Dominasi Musik Barat pada Ujian Tugas Akhir Mahasiswa Prodi Angklung dan Musik Bambu
Abstract
Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan dikotomi antara musik diatonis dan pentatonis
yang ada di Program Studi Angklung dan Musik Bambu Institut Seni Budaya Indonesia Bandung.
Penelitian ini mencoba menemukan akar masalah pada mahasiswa dan untuk menemukan
hubungan antara pengalaman dan minat mereka pada musik barat yang mendominasi
pertunjukan dalam membuat karya ujian tugas akhir. Penelitian ini juga mencoba melihat
masalah lain yang muncul seperti masalah sarana dan prasarana yang ada di Prodi Bambu.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai data lapangan,
dan telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Sesuai dengan prinsip
metode kualitatif, penelitian ini akan memberikan data secara ilmiah. Pada realitanya, hanya
sedikit dari mahasiswa yang tertarik pada musik tradisional untuk materi ujian tugas akhir.
Berdasarkan penelitian ini, maka kita akan tahu bahwa faktor lingkungan mahasiswa sebelum
mereka memasuki ISBI dan lingkungan setelah masuk ISBI akan menjadi faktor utama dalam
memilih minat. Jenis musik pentatonik yang tidak akrab di telinga mereka, mata pelajaran
tradisional yang selalu monoton dan membosankan, menjadi salah satu alasan mahasiswa untuk
“menghindari” musik pentatonis. Konklusi penelitian ini menggaris bawahi bahwa penelitian ini
bukan tentang materi mata kuliah, tetapi para dosen. Kritik utama adalah tentang kemampuan
dosen musik tradisional dalam memberikan metode pembelajaran untuk memompa semangat
para mahasiswa. Hal ini dikarenakan jaman sekarang berbeda dengan jaman dulu yang artinya
musik itu harus dinamis berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Diharapkan dengan
metode yang tepat akan memenuhi tujuan kurikulum yang menguatkan kreativitas
pengembangan seni tradisi.
Kata kunci: Dominasi, Musik Diatonis, Lingkungan
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Antony Hopkins. (1979). Understunding Music. The Orion Publishing Group Orion House 5 Upper
St. Martins Lane London
A.M. Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Atik Sopandi, BA. (1975). Dasar-Dasar Teori Karawitan. Lembaga Kesenian Bandung, Seri A/1.
Isbandi Rukminto Adi, (1994). Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu Kesejahteraan, Jakarta. PT.
Raja Grafindo Persada.
John Fiske. (1989). Understanding Popular Music. Routledge. London and New York.
John Storey. (1994). Cultural Theory and Popular Culture an Introduction. Fifth edition.
Universityof Sunderland PEARSON Education.
Karl Edmund Prier. (1996). Ilmu bentuk Musik, Pusat Musik Liturgi. Yogyakarta.
Nyoman Kutha Ratna. (2010). Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
HumanioraPada Umumnya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Phil Astrid, S Susanto. (1983). Pengantar Psikologi Dan Perubahan Sosial. Bina Cipta Anggota
IKAPI.
Piotr Sztompka. (1993). Psikologi Perubahan Sosial. Prenada Media Grup Jl. Tambra Raya.
Rawamangun.
Roy Shuker. (2001). Understanding Popular Music. 2nd Edition. Routledge. London and New York.
R.M. Soedarsono. (1998). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Vincent McDermott. (2013). IMAGI-NATION. Art Music Today. Yogyakarta. Indonesia.
Yusmar Yusuf. (1991). Psikologi Antar Budaya. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/jal.v8i1.2618
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.