TRANSISI MEMORABILIA PADA BATIK DALAM KARYA LUKIS CAT AIR

Lukmanul Hakim Azis, Zaenudin Ramli, Gabriel Aries Setiadi

Abstract


Batik is a cultural artifact that still exists and develops at this time. Interaction with batik is not only wearable material for daily use but also as a collectible items and an inheritance. This study aims to research, observe, and practice the batik-making process and re-adapted with different techniques and watercolor medium. A resist technique in watercolor using masking fluid produces the similar result and method with batik, for the exploration on media and ideas is the exploration for producing works of fine art. Memorabilia generated from the writer’s personal experience are poured into the work by displaying a family portrait with the addition of a batik layer in front of the object, refracting the meaning to make a space or transition with inheritance activity. The inheritance activity is only focused on passing on cloth and setting aside its historical value and meaning. It becomes a benchmark of making the artwork as a critical form for the development and preservation of Indonesian culture.

Keywords: Batik, Inheritance, Memorabilia, Watercolor

________________________________________________________________

 

Batik merupakan artefak budaya yang masih muncul dan berkembang saat ini, interaksi pada batik pun tidak hanya sebagai bahan sandang keseharian saja tapi juga sebagai bahan koleksi dan disimpan lalu di wariskan. Dalam pembuatan karya ini dilakukian riset secara langsung, melihat dan mempraktikan proses pembuatan batik dan diadaptasi ulang dengan teknik dan media yang berbeda yaitu dengan medium cat air. Teknik hambatan pada cat air dengan memakai masking fluid menghasilkan kecenderungan hasil dan metode yang sama dengan batik, eksplorasi pada medium dan gagasan menjadi eksplorasi dalam berkarya seni murni. Memorabilia yang terjadi dari pengalaman pribadi penulis tuangkan pada karya dengan menampilkan portrait keluarga dengan penambahan layer batik di depan objek tadi, pembiasan makna tersebut menjadikan adanya ruang atau transisi dengan adanya aktivitas pewarisan. Aktivitas pemberian tersebut hanya terfokus pada pemberian kain saja dan mengesampingkan nilai historis dan makna, hal tersebut menjadi tolok ukur pembuatan karya sebagai bentuk kritis pada pengembangan dan pelestarian kebudayaan Indonesia.

Kata Kunci: Batik, Warisan, Memorabilia, Cat Air


References


Dharsono, Sony. (2007). Budaya Nusantara. Bandung: Rekayasa Sains Bandung.

Hasanudin. (2001). Batik Pesisiran. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Susanto, Mikke. (2011). Diksi Rupa. Yogyakarta: Penerbit Dicti Art Lab.

Sumardjo Jakob. (2010). Estetika Paradoks. Bandung: Penerbit Sunan Ambu Press.

_________. (2000). Filsafat Seni, Bandung : Penerbit ITB.

Arsip IVAA diakses pada tanggal 10 Juli 2019 pada pukul 10:48 WIB

KBBI Daring diakses pada tanggal 10 Juli 2019 pada pukul 10:48 WIB




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v8i1.1197

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com