KREATIVITAS PEDALANGAN WAYANG GOLEK PURWA SUNDA DI ANTARA BAYANG-BAYANG “TETEKON”

Lili Suparli S.Sn., M.Sn

Abstract


Wayang Golek adalah salah satu jenis kesenian yang saat ini masih bertahan hidup dan menunjukkan eksistensinya di antara kesenian-kesenian lainnya. Hal itu tidak terlepas dari kreativitas para senimannya, untuk mengembangkan setiap unsur seni yang terdapat di dalamnya, seperti unsur seni rupa, unsur seni sastra, unsur seni drama, unsur seni karawitan, dan unsur seni tari. Di sisi lain, kreativitas itu sering dipandang negatif terutama oleh generasi sebelumnya, dengan alasan ‘merusak’ tatanan yang telah ada, sehingga muncul pernyataan “Leupas tina tetekon” (keluar dari ketentuan-/aturan). Hal itu menyebabkan proses kreatif para pelaku seni wayang, ter-utama para dalang terhambat, karena tidak berani mengambil risiko dijuluki “dalang leupas tina tetekon”.

Persoalan kreativitas dalam hal ini adalah fenoma yang ‘paradoks’, di satu sisi kreativitas mampu mempertahankan eksistensi seni wayang, tetapi di sisi lain dipandang sebagai perusak tetekon. Melalui tulisan ini, penulis a-kan membahas kaitan antara kreativitas dan tetekon, untuk memperjelas ke-dudukan kreativitas dalam tetekon Padalangan Wayang Golek Purwa Sunda.


Keywords


Kreativitas, Tetekon Padalangan

References


Asa Berger, Arthur. Trj. M. Dwi Marianto. 2010. Pengantar Semiotika, Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana

Damayanti, I. 2006. Psikologi Seni. Bandung: Kiblat

Djelantik, A.A.M. 1990. Estetika Instrumental I-II. Denpasar: STSI Denpasar Pres.

Groenendael, V.M.C. 1987. Dalang di Balik Wayang, Jakarta: Grafiti Press.

Hoed, Benny H. 2008. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: FIB-UI.

Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan

Luxemburg, Jan van, dkk., trj. Dick Hartoko, 1992. Pengantar Ilmu Sastra.

Jakarta: PT. Gramedia.

Piaget, 1968. Le Strukturalisme. Paris: PUF.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1988. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Depdikbud.Jakarta: Perum Bale Pustaka.

Ricoeur, Paul, 2012. Teori Interpretasi. Yogyakarta IRCiSoD.

Rosidi, Ajip, dkk., 2000. Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusa, dan Budaya

termasuk Budaya Cirebon dan Betawi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Salmun, M.A. 1961. Padalangan. Jakarta; Balai Pustaka.

Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung:

Rosdakarya.

Soepandi, A. 1981. Teori Dasar Karawitan. Buku Ajar di Jurusan Karawitan ASTI Bandung.

Widaryanto, F. X. 2015 Ekokritikisme Sardono W. Kusumo: Gagasan, Proses Kreatif, dan Teks-teks Ciptaanya. Cetakan 1. Jakarta: Sekolah Pasca Sarjana Institut Kesenian Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/jp.v6i1.1884

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Program Studi Seni Karawitan - Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40265, Telp. (022)-7314982, 7315435; Fax. (022) – 7303021

Kontak
Gempur Sentosa
Tlp/Whatsapp. 081931254247
Email: gempur.sentosa@isbi.ac.id