REVITALISASI LAMPION TENGTENGAN SEBAGAI MEDIA EDUKASI

Ari Winarno, Khairul Mustaqin

Abstract


Tengtengan lanterns are usually present seasonally, which occurs during the month of Ramadan and are lanterns that have their own uniqueness when compared to other lanterns. The uniqueness in question lies in the visual appearance and work system that can move automatically with heat source technology produced from the flame of the candle inside the lantern. Specifically, the exposure of this paper is to reveal the working system of utilizing fire heat, shape, size, materials, tools, and manufacturing techniques and the mechanism of how it works. The series of stages in this method begins with collecting data related to the Tengtengan Lanterns, interviews with experts in their fields, especially the makers of Tengtengan Lanterns, direct observation of objects at the production site, and observations through a workshop simulation of the workings of the Tengtengan Lanterns directly. The result of the discussion in this paper is a description of how the Tengtengan lanterns work together with an explanation of the rotating silhouette of the image produced from the heat of a candle flame in a clear way.


Keywords: work procedures, Tengtengan lanterns, educational media

----------------------------------------------------------------------------------


Lampion Tengtengan biasanya hadir secara musiman yaitu terjadi pada bulan Ramadhan dan merupakan lampion yang memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan lampion yang lainnya. Keunikan yang dimaksud terletak pada tampilan visualnya dan sistem tata kerja yang dapat bergerak secara otomatis dengan teknologi sumber panas yang dihasilkan dari nyala api lilin yang ada di dalam lampion tersebut. Secara spesifik, paparan tulisan ini adalah mengungkap tentang sistem kerja pemanfaatan panas api, bentuk, ukuran, bahan, alat, dan teknik membuat serta mekanisme cara kerjanya. Serangkaian tahapan dalam metode ini diawali dengan menggali data yang berkait dengan Lampion Tengtengan, wawancara dengan pakar di bidangnya, utamannya pembuat lampion Tengtengan, Observasi langsung terhadap objek di tempat produksi, serta pengamatan melalui simulasi workshop tata kerja lampion Tengtengan secara langsung. Hasil dari pembahasan tulisan ini adalah paparan tata kerja lampion Tengtengan berikut penjelasan putaran siluet gambar yang dihasilkan dari panas api lilin secara gamblang.


Kata kunci: tata kerja, lampion Tengtengan, media edukasi.


References


Djoemena, Nian S. (1990). Ungkapan Sehelai Batik Its Mystery and Meaning, Djambatan.

Endraswara, Suardi, (2006) Metodologi Penelitian kebudayaan Gadjah Mada Unuversity Press.

Laeis, Zuhdiar, (2017). Lampion “teng-tengan” masih identik dengan suasana Ramadhan di Semarang, diakses pada tanggal 14/03/22 dari https://www.antaranews.com/berita/632592/lampion-tengtengan-masih-identik-dengan-suasanaramadhan-di-semarang.

Nawawi, Hadari. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press.

PrayitnoIge, Edhie. (2017). Jawa, Cina, Arab Bertemu di Lampion Tengtengan Semarang, diakses pada tanggal: 14/03/22 dari https://www.liputan6.com/regional/read/2977850/jawacina-arab-bertemu-di-lampiontengtengan-semarang




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v10i3.2319

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com