Makna Simbolik Bentuk Fisik (Rupa) Rebab Sunda
Abstract
simbol pada Rebab Sunda. Metode penelitian yang dilakukan yakni kualitatif berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara, studi pustaka, serta pengamatan terhadap objek melalui dokumentasi. Teori hermenutika Hans-Georg Gadamer sebagai landasan teori
dalam pemaknaan bentuk fsik (rupa) Rebab Sunda yang memaknai melalui konteks pengalaman. Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa bentuk fsik Rebab Sunda secara simbolik merupakan sebuah representasi dari organ tubuh manusia simbol
dari perempuan. Makna yang diambil dari pengalaman empirik, sebagai simbol bahwa mempelajari rebab membutuhkan proses mengolah rasa dengan waktu yang lama. Rebab diartikan sebagai pergantian masalah, pergantian bagian, atau pergantian keadaan, sebagai makna simbolik berhubungan dengan teknik bermain rebab yang mengalami pengulangan, hal tersebut berkaitan dengan pola primordial yang ada pada masyarakat Sunda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahimasa-Putra, Heddy Shri.2001. Strukturalisme Levi Strauss. Galang
Press Yogyakarta
Atja, dan Danasasmita, Saleh. Sanghyang Siksakandang Karesian (Naskah Sunda Kuno 1518 Masehi). STSI Bandung
Carita, K. G. S. I. D., & Sadana, P. S. 2013. Feminisme Sunda Kuno: Studi Interpretasi Kritis Akulturasi NilaiNilai. Journal Of Ethics And
Character, vol. 1, no. 2
D. Dienaputra, Reiza.2011. Sunda’Sejarah, Budaya, dan Politik’. Sastra Unpad Press.
E. Sumaryono. 1993. Hermeneutika
Sebuah Metode Filsafat, Kanisius,
Yogyakarta.
Haq, M.Z., Aprianti, P. and Djunatan, S., 2023. Eksistensi Perempuan
Sunda Berdasarkan Dimensi Sunan Ambu dalam Epos Lutung
Kasarung. Hanifya: Jurnal Studi Agama-Agama, 6(1), pp.13-24.
Herdini, Heri. 2012. Estetika Karawitan Sunda. Jurnal Seni dan Budaya Panggung Vol. 22 No., 225-350.
Heryana, A., 2012. Mitologi Perempuan Sunda.Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 4(1).
Jamaludin. 2022. Estetika Sunda. Penerbit: PT Dunia Pustaka Jaya.
Karmila, E., 2023. Rebab Dalam Celempungan: Fungsi, Makna Dan
Teknik. Paraguna, 9(1), Pp.29-42.
Koesoemadinata, R.M.A. 1969. Seni Raras. Djakarta:Pradnjaparamita.
Kubarsah, R.Ubun. 1995. Waditra: Mengenal Alat- Alat Kesenian Daerah Jawa Barat.Bandung: Beringin Sakti
Permana, R., 2016. Dasar-Dasar Belajar Rebab Sunda. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), 1(1).
Permana, R. 2019. Fungsi Rebab Dalam Penyajian Karawitan Sunda. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni, Vol.4, No. 1, 74-88
Permana, R., 2018. Proses Kreatif Uloh Abdullah Sebagai Seniman
Rebab. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), 3(1).
Pongtiku, Arry dkk. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Saja. Penerbit:
Nulisbuku.com.
Putra, J.P., Susana, S. And Syarief, F., 2021. Makna Komunikasi
Perempuan Sunda Pada Tembang Cianjuran. Akrab Juara: Jurnal IlmuIlmu Sosial, 6(4), Pp.204-212.
Ridwan Muzir, Inyiak. 2020. Hermeneutika Filosofs Hans-Georg Gadamer. Penerbit: Ar-Ruzz Media Group
Sasaki, M. and Masunah, J., 2020, March. Sorog and Pelog Scales
in the Vocal and Rebab of Sundanese Gamelan Salendro.
In 2nd International Conference on Arts and Design Education (ICADE
(pp. 125-128). Atlantis Press.
Sofana, N.E., 2020. Sekoper Cinta: Solusi Peningkatan Kualitas Perempuan di Tatar Sunda. HUMANISMA:
Journal of Gender Studies, 4(2), pp.177-191.
Sopandi, Caca. 2017. Konstruksi Makna Istilah Dalam Garap Rebab Sunda. Jurnal Paraguna, Vol. 4, No. 1, 82-96
Sumardjo, Jakob. 2014. Estetika Paradoks. Kelir
Sumardjo, Jakob. 2019. Struktur Filosofs Artefak Sunda. Penerbit: Kelir
Toekio M, Soegeng. 2003.Kosa Kria Indonesia. P2AI bekerjasama dengan STSI Press Surakarta
Yanuar, D., 2020. Konstruksi Konsep Ngocéh dalam Permainan Rebab
Topeng Betawi. Panggung, 30(3).
Yudoyono, Bambang. 1983. Gamelan Jawa. Awal Mula, Makna Masa Depannya. Penerbit: PT. Karya Unipress
Daftar Narasumber
Asep mulyana, 63 Tahun. Pengrebab Priangan, Murid Eutik Muhtar,
Seniman, Jalan Jatihandap Cicaheum Bandung.
Caca Sopandi, 59 Tahun. Pengrebab Priangan, Murid Eutik Muhtar,
Dosen Jurusan Karawitan ISBI Bandung, Komp Margawangi, Jln
Kencanawangi 1 no 78, RT 1, RW 13, Cijawura-Buah Batu Bandung
Jakob Sumardjo, 84 Tahun. Penulis produktif, kritikus sastra ternama,
pelopor flsafat di Indonesia, Jalan Pasirlayung Barat, Cibeunying
Kidul, Kota Bandung
Pardiman Djoyonegoro, 55 Tahun. Seniman Yogyakarta, Jalan Karangjati, RT 07, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Yogyakarta
Wahyu Dinar, 55 Tahun. Pengrebab Topeng Bekasi. Seniman, Jatimulya Kec. Tambun Selatan.
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/pantun.v8i1.2560
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. |
Print ISSN (pISSN) | : | ||
Online ISSN (e-ISSN) | : |
Lembaga Pengindex Jurnal Pantun:
| | ||||
Google Scholar | | Portal Garuda DIKTI | | |