https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/issue/feedPanggung2024-03-19T10:26:42+07:00Redaksi Jurnal Panggungredaksi.panggung@gmail.comOpen Journal Systems<p align="left"><strong style="font-family: 'Times New Roman';">Panggung </strong><span style="font-family: 'Times New Roman';">adalah jurnal peer-review yang fokus pada studi seni dan konteks budaya, dengan berbagai perspektif seperti antropologi, sosiologi, pendidikan, agama, filsafat, teknologi, dan lainnya.</span></p><p align="justify"><span style="font-family: Times New Roman;">Panggung mengundang para cendekiawan, peneliti, dan mahasiswa untuk berkontribusi melalui hasil studi dan penelitian di bidang seni dan budaya dengan pendekatan interdisipliner. Tema jurnal meliputi: 1) seni pertunjukan dan penciptaan seni, yang meliputi musik, teater, tari, musik kolaboratif / kontemporer yang terkait dengan tradisi / budaya Indonesia; 2) perekaman media, termasuk fotografi, televisi, dan film; 3) antropologi seni, termasuk konteks budaya seni dan tradisinya; 4) seni rupa dan desain, termasuk lukisan, patung, kerajinan, desain komunikasi visual, desain interior, desain produk, seni rupa, trans-media, batik dan mode.<br /><br /> Jurnal ini diterbitkan empat kali dalam setahun (Maret, Juni, September, Desember) oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Jurnal ini adalah forum akademis bagi para sarjana dan peneliti di lapangan untuk membahas dan menyebarkan temuan baru mereka ke dalam komunitas global. Dengan demikian, karya mereka dapat diakui dan dibaca oleh khalayak umum.</span></p><p align="justify"><span style="font-family: Times New Roman;"><strong>---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</strong></span></p><p align="justify"><span style="font-family: Times New Roman;"><strong>Panggung </strong>is a peer-reviewed journal focuses art studies and their cultural contexts with various perspectives such as anthropology, sociology, education, religion, philosophy, technology, and others.<br /></span> <span style="font-family: Times New Roman;"> <br /> Panggung invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies in the areas related to arts and culture with interdisciplinary approaches. The themes of the journal cover: 1) the performing arts and arts creation, which include music, theatre, dance, collaborative/contemporary music related to the traditions/culture of Indonesia; 2) media recording, including photography, television, and film; 3) anthropology of art, including the cultural context of art and its tradition; 4) fine arts and designs, including painting, sculpture, craft, visual communication design, interior design, product design, fine arts, trans-media, batik and fashion.<br /><br /> The journal is published by LPPM (Research and Community Service Institute) of ISBI Bandung, four times in a year (March, June, September, December). <span>Editor accepts the article has not been published in other media. The writing format should as listed on page manuscript writing guidelines. (</span><a href="/index.php/panggung/about/submissions#authorGuidelines" target="_blank">see Author Guidelines</a><span> & </span><a href="https://drive.google.com/file/d/1SpG-YojENoe8CNgv_Uf2Vuw5j8kA5MIK/view" target="_blank">Template</a><span>)</span>. This is a forum for scholars and researchers in the fields to discuss and spread their new findings of research into global community.