REKAYASA BUDAYA DALAM PARIWISATA

Arthur S. Nalan

Abstract


Dunia pariwisata merupakan dunia yang dinamis, terus tumbuh
dan berkembang sejalan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Masyarakat
pun memiliki kebutuhan-kebutuhan yang dinamis pula. Dunia
pariwisata telah mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dinamis
manusia. Dunia pariwisata telah melokal dan menglobal sebagai studi
yang khas dan bermasa depan, karena melibatkan seni budaya dan
lingkungan alam untuk menjadi modal budaya dan modal sosial dunia
dinamis tersebut. Salah satu upaya peningkatan yang perlu diusahakan
adalah rekayasa budaya (cultural engineering). Istilah yang belum begitu
dikenal dan populer di Indonesia, padahal sesungguhnya telah banyak
dilakukan, khususnya di dunia pariwisata.
Penelitian ini berdasarkan studi pustaka dan pengamatan sporadis
di berbagai tempat yang dilihat penulis. Teori yang dipinjam globalisasi
dari appadurai (1990) yang mengurai secara dunia pariwisata secara
bertahap dalam globalisasi dewasa ini. Adapun sumber data dan fakta
bertolak dari catatan-catatan lepas penulis yang rencananya dikompilasi
sebagai bacaan mahasiswa Pascasarjana ISBI Bandung. Harapannya
tumbuhnya kesadaran bahwa dunia pariwisata erat dengan dinamika
seni budaya dan rekayasa budaya adalah salah satu pilihan yang perlu
dikenali dan dipahami serta dilakukan sebagai aktivitas kreatif.
Hasil yang dapat disuguhkan adalah dunia pariwisata Indonesia
dapat belajar banyak dari negara-negara yang memposisikan pariwisata
sebagai modal budaya dan modal sosialnya untuk kemajuan peradaban
baru Indonesia, di mana salah satunya dengan rekayasa budaya.


Kata kunci: Dunia Pariwisata, Rekayasa budaya, Transformasi dramatis


Full Text:

PDF

References


Abercrombie, Nicholas. 2010. Stephen Hill, Bryan S Turner (ed), Kamus Sosiologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Althusser, Louis. 2007. Filsafat sebagai senjata revolusi, Yogyakarta:Reesist Book.

Cavallaro, Dani. 2004. Critical dan Cultural Theory: Teori Kritis dan Teori Budaya, Yogyakarta: Niagara.

Webologi:

https://www.akibanation.com/desa-nagoro-sebuah-tempat-dijepang-yg-penduduknya-adalah-boneka/ ( diunduh 20 Juli 2018-pkl 03.00 WIB)

file:///C:/Users/Arthur/Documents/Appadurai_Disjuncture_and_Difference_in_the_Global_Cultural_Economy.pdf (diunduh 8 Agustus 2018-pkl 03.WIB)

http://agungmumpuni.blogspot.com/2015/01/asiatique-riverfront-bangkok-thailand.html (diunduh 7 Desember 2018-pjl.03.WIB).

http://www.blackwellpublishing.com/content/BPL_Images/Co

ntent_store/Sample_Chapter/0631222324/Inda.pdf. (diunduh 7 Desember 2018-pkl 03.WIB).

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20210497-S132-Globalisasi%20dan.pdf (diunduh 8 Agustus 2018-pkl.03.WIB).

https://momentsjournal.com/ayano-tsukimi-of-nagoro-japanturned-her-village-into-valley-of-dolls/ ( diunduh 20 Juli 2018-pkl 03.00 WIB)

http://propertyandthecity.com/index.php/city-fact/450-shenzhen-kota-baru-yang-ajaib (diunduh 20 Juli 2018-pkl 03.00 WIB)

http://www.surfacenoise.info/neu/globalmediaS18/readings/H

annerzCosmopolitans.pdf (diunduh 8 Agustus 2018-pkl 03.WIB)

(https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0). (diunduh 10 Desember 2018.pkl.03.WIB).

Vincenzo Matera: Chapter 2. Culture, Cultural Traits and Cultural Changes Between Global and Local Scales (diunduh 7 Desember 2018-pkl.03.WIB)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-Prosiding Pascasarjana ISBI Bandung Indexing:

      
Google Scholar