MELIHAT BENTUK KEBEBASAN MELALUI PAMERAN GRAFITIKASI

Natsira Isnaini Putri Islami, Martien Roos Nagara

Abstract


“Gratifikasi” is an exhibition that focuses on contemporary painting with a touch of graffiti. Uncle Joy’s artworks employ painting techniques and graffiti methods, combined with materials such as fabric scraps, glue, thread, paper mache, acrylic, and spray paint. Uncle Joy portrays freedom in expressing opinions and painting beyond traditional boundaries, resembling the rebellious nature of graffiti. He utilizes these mediums due to his personal experience and familiarity with the street art community.
He repurposes discarded fabrics and scraps to experiment with various materials and create diverse artworks. One intriguing aspect of Uncle Joy’s works is the use of canvas and installations as a medium to criticize urban life issues. Through this exhibition, Uncle Joy represents the freedom of artistic creation and the power of expression. He demonstrates that the freedom of expression is not limited to graffiti on the streets but can be realized through canvas and other mediums. Additionally, Uncle Joy incorporates waste materials into his artwork, reminding us of the importance of environmental consciousness and its future impact.

Keywords: Graffiti, contemporary, waste materials

------------------------------------------------------------------------------------

Gratifikasi merupakan pameran yang berfokus pada seni lukis kontemporer dengan sentuhan grafiti. Karya-karya Uncle Joy menggunakan teknik melukis dan metode grafiti, yang dipadukan dengan media seperti kain perca, lem, benang, paper mache, akrilik, dan cat semprot. Uncle Joy menggambarkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan melukis di luar batasan tradisional, mirip dengan gaya grafiti yang memberikan ruang untuk pemberontakan. Uncle Joy menggunakan media ini karena pengalaman pribadinya dan keakraban dengan kelompok seni jalanan. Dia memanfaatkan kain bekas atau kain perca yang tidak terpakai untuk bereksperimen dan menjelajahi berbagai bahan dalam menciptakan karya seni yang beragam.Salah satu hal menarik dari karya-karya Uncle Joy adalah penggunaan bidang kanvas dan instalasi sebagai media untuk mengkritik isu-isu kehidupan urban.
Melalui pameran ini, Uncle Joy menggambarkan kebebasan dalam berkarya seni dan menyampaikan pendapat. Ia menunjukkan bahwa kebebasan ekspresi tidak hanya terbatas pada grafiti di jalanan,
tetapi dapat diwujudkan melalui kanvas dan media lainnya. Selain itu, Uncle Joy menciptakan karya menggunakan limbah sampah sebagai bahan untuk menciptakan karya seni yang memukau, yang sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya peduli terhadap lingkungan sekitar dan dampaknya di masa depan.

Kata Kunci: Grafiti, kontemporer, limbah sampah

References


Damayanti, A. A., & Nagara, M. R. (2022). Seni Lukis Kontemporer Karya Andie Aradhea dalam Pendekatan Kritik Seni. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 116-124.

Dharsono. (2007). KRITIK SENI. Rekayasa Sains.

Effendy, R. (2022). Pameran Tunggal Uncle Joy “GRAFITIKASI”. Bandung: Orbital Dago.

Rizqia, M. R., & Nagara, M. R. Pendekatan Kritik Seni Terhadap Pameran Marakayangan Drawing Sebagai Perayaan Bulan Menggambar Nasional. FINDER: Journal of Visual Communication Design, 1(1).

Wicitra, K. K., Supriatna, S., & Nagara, M. R. (2022). Studi Teknik Dan Karakteristik Pada Lukisan Ekshibisi ‘From Me, To You’Suanjaya Kencut. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 125-132.

https://tambahpinter.com/kritik-karya-seni/ (Diakses pada tanggal: 26 Desember 2022)




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v11i2.2847

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com