PIKUKUH PITUTUR APES LINGSEM BAGI MASYARAKAT KAMPUNG ADAT DUKUH KABUPATEN GARUT

Ai Juju Rohaeni, Nia Emilda

Abstract


The life of the people that is lived is inseparable from the customs and the concept of life so that it can be reflected how the attitudes, behaviors and actions of their daily life patterns, as well as the indigenous people of Kampung Dukuh Dalam, Garut Regency who continue to carry out the concept of life that has been passed down from generation to generation. customary leaders until now, among them about the concept of life of Apes Lingsem. Apes Lingsem according to the narrative of the customary leader, Mama Uluk, has a very deep meaning and meaning and becomes the principle of life for the people who live in the Dukuh Traditional Village. Its meaning and meaning is a simple life, harmony with others and the natural environment that is implemented in daily life and also according to the religious rules adhered to by the community, namely Islam. The research method used is descriptive analytical, with the expected results, namely the cultural literacy model of the traditional community leaders' pikukuh pitutur in maintaining traditions that have been carried out from generation to generation, as a development material in social and cultural science lectures.

 

Keywords:  Apes Lingsem, Traditional Leaders, Indigenous Peoples


------------------------------------------------------------------------------------------


Kehidupan masyarakat yang dijalani tidak terlepas dari adat kebiasaan dan konsep hidup sehingga dapat tercermin bagaimana sikap, perilaku dan perbuatan dari pola hidup sehari-harinya, begitu pula pada masyarakat adat Kampung Dukuh Dalam, Kabupaten Garut yang terus menjalankan konsep hidup yang diwariskan secara turun temurun dari pemimpin adatnya sampai sekarang di antaranya tentang konsep hidup Apes Lingsem. Apes Lingsem menurut penuturan pimpinan adat yaitu Mama Uluk, mempunyai arti dan makna yang sangat dalam dan menjadi prinsip hidup bagi penduduk yang mendiami Kampung Adat Dukuh.  Arti dan maknanya yaitu hidup yang sederhana, harmonis dengan sesama dan alam lingkungan yang terimplementasi dalam hidup dan penghidupan sehari-hari juga sesuai aturan agama yang dianut oleh masyarakat yaitu Islam. Metode penelitian yang digunakan deskriptif analitis, dengan hasil yang diharapkan yaitu model literasi budaya pikukuh pitutur pimpinan masyarakat adat dalam menjaga tradisi yang secara turun temurun dilaksanakan, sebagai bahan pengembangan dalam perkuliahan ilmu sosial dan budaya.

 

Kata Kunci: Apes Lingsem, Pimpinan Adat, Masyarakat Adat

Full Text:

PDF

References


Agung, Subhan. (2017). Pemerintah Asli Masyarakat Adat: Sebuah Studi Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.

Kadarman SJ, A.M Dkk. (1994). Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ruslan, Idrus. (2015). Penguatan Ketahanan Budaya Dalam menghadapi Derasnya Arus Budaya Asing. TAPIS Vol.11 No.1 Jan-Juni 2015.

Sriwardani, Nani. dkk. (2019). Rumah Adat Kampung Pulo Cangkuang Kabupaten Garut; Sebagai Konsep Hunian Masa Kini. PANGGUNG Vol.29 No.3 September 2019.

Sujarweni, V Wiratma. (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabaru.

Sumber Lain:

Kamus Umum Basa Sunda. (1994). Bandung: Tarate.

Nara Sumber Wawancara:

Mama Uluk (Kuncen Kampung Adat Dukuh)

Iif (Pemuda Kampung Adat Dukuh)

Ma Komsiah (Lawang Kampung Adat Dukuh)

Ma Jijoh

Bapak Yayan (Ketua Pemuda Kampung Adat Dukuh)




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v8i3.1598

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com