatan Pangalengan, Banjaran danCicalengka di kabupaten Bandungmembuahkan hasil yang cukup mengejutkan. Babasan, paribasa dan aksara Sunda (baca: Kaganga) nyaris tidak dikenal di kalangan masyarakatnya. Meskipun bahasa Sunda digunakan sebagai sarana komunikasi, namun nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya tidak tereksplor dengan baik. Melalui teknologi tepat guna berupa kartu „Opat Kalima Pancer“ dan fesyen populer bernuansa kearifan lokal diharapkan kecintaan dan kebanggan warga terhadap nilai-nilai budaya Sunda berbasis bahasa dapat ditumbuhkan.

Kata kunci: unsur budaya, penciri kelompok, nyaris hilang, teknologi tepat guna, kecintaan

 

ABSTRACT

As one of seven cultures that according to Koentjaraningrat, language is an element which is inherent for every member of society. It also becomes one of the group identifier. Sundanese should appear in everyday life of Sundanese people, especially in non-formal and informal education. Therefore, the local knowledge will be protected from the threat of “marginality“.
The research that located in the dictrict of Pangalengan, Banjaran, and Cicalengka, in Bandung regency obtained results that were quite startling. Babasan, paribasa and Sundanese script (read: Kaganga) are barely known among the people. Although Sundanese used as means of communication, but cultural values that contain in them does not discover properly. Through appropiate technology in the form of kartu opat kalima pancer and popular fashion that nuanced local knowledge are expected people’s devotion and pride towards Sundanese cultural values in the basis of language can be grown.

Keywords: cultural element, group identifier, narrowly missing, appropiate technology, devotion


Full Text:

PDF

References


Adimihardja, Kusnanka. 1992. Kasepuhan yang Tumbuh di atas yang Luruh: Pengelolaan Lingkungan Secara Tradisional di Kawasan Gunung Halimun Jawa Barat. Bandung: Tarsito.

Adler, Peter dan Patricia A. Adler. 1994. “Observational Techniques” dalam Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln (ed) Handbook of Qualitative Research. London-New Delhi: Sage Publications.

Ayatrohaedi. 2005. Sundakala, Cuplikan Sejarah Sunda berdasar Naskah-Naskah "Panitia Wangsakerta" Cirebon. Jakarta: Pustaka Jaya.

Baidillah, Idin dan UndangAhmad Darsa, et.al. Direktori Aksara Sundauntuk Unicode. 2008.Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Banton, Michael. 1973. Anthropologycal Approaches to the Study of Religion. London: Tavistock Publications.

Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Dokumentasi. Jakarta: Gramedia.

Benard, Russell, H. 1994. Research Methods in Anthropology. London-New Delhi: Sage Publications.

Brannen, Julia. 1997. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Penterjemah Imam Safe’i. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Samarinda bekerja sama dengan Pustaka Pelajar.

Darsa, Undang Ahmad, Ayat Rohaedi, dan Edi S.Ekadjati. 2005. Aksara Sunda Kaganga dan Sistem Tata Tulis. Bandung: Kiblat.

Dienaputra, Reiza D. 2011 (a). Politik Jati Diri Urang Sunda dalam Memperkuat Pembangunan Karakter Bangsa. Jatinangor: SUP.

-------------------------------2011 (b). Sunda. Sejarah, Budaya, dan Politik. Jatinangor: SUP.

Ekadjati, Edi S. 2009. Kebudayaan Sunda: Suatu Pendekatan Sejarah. Bandung: Pustaka Jaya.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Fontana, Andrea and James Frey. 1994.„Interviewing the Art of Science“. In: Handbook of Qualitative Research., ed. NormanK. Denzin and Yvonna S. Lincoln, London-New Delhi: Sage Publications.

Harsojo. 1984. “Kebudayaan Sunda”, dalam Koentjaraningrat ed.: Manusia dan Kebudayaan Sunda. Jakarta: Djambatan. Hal. 300-321.

Hidayat, Rachmat Taufik, et al. 2007. Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat.

Idris, Zahra dan Jamal Lisma. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rinneka Cipta.

Lubis, Nina H., et al. 2011. Sejarah Kebudayaan Sunda. Bandung: YMSI Cab Jabar.

Moriyama, Mikihiro. 2005. Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak dan Kesastraan Sunda Abad ke-19. Bogor: Grafika Mardi Yuana.

Muhsin, Mumuh, et al.2011. Kajian Identifikasi Permasalahan Kebudayaan Sunda. Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Yang Akan Datang. Karya Penelitian, tidak dipublikasikan.

Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rosidi, Ayip. 2005.Revitalisasi dan Aplikasi Nilai-nilai Budaya Sunda dalam Pembangunan Daerah. Makalah pada seminar PembangunanBerbasisBudayaSunda: Revitalisasi dan Aplikasi Nilai-nilai BudayaSunda dalam Pembangunan (5 September 2005).

----------------- 2005. Babasan jeung paribasa kabeungharan basa Sunda. Bandung: Kiblat.

Samsudi. 1986. Babasan jeung paribasa Sunda kanggo murid SLTP dan umum. Bandung: Tirta Kancana.

Samson dan Kusnandar. 2013. Pengantar Dokumentasi Budaya. Modul untuk

Fikom Unpad.(Tidak dipublikasikan).

Spradley, James, P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

Suhandi Shm, Agraha. 1991. Pola Hidup Masyarakat Indonesia. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

Sumardjo, Jakob. 2010. Sunda Pola Rasionalisasi Budaya. Bandung: Kelir.

Suryalaga, Hidayat. 2009. Kasundaan Rawayan Jati. Bandung: Yayasan Nur Hidayah.

Suryani, Elis. 2008. Kaparigelan maca jeung nulis aksara Sunda. Bandung: Alqa.

Suwardi, MS. 2001. Kearifan Lingkungan Masyarakat Melayu dalam Bunga Rampai Kearifan Lingkungan. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v27i1.234

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021