EKSISTENSI TEKNIK PATCHWORK SERTA PENERAPANNYA PADA PRODUK FASHION

Nisa Haritsatul Ummah, Asep Miftahul Falah

Abstract


Patchwork is traditional art that originated in Europe and developed in the continental United States. Patchwrok in the Indonesian dictionary means “patchwork”. But in its full sense, patchwork is a craft that combines pieces of patchwork with one another. Those that have different motifs or colors then become a new form. Patchwork is also included in sustainable design, also known as environmental design, (environmentally sustainable design, eco conscious design, etc. Generally, patchwork crafts use industrial waste materials and textile products in the form of scraps of cloth or commonly called patchwork. Even though it looks like a worthless item, patchwork waste can be turned into useful and economical items considering that patchwork has various patterns and textures and can be combined into useful creations, including as complementary elements of home interiors, such as curtains, curtain fasteners. Pillowcases (tassel), pillowcases, bed linen, blankets, lampshades, magazine holders, place mats, glass mats, tissue holders, dirty clothes holders, multi-purpose hanging bags and others.

Keywords: Traditional art, Patchwork, industrial waste materials, home interior

------------------------------------------------------------------------------------

Patchwork merupakan seni tradisional yang berasal dari Eropa dan berkembang di benua Amerika Serikat. Patchwrok dalam kamus Bahasa Indonesia yang berarti “kain perca”. Namun pengertian lengkapnya, patchwork adalah kerajinan yang menggabungkan potongan-potongan kain perca satu dengan yang lainnya. Yang memiliki motif atau warna
yang berbeda-beda lalu menjadi suatu bentuk baru. Patchwork juga masuk kedalam Desain berkelanjutan, atau disebut juga sebagai desain lingkungan, (desain berkelanjutan secara lingkungan, desain kesadaran lingkungan, dll.) Umumnya kerajinan patchwork menggunakan sisa bahan limbah industri dan produk tekstil yang berupa sisa potongan kain atau biasa disebut kain perca. Walaupun terlihat sebagai barang yang tidak berharga, limbah kain perca dapat diubah menjadi barang-barang yang berguna dan bernilai ekonomis mengingat kain perca memiliki corak dan tekstur yang beragam dan dapat dipadukan menjadi kreasi yang berguna termasuk sebagai unsur pelengkap interior rumah, seperti tirai, pengikat tirai (tassel), sarung bantal, sprei, selimut, kap lampu, tempat majalah, alas piring, alas gelas, tempat tissue, tempat pakaian kotor, kantong gantung serba guna dan lain-lain.

Kata Kunci: Seni tradisional, Kain Perca, Patchwork, limbah industry, interior rumah

References


Adair, J. (2008). The Art of Creative Thinking.

Yogyakarta: Golden Books.

Archenita, D., Sari, D., & Liliwarti, L. (2020).

Peningkatan Nilai Ekonomis Perca

Dengan Teknik Patchwork. Jurnal

Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan

Masyarakat, 2(2), 55-58.

Fajar, E. A., & Falah, A. M. (2022). Explore

Embroidery And Weaving Tapestry With

Shibori Techniques On Outer Ready To

Wear Clothing. Cultural Arts International

Journal, 2(2).

Fatati, Muarifah. (2015). Kualitas Blazer Dengan

Hiasan Teknik Patchwork. (Skripsi)

Universitas Negri Semarang, Semarang,

Indonesia.

Khoiruddin, M. A. (2014). Pendekatan Sosiologi

Dalam Studi Islam. Tribakti: Jurnal

Pemikiran Keislaman, 25(2), 348-361.

Mahardika, D. A., & Karmila, M. (2020).

Eksplorasi Patchwork Motif Gajah

sebagai Decorative Trims pada Jaket

Wanita. TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi

Busana dan Boga, 8(2), 76-84.

Malinda, P. (2020). Penerapan Patchwork dan

Payet pada Busana Pesta Malam dengan

Tema Vie Ancienne. BAJU: Journal of

Fashion & Textile Design Unesa, 1(2), 82-

Muslimah, H. N., & Falah, A. M. (2022). Oversized

Boyfriend Blazer sebagai Alternatif Gaya

Hidup Fashionable. ATRAT: Jurnal Seni

Rupa, 10(3), 289-296.

Netty, N. J. (2022). Pengembangan Patchwork

Bed Cover Kolaborasi Ornamen Ying

Yang China dan Pengeret-Eret Karo:

Development Of Patchwork Bed Cover

Collaboration Of Chinese Ying Yang

Ornaments And Karo Drug. CONSEN:

Indonesian Journal of Community Services

and Engagement, 2(2), 42-53.

Nugrahani, F. (2014). Metode penelitian

kualitatif. Solo: Cakra Books.

Nuraini, S., & Falah, A. M. (2022). Eksistensi Kain

Tenun di Era Modern. ATRAT: Jurnal Seni

Rupa, 10(2), 162-169.

Septi, Asmorini. (2013). Hasil Jadi Sajadah

Dengan Menggunakan Teknik Patchwork

Bagi Mahasiswa D3 Tata Busana Angkatan

Melalui Pelatihan. Universitas

Negeri Surabaya. Tata Busana: 2(3), 118-

Tati, Indahyani. (2010). Sukses Mengembangkan

Desain Seni Dan Kerajinan Menjahit

Aplikasi Berbahan Dasar Limbah Kain

(Kain Perca) Bagi Industri Rumah

Tangga. Binus. Humaniora: 1(2), 431-




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v11i1.2842

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

 

Jurnal ATRAT | Journal of Visual Arts containing scientific works on Art Culture Studies which includes Fine Art, Craft, and Design

Gd. FSRD ISBI Bandung, Lt. 2A, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung - 40265

Email: jurnalatrat@gmail.com