Cover Image

KARYA TARI UDAGAN

Dhendi Firmansyah dan Asep Jatnika

Abstract


Abstrak

Karya tari Udagan  menyampaikan pesan moral tuntunan hidup bahwa sebagai manusia jika mempunyai maksud dan tujuan harus konsisten agar tercapai yang diinginkan. Udagan berasal dari kata Udag yang artinya mengejar dan diberi imbuhan “an” menjadi Udagan yang mengandung arti sesuatu yang ingin dicapai.

Karya tari tersebut menggali sumber Tayub sebagai pijakan, sekaligus merupakan terobosan  serta tawaran terhadap konsep pertunjukan Tayuban. Jenis kesenian tersebut seperti yang tercatat dalam  sejarah, pada zamannya  mengalami masa popularitas yang tinggi sehingga bagian dari pola/gaya hidup masyarakat, khususnya kaum menak.

Oleh karena itu mewujudkan karya tari Udagan tersebut, atmosfir tayuban digarap dalam warna baru dengan menggunakan metode penciptaan pendekatan tradisi. Melalui karya tari ini masyarakat diingatkan kembali kepada kehidupan tayuban yang saat ini hampir punah.

Kata Kunci: Karya Tari Udagan, Tayub

 

Abstract

The dance work of Udagan conveys a moral message of life guidance that is as a human being if we have a goal and purpose we have to be consistent in order to achieve as desired. The word of UdagaN comes from Udag which means to chase and was given the suffix -an becomes UdagaN which implies the goal or purpose to be achieved.

The dance work digs Tayub as a reference, as well as a breakthrough and an offer against the concept of Tayuban performance. The type of this art as recorded in history that in its day it has got a period of high popularity so that it had become the part of the pattern/lifestyle of the people, especially the noblemen. Therefore, to realize the dance work of UdagaN, the atmosphere of Tayuban has been created in the new color using traditional approaches creation. Through this dance work, the society is reminded to the life of Tayuban which is now almost extinct.

Keywords: dance, work of Udagan, Tayub


Full Text:

PDF

References


Anis Sujana. 2002.Tayub Kalangenan Menak Priangan, Bandung STSI Press.

Budi Rahayu Tamsyah. 2003. Kamus Lengkap Sunda-Indonesia, Indonesia-Sunda. Bandung, Pustaka Setia.

Endang Caturwati. 2006.Perempuan dan Rongeng di Tatar Sunda Telaahan Sejarah Budaya, Bandung. Pusat Kajian Lintas Buda-ya dan Pembangunan Berkelanjutan.

FX. Widaryanto. 2009.Koreografi Bahan Ajar, Bandung, Jurusan Tari STSI Bandung.

Hawkins, Alma. 2003. Bergerak Menurut Kata Hati, Terjemahan I Wayan Dibia, ”Moving From Within”, Jakarta Kerjasma Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Jacquelin Smith. 1985. Komposisi Tari, Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru, Terjemahan Ben Suharto, Yogyakarta, Ikalasti.

Josef Bleicher. 2008. Hermenetika Kontemporer, Yogyakarta, Fajar Pustaka.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v1i2.872

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 MAKALANGAN



Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats