Monumen Masa Pemerintahan Orde Lama Di Jakarta: Representasi Visual Nasionalisme Soekarno

Toto Sugiarto Arifin

Abstract


ABSTRACT

 

The construction of the monument of the Old Order in Jakarta is an integrated part of the struggle of the Indonesian nation. This research is a qualitative study with a qualitative descriptive analysis through textual and contextual analysis. Its focused on the spirit and visual representation of the five monu- ments built during the government of the Old Order in Jakarta, those are the Monumen Selamat Datang, Pembebasan Irian Barat, Pahlawan, Dirgantara, and Monumen Nasional (Monas). The Monuments of the Old Order government in Jakarta as a representation of Bung Karno’s thought of Nationalism, are reflected within the construction of  the monument in his government. It does not describe a particular ethnicity or class, but it contains the universal properties of Indonesian nation, and the Monas is consider- ed as the center point of the four other monuments. Bung Karno was a leader who had consistent with the ideology he believed; moreover, he had the ability to integrate a variety of ethnicity, class, and ideology. Everything is reflected in the five monuments which were initiated by him, so that Bung Karno can be stated as a model for leadership in Indonesia.

 

Keywords: nationalism, monuments, spirit, visual representation

 

 

 

 

ABSTRAK

 

Pembangunan monumen masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta merupakan bagian integral dari perjuangan bangsa Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif melalui analisis tekstual dan kontekstual yang difokuskan terhadap spirit dan representasi visual dari lima monumen yang dibangun pada masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta, yaitu Monumen Selamat Datang, Pembebasan Irian Barat, Pahlawan, Dirgantara, dan Monumen Nasional (Monas). Monumen masa pemerintahan Orde Lama di Jakarta sebagai representasi Nasionalisme Bung Karno, tercermin dalam pembangunan monu- men di masa pemerintahannya. Monumen ini tidak digambarkan sebagai tokoh, golongan atau ideologi tertentu, tetapi merupakan representasi dari seluruh jiwa rakyat Indonesia dan nilai- nilai kebudayaannya, serta Monas sebagai titik pusat dari keempat monumen lainnya. Bung Karno sebagai seorang pemimpin yang konsisten dengan ideologi yang diyakininya memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai suku, golongan, dan ideologi. Semuanya itu tercermin pada kelima monumen yang digagasnya, sehingga Bung Karno dapat dijadikan role model bagi kepemimpinan di Indonesia.

 

Kata kunci: Nasionalisme, monumen, spirit, representasi visual


Full Text:

PDF

References


Anderson, Benedict R. O’G.

“Kuasa Kata: Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesiaâ€. Terjemahan da- ri Language and Power: Exploring Po- litical Cultures in Indonesia oleh Re- vianto Budi Santosa. Yogyakarta: Mata Bangsa.

Causey, Andrew

Sculpture Since 1945. New York: Ox- ford University Press.

Dahm, Bernhard

“Konsepsi tentang Negara & Keduduk- an Raja di Asia Tenggaraâ€. Terjemahan dari Conceptions of State and Kingship in Southeast Asia oleh Deliar Noer. (1982). Jakarta: C.V. Rajawali.

Geldern, Robert Heine

“Soekarno dan Perjuangan Kemerde- kaanâ€. Terjemahan dari Soekarno and The Struggle for Indonesian Indepen- dence oleh Hasan Basari. Jakarta: LP3ES.

McIntyre, Angus

“Indonesian Political Biography: In Search of Cross – Cultural Understand- ingâ€, Monash Paper on Southeast Asia, No. 28. Monash University

Sitor Situmorang

“Bung Karno dan Senimanâ€, dalam Bung Karno & Seni, Soedarmadji J.H. Damais, ed. Jakarta: Yayasan Bung Karno

Soekarno

Dibawah Bendera Revolusi. Cetakan kelima. Jakarta: Yayasan Bung Karno

Wawan Tunggul Alam

Bung Karno Menggali Pancasila (Kumpulan Pidato). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Wiyoso Yudoseputro

“Bung Karno & Seni: Peranan Bung Karno terhadap Kreativitas dan I- novasi Artistikâ€, dalam Bung Karno

& Seni, Soedarmadji J.H. Damais, ed. Jakarta: Yayasan Bung Karno

Yuke Ardhiati

Bung Karno Sang Arsitek: Kajian Artistik Karya Arsitektur, Tata Ru- ang Kota, Interior, Kria, Simbol, Mode Busana dan Teks Pidato 1926-

Jakarta: Komunitas Bambu




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v24i2.117

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021