Kearifan Lokal Masyarakat dalam Melestarikan kesenian Angklung Gubrag di Cipining Cigudeg Bogor
Abstract
Angklung Gubrag yang ada di Daerah Cipining Bogor merupakan Angklung Pusaka Karuhun yang
Masih tetap dilestarikan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya-upaya para
seniman dan tokoh adat dalam melestarikan dan mempertahankan nilai kearifan lokal yang ada
dalam kesenian Angklung Gubrag. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Etnografi,
dengan menggambarkan upaya pelestarian masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai kearifan
lokal, sehingga kesenian ini masih tetap eksis. Dalam Penelitian ini dilakukan observasi dan
wawancara terhadap nara sumber yang ada di Cipining Cigudeg Kabupaten Bogor. Hasil
Penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai kerifan lokal kesenian Angklung Gubrag di antaranya,
gotong royong, musyawarah, kebeersamaan, dan nilai sosial budaya yang harus di lestarikan
oleh generasi muda, agar nilai-nilai kearifan lokal ini tidak punah.
Kata Kunci: Angklung Gubrag, Kaerifan Lokal, Pelestarian
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Alin Novandi, dkk. (2017). Perkembangan Angklung Gubrag dari Tradisi Ritual hingga
Hiburan(1983-2013). Jurnal Factum 6 (2). 155-166.
Anakotta, R, Alman & Solehun. (2019). Akulturasi Masyarakat Lokal Dan Pendatang Di
PapuaBarat. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 21(1) Juni 2019.
Azhari, A., dan Andarini, A. (2011). Jurus Kilat Jago Main Angklung, Bekasi-Jawa Barat: Laskar
Askara.
Creswell, John W. (2010) Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Habibi, Roy Kembar. (2020). Kearifan Lokal Masyrakarat Dalam Melestarikan Tradisi
PernikahanPepaduan Di Lampung Utara. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 22(1)
June 2020.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta
Koentjaraningrat. (1981). Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka.
Khayam. (1981) Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. Tim Penyusun Subdin
Kebudayaan. Serang. Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Kurnia, G. dkk. (2003). Deskripsi kesenian Jawa Barat. Bandung: Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Jawa Barat dan Pusat Dinamika Pembangunan UNPAD.
Masunah, J. dkk. (2003). Angklung di Jawa Barat: sebuah perbandingan. Bandung: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional Universitas Pendidikan
Indonesia (P4ST UPI).
Poerwanto, Hari. (2008). kebudayaan dan lingkungan dalam perspektif Antropologi.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Rosyadi. (2012). Angklung, Dari Angklung Tradisional Hingga Angklung Modern, Jurnal
Patanjala4(1).
Sedyawati, Edi. (2006). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta. Sinar Harap.
Sedyawati, Edi. (2010). Budaya Indonesia, Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Saini, KM. (2001). Cerita Rakyat Dari Jawa Barat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sumardjo, Jakob. (2015). Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Bandung. Kelir.
Soerjono, Soekanto. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Zamzami, L. (2016). Dinamika Pranata Sosial Terhadap Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Dalam
Melestarikan Wisata Bahari. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 18 (1). 57-67.
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/jal.v8i1.2625
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.