</span></p><hr /> <h3><a href="https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/about/submissions#authorGuidelines"><strong>Make a Submission</strong></a>https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/3221Terapi Musik pada Perawat untuk Menurunkan Tingkat Stres di Rumah Sakit Advent Medan2024-03-14T14:58:08+07:00Kamaluddin Galinggingjunitabatubara@uhn.ac.idJunita Batubaranitabtbara72@gmail.comHappy Majesty Waruwujunitabatubara@uhn.ac.idColleen Colleenjunitabatubara@uhn.ac.idRonald Heriko Saragihjunitabatubara@uhn.ac.idJenni Ria Sihombingjunitabatubara@uhn.ac.idPenelitian ini mengulas salah satu alternatif metode untuk menurunkan tingkat stres pada perawat di Rumah Sakit Advent dengan melihat efektivitas dan memberikan solusi alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan perawat, baik di lingkungan kerja maupun di dalam keluarga. Selain itu, dapat memberikan rekomendasi bagi pihak rumah sakit dan manajemen perawat dalam mengimplementasikan terapi musik sebagai salah satu metode pengurangan stres pada perawat. Didasarkan pada pemahaman di atas bahwa profesi perawat adalah pekerjaan yang penuh tekanan, tuntutan fisik, emosional, dan mental yang tinggi. Rumah Sakit Advent sebagai lingkungan kerja yang sibuk dan sering kali menghadapi situasi darurat, di mana dapat menimbulkan tingkat stres yang tinggi pada para perawat. Stres yang tinggi pada perawat dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mereka, seperti kualitas tidur yang buruk, peningkatan kelelahan, penurunan kualitas pekerjaan, dan peningkatan risiko masalah kesehatan fisik dan mental. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-test dan post-test terhadap perawat. Hal ini dilakukan dengan tujuan dapat mendeteksi tingkat stres perawat sebelum perlakuan terapi musik dan sesudah perlakuan terapi musik. Terapi musik dianggap sebagai salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi stres. Musik memiliki efek psikofisiologis yang dapat meredakan ketegangan, menurunkan tingkat kecemasan, mengurangi tekanan darah, serta meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur. Namun, belum banyak penelitian yang mengeksplorasi efektivitas terapi musik khususnya pada perawat di Rumah Sakit Advent. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BmT mampu menurunkan tingkat stres perawat dari kategori moderate stres menjadi relax. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan performa kinerja perawat di Rumah Sakit Advent Medan. Kata Kunci: BmT, Musik Terapi, Perawat, Stres, Rumah Sakit Advent2024-03-01T14:11:50+07:00Copyright (c) 2024 Panggunghttps://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/2678Field Recording Approach of Traditional Music Arts for Ruwatan Bumi G20 Culture Performance: A Case Study in West Java2024-03-14T14:58:10+07:00Jack Arthur Simanjuntaksimanjuntak.jack@gmail.com<p>The Ruwatan Bumi ceremony, part of the G20 Culture Ministers Meeting and Indonesia Festival Bertutur 2022, took place at Borobudur Temple, Central Java, in September 2022. Featuring a traditional ruwatan ritual, the event showcased live prayers, songs, and music from diverse Indonesian regions. Recording traditional music, vital for performance and rehearsal, was undertaken through a field recording approach. Beluk, tarawangsa, and Ronggeng Gunung were recorded using stereo and close-range methods. Employing a descriptive qualitative approach, the study emphasized the significance of mastering recording techniques for informed decision-making. It highlighted the coherence between initial information, field observations, and recording quality in designing the Ruwatan Bumi G20 Culture performance.</p>2024-03-01T14:12:10+07:00Copyright (c) 2024 Panggunghttps://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/2812Regenerasi Pengrajin Gerabah Perempuan di Pundong, Kasongan, dan Bayat dalam Mempertahankan NilaiNilai Kearifan Lokal Budaya Jawa2024-03-19T10:26:42+07:00Arif Suharsonarifsuharson318@gmail.com<p><em>This research discusses women traditional pottery craftsmen in Pundong, Kasongan, and Bayat who are guardians of local cultural traditions in the midst of a global cultural ecosystem that is changing rapidly. This study aims to analyze the role of women in maintaining the values of local wisdom and how they deal with the influence of globalization on their traditional pottery crafts in relation to regeneration. The method used is a qualitative method with an ethnographic approach model. Data collected included observations, interviews, and documentation in traditional pottery-making communities. Pottery craftsmen in Pundong, Kasongan, and Bayat play an important role as custodians of cultural knowledge, transmission of traditions, and innovation in pottery crafts. The expertise of traditional techniques, artistic expression, and cultural symbols is a testament to women's dedication in maintaining the values of local wisdom amid the pressures of the global cultural ecosystem. The results of this study contribute to a broader understanding of the importance of cultural preservation and regeneration efforts involving gender roles in learning the nation's character.