Bentuk Pengembangan Baru Tari Manyakok sebagai Upaya Pelestarian Tradisi

Idun Ariastuti, Risnawati Risnawati

Abstract


Abstract

Manyakok dance is a traditional dance of the Pangean community, Kuantan Singingi Regency, RiauProvince, which describes the daily routine of people's lives in fishing. This activity is called manyakok by the community. Initially, this dance had an important role in its supporting community, as entertainment in traditional events and others. However, nowadays, the dance has almost disappeared. This study uses two methods, namely, qualitative and Research & Development (R & D). A Qualitative methodis carried out through observation, interviews, and documentation studies. While interpretive analysis is used in the research to dig the concept of dance itself. Research & Deployment is employed through some stages: (1) product design; (2) design validation; (3) design improvements; (4) product trials; (5) product revisions; and (6) production. Through the emic approach, the results of this study indicate that Manyakok dance has a potential to be developed in the packaging of dance entertainment. Meanwhile, from an aesthetic point of view, the structure of the Manyakok dance is still very simple, does not have a well-ordered pattern. Therefore, creativity is required to maintain its continuity.


Keywords: creativity, manyakok dance, developing art, the preservation of tradition


Abstrak

Tari manyakok merupakan tari tradisional masyarakat Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, yang menggambarkan rutinitas kehidupan masyarakat sehari-hari dalam menangkap ikan. Kegiatan ini oleh masyarakat setempat disebut dengan manyakok.Awalnya, tari ini memiliki peran yang penting bagi masyarakat pendukungnya, yakni sebagai hiburan dalam acara adat dan acara lainnya.Akan tetapi, sekarang tari tersebut sudah hampir hilang keberadaannya.Penelitianinimenggunakanduametode,yaitu kualitatif dan Research & Depelopment (R&D).Metode kualitatif dilakukan melalu iobservasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Sedangkan analisis interpretatif digunakan dalam penelitian untuk menggali konseptari itu sendiri.Research &Depelopment dilakukan melalui tahapan: (1)desain produk; (2)validasi desain; (3)perbaikan desain; (4) uji coba produk; (5) revisi produk; dan (6) produksi. Melalui pendekatan emik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari manyakok memiliki potensi untuk dikembangkan dalam kemasan tari hiburan. Sedangkan apabila ditinjau dari sudut estetika, struktur tari manyakok masih sangat sederhana, belum memiliki pola yang tertata dengan baik. Oleh karena itu, dituntut kreativitas untuk mempertahankan kontinuitasnya.

Kata kunci:kreativitas, tarima nyakok, pengembangan seni, pelestarian tradisi

 


Full Text:

PDF

References


Daryusti. (2010). Lingkaran Lokal Genius & Pemikiran Seni Budaya. Yogyakarta: Multi Grafindo.

Hadi, S. (2003).Aspek-Aspek Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Elkaphi.

Hawkins, A. (1988). Creating through Dance. New Jersey: Princeton Book Company.

Hidayat, R. (2011). Koreografi dan Kreativitas. Yogyakarta: Kendil Media Pustaka Seni Indonesia.

Indrawati, Y. (2005). Tari Manyakok Dalam Masyarakat Pangean Kec. Pangean Kab. Kuantan Singingi Riau. Skripsi STSI Padangpanjang.

Irdawati. (2016). Tari Manyakok, Tari Turun Mandi, dan Tari Podang Perisai sebagai Ekspresi Budaya Masyarakat Melayu Riau. Panggung26 (4): 420–429. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v26i4.213.g246

Kayam, U. (1981). Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.

Murgiyanto, S. (1983). Seni Menata Tari. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

______________. ( 2004). Tradisi dan Inovasi. Jakarta: Widatama Widya Sastra.

Soedarsono R.M. (1999). Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Sudarso, SP. (1991).Beberapa Catatan Tentang Perkembangan Kesenian Kita.Yogyakarta:BP ISI.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukistono, D. (2017). Revitalisasi Wayang Golek Menak Yogyakarta dalam Dimensi Seni Pertunjukan dan Pariwisata. Panggung27 (2): 130–143. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v27i2.255.g256

Sumaryono.(2003). Restorasi Seni Tari &Transformasi Budaya. Yogyakarta: Elkaphi.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v28i4.716

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021