"TRANSFORMASI" TEKNIK DAN POLA ANYAM TRADISI PADA KARYA 3D SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESADARAN RAMAH LINGKUNGAN

Teten Rohandi, Martien Roos Nagara, Farid Kurniawan Noor Zaman

Abstract


Weaving is a technique of making works of art that is done by overlapping (crossing) woven materials. Weaving patterns for artisans are molds for mass-producing woven products, while for pure/expressive works of art, patterns are used as the basic structure of the creation of the work. The focus of this research is to create pure works of art based on woven techniques and patterns with big themes to increase awareness of environmentally friendly living. In this study using the method of creation according to Hawkins, namely exploration, improvitation and forming. The stages in the work are as follows: 1) The first stage is the search stage, namely the stage where the artist tries to find an idea or ideas. 2) The next stage is the stage where the artist perfects or develops his ideas and ideas. 3) The third stage or the last stage is the visualization stage into the actual medium, namely the mature ideas and ideas are poured into the field of work according to the selected medium and technique. The results of the research are in the form of 3 dimensional pure art works using weaving techniques, patterns and media with a focus on the meaning of shifting environmentally friendly traditional culture to instant culture that causes environmental damage. It is hoped that this research will not only add to the repertoire of the diversity of works of art produced, especially in the field of weaving.


Keywords: transformation, weaving, 3 dimensional artwork, environmentally friendly

----------------------------------------------------------------------------------


Anyaman adalah teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan (menyilangkan) bahan anyam. Pola anyam bagi perajin adalah cetakan untuk memproduksi produk anyam secara masal, sedangkan untuk karya seni rupa murni/ekspresif, pola dijadikan sebagai struktur dasar pembentukan karya. Fokus penelitian ini adalah menciptakan karya seni rupa murni berdasarkan teknik dan pola anyaman dengan tema besar untuk meningkatkan kesadaran hidup ramah lingkungan. Dalam penelitian ini menggunakan metode penciptaan menurut Hawkins yaitu exploration, improvitation dan forming. Tahapan dalam berkarya adalah sebagai berikut: 1) Tahapan pertama adalah tahapan pencarian yaitu tahapan dimana si seniman berusaha menemukan ide atau gagasan. 2) Tahapan selanjutnya adalah tahap dimana seniman menyempurnakan atau mengembangkan ide serta gagasannya. 3) Tahap ketiga atau tahap terakhir adalah tahapan visualisasi kedalam medium yang sesungguhnya, yaitu ide dan gagasan yang sudah matang dituangkan kedalam bidang garap sesuai medium dan teknik yang dipilih. Hasil penelitian berupa karya seni rupa murni 3 dimensi dengan menggunakan teknik, pola dan media anyam dengan fokus makna pergeseran budaya tradisi yang ramah lingkungan ke budaya instan yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Diharapkan penelitian ini selain dapat menambah khasanah keberagaman karya seni rupa yang dihasilkan khususnya bidang anyaman.


Kata kunci: transformasi, anyaman, karya rupa 3 dimensi, ramah lingkungan


References


Abdurachmat, Idris, 2000, Prinsip-prinsip Geografi Ekonomi, Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi, FKIPS-IKIP, 1997.

Dekranas, 2011, Permata Tersembunyi Kalimantan Timur, Seni Kriya Kutai

Barat, Malinau, Nunukan. Jakarta: Dewan Kerajinan Nasional.

Felix, J. (2012). Pengertian seni sebagai pengantar kuliah Sejarah Seni

Rupa. Humaniora, 3(2), 614-621.

Khasanah, N. (2020). Upaya Pemulihan UMKM di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Pelatihan pada Pengrajin Anyaman Pandan. JCSE: Journal of Community Service and Empowerment, 1(1), 26-29.

Koko K. Arifien, 2012, Peluang Bisnis Anyaman. Bandung.

Mutmainah, Siti, 2014, Karya Kerajinan Anyam dalam Upacara Tradisional di Indonesia. Jurnal Seni dan Budaya Padma Vol 9. No 2. September 2014, hal 29-38.

Phang Desnica, 2019, Revitalisasi Anyaman Pandan Tasikmalaya Pada Produk Fashion Wanita. Bandung: ITB. Prabawati, M.N., 2016. Etnomatematika masyarakat pengrajin anyaman Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Infinity Journal, 5(1), pp.25-31.

Sachari, Agus. (2002). Estetika (Makna, Simbol dan Daya). Bandung: ITB

Sakri, G. (2009). Tinjauan historis perkembangan kerajinan tangan anyaman bambu halus Tasikmalaya. Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain, 7(1), 127-148.

Sihaloho, Anggi Trisna. (2018). Kerusakan Lingkungan Hidup. Universitas Negeri Jakarta.

Sudiarti, S. (2019). Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Website dalam

Meningkatkan Pembelian Kerajinan Anyaman di Cv Binangkit Kabupaten

Tasikmalaya. Business Innovation and Entrepreneurship Journal, 1(3), 130-140.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syahrudin, (1998) Pengembangan Industri dan

Perdagangan Luar Neger. Padang: Pusat Penelitian Universitas Andalas.

Rohandi, T., Nagara, M. R., & Zaman, F. K. N. (2022). Penerapan Teknik dan Pola Anyam Tradisi pada Karya Rupa Ekspresif 3 Dimensi. Panggung, 32(3).

Tocharman, Maman, 2009, Melestarikan Budaya Kriya Anyam. Makalah ini disampaikan pada kegiatan Workshop Anyaman dan Gerabah Di Museum Sri Baduga Bandung-Jawa Barat. Tanggal, 22 Desember 2009.

Tria, A. (2003). Promosi kerajinan anyaman Tasikmalaya (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).

Sukaya, Y., (2009). Bentuk dan Metode dalam Penciptaan Karya Seni Rupa. Jurnal Seni Dan Pengajarannya.

Yudoseputro, Wiyoso, (1983). Seni Kerajinan Indonesia. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Dirjen P&K.

Narasumber:

Bapak Wedi, Perusahaan bahan baku anyam “BINANGKIT”

Jl. Raya Rajapolah No. 255-309-375, Dawagung, Rajapolah.

Bapak Iwan, Parhon Handy Craft “RINEKA KARYA ART”

Jl. Parakanhonje No. 54, Sukamaju Kaler, Indihiang.

Bapak Abdul, Tenun Tikar Tradisional, Tangkai Daun Mendong (Purun) “Acit Craft Tasik”

Kp. Cibitung RT 05/05, Desa Purbaratu Kel. Singkup Kec. Cibeureum.

Bapak Toto, Studio Dapur Tasikmalaya, Sentra Kerajinan Anyaman Bambu Kampung Buniasih, Desa Padakembang, Kec. Leuwisari.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v10i3.2318

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com