Editorial Policies

Focus and Scope

Panggung mengundang para cendekiawan, peneliti, dan siswa untuk berkontribusi hasil studi dan penelitian mereka di bidang yang berkaitan dengan seni dan budaya dengan pendekatan interdisipliner. Tema jurnal meliputi: 1) seni pertunjukan dan penciptaan seni, yang meliputi musik, teater, tari, musik kolaboratif / kontemporer yang terkait dengan tradisi / budaya Indonesia; 2) perekaman media, termasuk fotografi, televisi, dan film; 3) antropologi seni, termasuk konteks budaya seni dan tradisinya; 4) seni rupa dan desain, termasuk lukisan, patung, kerajinan, desain komunikasi visual, desain interior, desain produk, seni rupa, trans-media, batik dan mode.


Panggung invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies and researches in the areas related to arts and culture with interdisciplinary approaches. The themes of the journal include: 1) the performing arts and arts creation, which include music, theatre, dance, collaborative/contemporary music related to the traditions/culture of Indonesia; 2) media recording, including photography, television, and film; 3) anthropology of art, includes the cultural context of art and its tradition; 4) fine arts and designs, including painting, sculpture, craft, visual communication design, interior design, product design, fine arts, trans-media, batik and fashion.

 

Section Policies

Articles

Checked Open Submissions Checked Indexed Checked Peer Reviewed
 

Peer Review Process

  1. Setiap naskah yang diserahkan ke Panggung akan dipilih oleh Editor;
  2. Setiap naskah yang telah memenuhi persyaratan tertulis resmi akan dikirim ke reviewer, sedangkan bagi yang tidak memenuhi persyaratan akan dikembalikan ke penulis;
  3. Setiap naskah akan ditinjau oleh reviewer secara acak;
  4. Keputusan untuk publikasi, amandemen, atau penolakan didasarkan pada laporan / rekomendasi reviewer. Dalam kasus tertentu, editor dapat mengirimkan artikel untuk ditinjau ke reviewer ketiga sebelum membuat keputusan, jika perlu. Para editor kemudian membuat keputusan berdasarkan saran pengulas, dari beberapa kemungkinan:
    1. Terima, dengan atau tanpa revisi editorial
    2. Undang penulis untuk merevisi naskah mereka untuk mengatasi masalah khusus sebelum keputusan akhir dicapai
    3. Tolak langsung, biasanya atas dasar minat spesialis, kurangnya kebaruan, kemajuan konseptual yang tidak memadai atau masalah teknis dan / atau masalah interpretasi
    4. Keputusan untuk menerbitkan atau menolak naskah diputuskan oleh Pemimpin redaksi jurnal berdasarkan rekomendasi Reviewer dalam rapat dewan editorial.
 
  1. Every manuscript submitted to Panggung will be selected by Editor;
  2. Every manuscript that has met formal written requirements will be sent to reviewers, while for those do not met the requirements will be returned to writers;
  3. Every manuscript will be reviewed by blind-reviewers;
  4. Decision for publication, amendment, or rejection is based upon their reports/recommendation. In certain cases, the editor may submit an article for review to another, third reviewer before making a decision, if necessary. The editors then make a decision based on the reviewers' advice, from among several possibilities:
    1. Accept, with or without editorial revisions
    2. Invite the authors to revise their manuscript to address specific concerns before a final decision is reached
    3. Reject outright, typically on grounds of specialist interest, lack of novelty, insufficient conceptual advance or major technical and/or interpretational problems
    4. Decision to publish or to reject manuscripts is decided by Editor in chief of the journal based on Reviewers recommendation in the editorial board meeting.
 

 

Open Access Policy

Jurnal ini menyediakan akses terbuka langsung ke kontennya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara bebas untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.

This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.