</em></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Women, Pottery Craftsman, Local Wisdom, Global</em></p>2024-03-06T10:00:03+07:00Copyright (c) 2024 Panggunghttps://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/2460Mainan Tradisional: Media Aktivitas Fisik dan Penanaman Nilai Pancasila Kepada Anak2024-03-14T14:58:12+07:00Mohamad Zaini Alifmohamadzainialif@gmail.comMuhammad Shidiqshidiqmuhammad17393@gmail.comPendidikan adalah satu aspek yang perlu selalu berkembang dan dikembangkan untk kelangsungan hidup manusia. Pasalnya, kehidupan manusia pun selalu berkembang dan memunculkan kebutuhan dan keharusan baru seiringnya. Namun demikian, perkembangan bukan melulu mengenai membuka hal baru dan mencipta kebaruan. Kebaruan bisa tercipta dari ilmu makna zaman dahulu atau teknologi yang digunakan pada masa lampau. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Mainan Tradisional. Faktanya, mainan tradisional bukan hanya sebuah alat hiburan anak, namun juga media pendidikan karakter anak. Lebih dari itu, karena karakteristiknya, semua mainan tradisional selalu dikaitkan dengan aktivitas fisik anak sehingga secara tidak langsung menjadi wahana anak untuk meningkatkan kemampuan fisiknya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian sendiri adalah anak dengan menyasar pada analisis perubahan tingkah laku anak menuju pengamalan nilai Pancasila sekaligus mengarah pada aktivitas fisik anak untuk peningkatan kesehatannya.2024-03-06T10:10:35+07:00Copyright (c) 2024 Panggunghttps://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/2446Struktur Musik Iringan Tari Puspanjali2024-03-14T14:58:13+07:00Saptono Saptonohendra@isi-dps.ac.idHendra Santosahendra@isi-dps.ac.idI Wayan Sutirthahendra@isi-dps.ac.id<p>Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan struktur komposisi musik iringan tari Puspanjali karya I Nyoman Windha seorang maestro karawitan Bali. Tari Puspanjali yang dipergunakan sebagai tari penyambutan ciptaan NLN Swasthi Widjaja diciptakan tahun 1989, menjadikannya sebagai sebuah karya tari yang monumental. Puspanjali berasal dari kata puspa berarti bunga dan anjali berarti sebuah penghormatan, dengan kata lain Puspanjali adalah taburan bunga sebagai sebuah penghormatan. Metode yang dipergunakan adalah deskriptif melalui penjabaran struktur dan bentuk musik iringan tari yang terdiri dari <em>kawitan</em>, <em>pengawak</em>, dan <em>pekaad</em> dengan persyaratan <em>mungkus</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung baik melihat pertunjukannya ataupun melalui video, wawancara, dan studi kepustakaan. Penciptaan tari dan iringannya sangat spontan yang keluar dari ide, gerak tari, dan melodi yang diramu dalam komposisi yang sederhana tetapi sampai saat ini karya tersebut dapat digolongkan sebagai karya monumental karena masih bertahan dan banyak dipergunakan oleh masyarakat di Bali. Penjabaran struktur musik iringan tari dilakukan melalui notasi balok yang digabungkan dengan notasi dindong. Tarian Puspanjali sangat cocok dipelajari oleh anak usia dini karena kesederhanaan gerakannya, dan musik iringan dapat dipelajari oleh para pemula usia SD karena kesederhanaan komposisi musiknya.