Nilai Pedagosis dalam Ritual Domyak

Anggy Giri Prawiyogi, Retno Dwimarwati, Suhendi Afryanto

Abstract



Domyak is a ritual means of asking for rain at the foot of Mount Burangrang, Pasir Angin
Village, Darang District and Purwakarta Regency. In 1920, domyak was called chickpeas but in
1990 it became domyak (ngadogdog and rampayak) meaning playing dogdog music with dances.
This paper aims to examine the pedagogical values contained in the domyak ritual and the domyak
ritual process. The presentation is carried out in several stages which are also accompanied by several
forms of performing arts. The domyak ritual is performed in the form of helaran or procession or
using a stage. Blooms taxonomic theory is applied to explore pedagogical values in domyak rituals.
Qualitative data were collected through observation, interviews, and documentation. The results of
the study include the pedagogical values contained in the goals of education, educational content,
and educational tools used. The purpose of education is that each of the member of the communities
should master traditional customs, especially in the domyak ritual to ask for rain; The contents of
education are ritual traditions which have been passed down from generation to generation from
the 1920s to the present; Educational tools used in the form of habituation, supervision, orders,
prohibitions and rewards in these ritual activities, such as: in starting the ritual by praying and the
command to bathe the cat in the ritual activity.

Keywords: Pedagogical value, domyak ritual


ABSTRAK
Domyak merupakan sarana ritual meminta hujan yang berasal dari kaki Gunung
Burangrang Desa Pasir Angin Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta. Pada tahun
1920 Domyak tersebut dinamakan buncis dan pada tahun 1990 berubah menjadi Domyak
yang berarti (ngadogdog dan rampayak) bermain musik dogdog dengan tarian. Tulisan ini
bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai pedagogis yang terdapat pada ritual Domyak serta
poses ritual domyak. Penyajiannya dilakukan dalam beberapa tahapan-tahapan yang juga
diiringi oleh beberapa bentuk seni pertunjukan. Ritual Domyak dipertunjukkan dalam
bentuk helaran atau arak-arakan maupun menggunakan panggung. Teori taksonomi
Bloom digunakan untuk menggali nilai-nilai pedagogis dalam ritual domyak. Data
kualitatif dikumpulkan melalu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian
mencakup nilai-nilai pedagogis yang terdapat dalam tujuan pendidikan, pendidikan, isi
pendidikan serta alat pendidikan yang digunakan. Tujuan pendidikan yakni setiap warga
masyarakat harus menguasai adat tradisi terutama dalam ritual Domyak untuk meminta
hujan; Isi pendidikan yakni tradisi ritual yang diturunkan secara turun temurun dari tahun
1920 sampai saat ini; Alat pendidikan yang digunakan berupa pembiasaan, pengawasan,
perintah, larangan dan ganjaran dalam kegiatan ritual tersebut, seperti: dalam memulai
ritual dengan berdoa dan perintah untuk memandikan kucing dalam kegiatan ritual
tersebut.

Kata Kunci: Nilai pedagogis, ritual domyak


Keywords


Nilai pedagogis, ritual domyak

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26742/pantun.v7i1.2089

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons LicenseThis work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Print ISSN (pISSN)
:
 
Online ISSN (e-ISSN)
:
 

Lembaga Pengindex Jurnal Pantun:

 

 
 
 
Google Scholar
BASE (Bielefeld Academic Search Engine)
 
PKP Index  
Portal Garuda DIKTI 
Indonesian One Search (IOS)
 
Crossref