Kreativitas Seniman Tingkilan Kutai Kalimantan Timur

Eli Irawati

Abstract


ABSTRACT

 

For Kutai society, the term of Tingkilan has two meanings: first, as a betingkilan activity, that is performed by the performers through chanting the songs, whereas the lyrics are in the form of pantun which are intended as satire. Second, betingkilan is also known as a kind of musical ensemble.  The creativity of Tingkilan playings are inseparable from some aspects that influenced it, either external or internal factors. The external aspects are connected with the Kutai society’s views about their concepts of life, customs, and traditions, due to geographical situations, history, and the advance of science and technology.  Whereas the internal aspects that influence the improvement of Tingkilan playings are the efforts of the artists themselves to create new works productively that can accommo- date the contemporary Kutai society’s preferences which of course need the artists creative touch.

 

Keywords: Creativity aspects, Tingkilan, Kutai, and ethnomusicology

 

 

ABSTRAK

 

Tingkilan dalam masyarakat Kutai memiliki dua pengertian yaitu sebagai sebuah ak- tivitas betingkilan atau mendendangkan lagu yang berisi sindiran lewat pantun dan juga untuk penyebutan sebuah ansambel musik. Kreativitas Tingkilan tidak terlepas dari bebe- rapa faktor yang mempengaruhinya baik yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pan- dangan masyarakat tentang konsep hidup, adat, dan tradisi masyarakat Kutai disebabkan oleh letak geografis yang strategis, sejarah, dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun faktor internal yang mempengaruhi perkembangan Tingkilan adalah adanya upaya dari para senimannya untuk produktif menciptakan karya-karya baru yang bisa mengakomodir dari selera masyarakat Kutai zaman sekarang yang tentunya membu- tuhkan sentuhan olah kreativitas dari para senimannya.

 

Kata kunci: Faktor-faktor kreativitas, Tingkilan, Kutai, dan etnomusikologi


Full Text:

PDF

References


A. A. M. Djelantik

Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI.

Brown, A.R Radcliffe

Struktur dan Fungsi dalam Masyara- kat Primitif, terj. Abd. Razak Yahya.

Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka.

Nettl, Bruno

Theory and Method in Ethnomusicolo- gy. Newyork:The Free Press of Glen- coe Collier-Macmillan Limited.

Soeprapto Soejono

“Dialektika Seni: Proses Komunikasi Informasi dan Tanggapan Estetis†dalam Y. Sumandiyo Hadi, et.al, Ri- nengganing: Pak Bandem Yang Ngebyar. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Waridi

“Mencermati Musik Lagaligo Karya R. Supanggah: Pendekatan, Artiku- lasi, Instrumenasi, dan Pijakan Re- ertoar†dalam Y. Sumandiyo Hadi, et. al. Rinenggaring: Pak Bandem Yang Ngebyar. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.

Nara Sumber: Sawiyah, 50 tahun.

Seniwati peningkil dari Kutai Kartanegara.

Amran, 55 tahun.

Komposer dan Seniman Tingkilan dari Sa- marinda.

Aji Jon Askar, 65 tahun.

Komposer dan Seniman Tingkilan dari Muara

Muntai.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v23i4.150

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021