</p>2024-03-14T14:42:38+07:00Copyright (c) 2024 Panggunghttps://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/2830Koreografi Interkultural: Mengkokohkan Identitas Budaya Melalui Kolaborasi Seni Pada Bandung Isola Performing Art Festival (BIPAF)2024-03-14T14:58:14+07:00Ayo Sunaryoayopanggung@gmail.comIwan Gunawaniwan_gunawan@upi.eduRivaldi Indra Hapidzinrivaldi_indra@upi.eduYana Endrayantoyanaendrayanto@upi.eduFifiet Dwi Tresna Santanafifietsantana@gmail.comArtikel ilmiah ini memaparkan proses penciptaan karya tari yang berbasis blended interkultural pada panggung Bandung Isola Performance Art Festival (BIPAF) dengan melibatkan koreografer dari Indonesia, Belanda, India, Malaysia dan Amerika secara virtual dan nyata. Koreografi interkultural adalah kolaborasi antara elemn-elemen seni dari budaya yang berbeda sehingga terjadinya pertukaran ide, gerak, musik dan tradisi budaya yang berbeda. Kegiatan ini merupakan bentuk seni yang menginspirasi dan menghubungkan orang dari berbagai latar belakang budaya. Metode yang digunakan adalah action research. Melalui paradigma kualitatif, metode ini digunakan untuk mendeskripsikan data secara aktual, realistik, dan sistematis dalam menciptakan karya tari kolaborasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi partisipatif, studi dokumen, diskusi kelompok terfokus, dan refleksi. Hasil penelitian adalah terciptanya koreografi baru dalam teknik penciptaan karya tari antar negara pada panggung BIPAF melalui konsep blended interkultural. Pertunjukan koreografi interkultural secara blended bermanfaat untuk para koreografer, penari, komposer, animator dan pelaku seni lainnya dalam mencipta koreografi interkultural dari proses kolaborasi dengan menciptakan kesempatan untuk berbagi pengetahuan, teknik dan pengalaman budaya yang berbeda yang tidak terpisahkan oleh ruang dan waktu.2024-03-14T14:48:31+07:00Copyright (c) 2024 Panggunghttps://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/2746‘Passompe’: Konsep dan Bentuk Rekacipta Tari Terinspirasi Nilai Pappaseng Tellu Cappa Budaya Masyarakat Bugis2024-03-14T14:58:15+07:00Ilham Harunailhamharuna16@gmail.comEndang Caturwatiendang.caturwati@gmail.comSri Rustiyantirustiyantisri@yahoo.comABSTRACT The creation of dance from the cultural values of pangadereng manifested in pappaseng tellu cappa can be an integrative problem solver. The interpretation of symbolic nonverbal language becomes the cohesion of the choreographer to produce an ecranization of visual ideas in the entity of the dance 'Passompe'. This dance creation uses qualitative research and elaborating with creativity approach proposed by Zeng in the General model of the creative process which consists of four phases of analysis, ideation, evaluation, and implementation. The archetype in the dance creation also uses the approach of exploration, improvisation, and composition. The dance repertoire that manifests pappaseng tellu cappa is a form of reading ancestral messages through nonverbal language entities. The substantial construction in the tellu cappa values can be a universal learning medium as a parameter for success in social life. Keywords: Dance, Passompe, Pappaseng, Tellu cappa, Bugis ABSTRAK Perekaciptaan tari yang bersumber dari nilai-nilai kultural pangadereng yang termanifestasi dalam pappaseng tellu cappa dapat menjadi temuan (problem solver) yang bersifat integratif. Interpretasi bahasa nonverbal yang bersifat simbolik, menjadi kohesi koreografer sehingga menghasilkan ekranisasi terhadap gagasan visual dalam entitas karya tari ‘Passompe’. Rekacipta tari ini menggunakan penelitian kulitatif dan mengelaborasi pendekatan kreativitas yang ditasbihkan oleh Zeng dalam General model of the creative process yang terdiri empat fase analysis, ideation, evaluation, dan implementation. Arketipe dalam rekacipta tari juga menggunakan pendekatan eksplorasi, improvisasi dan komposisi. Repertoar tari yang memanifestasikan pappaseng tellu cappa menjadi bentuk pembacaan pesan-pesan leluhur melalui entitas bahasa nonverbal. Konstruksi substansial dalam nilai-nilai tellu cappa tersebut dapat menjadi medium pembelajaran secara universal sebagai parameter keberhasilan dalam kehidupan sosial. Kata Kunci: Tari, Passompe, Pappaseng, Tellu cappa, Bugis2024-03-14T14:54:00+07:00Copyright (c) 2024 Panggung