TRESNA SUMIRAT: TAFSIR ROMANTIKA SANG PANGERAN SUMEDANG LARANG

Ai Mulyani, Caca Sopandi

Abstract


Judul karya tari Tresna Sumirat diambil sebagai materi penelitian karena dianggap tepat dan penting untuk
dilakukan. Dengan melihat fenomena dalam pertumbuhan dan perkembangan tari berpasangan khususnya
yang bertemakan percintaan sangat minim dan sangat jarang ditemukan dalam bentuk tarian lepas atau
tarian yang sudah dibakukan berdasarkan susunan koreografi, musik iringan, dan tata rias busana. Tari
Tresna Sumirat ini dipandang penting untuk diciptakan sebagai model atau babon dalam khasanah
perkembangan tari-tarian Sunda khususnya sebagai bagian yang penting dalam repertoar bentuk penyajian
tari berpasangan yang bertemakan percintaan dari rumpun tradisi kecil, seperti yang terdapat pada tari
berpasangan dalam tari wayang dan tari rakyat. Tari Tresna Sumirat ini terinspirasi dari cerita Sumedang
larang dalam episode pertemuan kembali antara Prabu Gesan Ulun dan Harisbaya. Dalam penciptaan tarian,
ini digunakan metode partisipan, pengalaman dalam mengamati pertumbuhan tari-tarian putri, dan studi
pustaka kemudian dalam proses penciptaan dan pemilihan koreografinya menggunakan metode ekplorasi,
komposisi, dan evaluasi. Adapun hasil dari terciptanya tarian berpasangan Tresna Sumirat ini dimaksudkan
sebagai materi pembelajaran (mata kuliah) khususnya pada Program Studi Tari Sunda dan melengkapi mata
kuliah bentuk penyajian tarian tunggal dan tarian kelompok yang telah ada sebelumnya. Selain itu tari ini
dimaksudkan untuk memperkaya khasanah repertoar tari-tarian Sunda yang berpijak dari tari tradisi.

Kata Kunci: Tari, Sumedang, Tresna Sumirat.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26742/pib.v0i0.3116

Refbacks

  • There are currently no refbacks.