NGIGELKEUN LAGU MODEL KREATIVITAS KEPENARIAN DALAM JAIPONGAN

Lalan Ramlan

Abstract


ABSTRAK

Repertoar tari dalam genre tari Jaipongan pada umumnya merupakan bentuk sajian tunggal, kalaupun ada yang disajikan dalam bentuk kelompok (rampak) adalah semata-mata sebagai upaya kreatif dalam mencari bentuk sajian lain sesuai kebutuhan pengembangan estetik dan artistik sekaligus. Bahkan dalam bentuk penyajian tunggal, walaupun tariannya sama seringkali disajikan berbeda oleh setiap penari. Faktor apa saja yang menjadi pembeda dari setiap penari, sehingga menghasilkan kualitas kepenarian yang khas? Untuk mendapatkan jawaban, digunakan suatu model kreativitas kepenarian yang disebut ‘ngigelkeun lagu’.

Berdasarkan hasil analisis terhadap struktur koreografi Jaipongan, maka diketahui bahwa setiap penari Jaipongan yang handal (piawai; mahir) dalam menyajikan tarinya menggunakan 5 (lima) teknik yaitu; mungkus, maling, metot, ngantep, dan ngeusian sehingga mampu menciptakan gaya penyajian khas miliknya.

 

Key word: kreativitas, kepenarian, jaipongan, ngigelkeun lagu, mungkus, maling, metot, ngantep, ngeusian.

 

 

ABSTRACT

The dance repertoire in Jaipongan genre is generally a single presentation form, if there is presented in the form of a group (rampak), it is solely as a creative effort in searching other forms of presentation in accordance with the needs of aesthetic and artistic development as well. Even in the form of a single presentation, altrhrough the dance is the same, it is often presented differently by each dancer. What factors are to be distinguishing, so as to produce a typical quality of dance? To get the answer, is by using a model of dance creativity called ‘ngigelkeun lagu’.

Based on the analysis to the structure of Jaipongan choreography, it is figured out that every reliable (proficient: skillfull) Jaipongan dancer in presenting her dance using 5 (five) techniques namely: mungkus, maling, metot, ngantep, and ngeusian so as to create her own typical presentation style.

 

Keyword: creativity, dance, Jaipongan, ngigelkeun lagu, mungkus, maling, metot, ngantep, ngeusian.

 


Full Text:

PDF

References


Edi Mulyana dan Lalan Ramlan.

Tari Jaipongan. Bandung: Jurusan Tari Press, STSI Bandung.

F.X. Widaryanto.

“Pergelaran Topeng Cirebon dalam Preservasi Tari Tradisi”, bookleat. Bandung: Jurusan Seni Tari, STSI Bandung.

Goleman, Daniel.

Kecerdasan Emosional: Mengapa EI Lebih Penting Daripada IQ. (Terj. T Hermaya, “Emotional Intelligence”, Scientific American, Inc, 1994). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Holt, Claire.

Melacak Jejak Perkembangan Seni Di Indonesia. (Terj. R.M. Soedarsono, “Art in Indonesia: Continuity and Change, 1967).Bandung: MSPI.

Jakob Sumardjo.

Filsafat Seni. Bandung: ITB

“Tubuh Primordial: Meraga Sukma”, makalah. Bandung: Teater Payung Hitam.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/mklng.v3i2.888

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 MAKALANGAN



Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jurnal Seni Makalangan
Program Studi Seni Tari
Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Jl. Buah Batu No.212, Cijagra, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40265
Phone: (022)7314982, Fax: (022) 7303021
E-mail: jurnal.makalangan@gmail.com

 

p-ISSN: 2355-5033 | e-ISSN: 2714-8920


View My Stats