TATA RUANG PERTUNJUKAN SEBAGAI SIMBOL INTERAKSI PEMAIN DENGAN PENONTON PADA SAUNG ANGKLUNG UDJO BANDUNG

Santi Salayanti

Abstract


What makes someone enjoying events and performances in Saung Angklung Udjo among others is that they involve audience to participate in the shows. From the beginning, in the era of Udjo Ngalagena, this saung angklung had created a familial atmosphere in its interaction  with everyone, especially its neighbours. It has been a major appeal that many families dedicated themselves to Saung Angklung Udjo from generation to generation. Besides, a sense of dependency has been instilled, for example, one’s career is begun from helping to taking care of its surroundings, then gradually learning how to play angklung and finally mastering it. This atmosphere is felt so intense that its neighbours get used to participate in the shows. Evenmore, some of them who have shown their talent and perseverence can be included in a team of angklung players to perform abroad. Saung Udjo offers visitors many programs other than regular shows held two to four times a day. There are also collaborative shows or requested performances. In addition to that, many tourism and education programs are held in Saung Angklung Udjo. A relatively comprehensive commercial area provides several kinds of bamboo musical instruments, angklung development, and other souvenirs. Those advantages give Saung Angklung Udjo a favorable position compare to other saungs of angklung in Bandung (West Java). Of all interaction and benefits owned by Saung Angklung Udjo, performance service is the heart of all activities taking place in Saung Angklung Udjo. 

Keywords: Spatial Layout, Performance, Interaction

_________________________________________________________

 

Suasana yang membuat seseorang menikmati kegiatan dan pertunjukan di Saung Angklung Udjo diantaranya adalah kegiatan pertunjukan yang melibatkan interaksi antara pemain dan penontonnya. Sejak berdirinya Saung Angklung ini pada jaman Udjo Ngalagena dahulu, mempunyai sifat kekeluargaan dengan siapa saja apalagi tetangga-tetangga sekitar. Daya tarik ini merupakan faktor utama yang terasa sampai sekarang, banyak keluarga yang mengabdi pada SAU secara turun temurun. Selain itu ditanamkan rasa ketergantungan, seperti contohnya karir yang dimulai hanya dari membantu membereskan lingkungan sekitar, lalu sedikit demi sedikit belajar dan menguasai angklung, karena lingkungan yang kuat inilah penduduk sekitar jadi tidak asing untuk terlibat dalam pertunjukan yang digelar, sampai akhirnya dikemudian hari dengan bakat dan keinginan yang keras seseorang dapat terbawa dalam tim pemain ke luar negri. Saung Udjo juga menawarkan banyak program-program yang ditawarkan kepada pengunjung, selain pertunjukan regular yang dilaksanakan dua sampai empat kali dalam sehari, ada juga pertunjukan kerjasama atau pesanan yang dilaksanakan diluar jam regular. Selain itu banyak juga program-program pariwisata dan pendidikan yang diselenggarakan di Saung Udjo. Fasilitas komersil yang cukup lengkap menyediakan  penjualan beberapa jenis alat musik yang terbuat dari bambu, pengembangan angklung, dan penjualan pernak pernik lainnya. Hal inilah yang menjadi nilai lebih yang dimiliki Saung Angklung Udjo dibandingkan dengan saung angklung lainnya yang ada di Bandung (Jawa Barat). Dari banyak jenis interaksi dan segala kelebihan yang dimiliki Saung Angklung Udjo, fasilitas pertunjukan adalah merupakan jantung dari segala kegiatan yang berlangsung di SAU.

Kata Kunci: Tata Ruang, Pertunjukan, Interaksi


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v5i1.354

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com