Problematika Teater Pakeliran sebagai Konsep Garap dalam Seni Pewayangan
Abstract
Konsep teater pakeliran dalam penciptaan karya seni eksperimental oleh mahasiswa pedalangan
ISI Denpasar semakin populer dan sering digunakan. Di balik popularitasnya, budaya praktek
dalam aplikasinya sering mengesampingkan proses berkonsep sebagai pondasi awal garap karya
seni yang dapat dipertanggung jawabkan. Model penelitan kualitatif dengan analisis deskriptif
analitik ini, menggunakan teori bentuk seni, kritik seni, dan teori nilai guna menganalisis pokok
bahasan: 1) Konsep teater pakeliran dalam pertunjukan wayang, 2) Problematika konsep teater
pakeliran, 3) Potensi konsep teater pakeliran sebagai nilai. Penulis mengemukakan bahwa:
1) Sebagai sebuah bentuk bermakna ‘teater’ dan ‘pakeliran’ masing-masing mewakili cabang
ilmu yaitu ‘drama’ yang identik dengan unsur teatrikal, serta ‘pewayangan’ dikenal dengan
pementasan boneka pipih dibalik kelir. 2) Perlunya pemetaan dan formulasi dalam konsep
teater pakeliran yang mampu menjadi solusi problematika yang kerap terjadi. 3) Formulasi
teater pakeliran sebagai sebuah konsep berfikir dan metode mengajar dengan aplikasi teoritis
dan praktis demi penilaian estetik kelembagaan dan sosial.
Kata kunci: teater pakeliran, problematika, pewayangan
Full Text:
PDF DOWNLOAD (Bahasa Indonesia)References
Bandem, I Made dan Sal Murgiyanto. (1996).
Teater Daerah Indonesia,Yogyakarta : PT
Kanisius
Cahya. (2016). “Nilai, Makna, Dan Simbul
Dalam Pertunjukan Wayang Golek
Sebagai Representasi Media Pendidikan
Budi Pekerti”. Dalam Jurnal Seni dan
Budaya Panggung. Vol. 26, No 6.
Creswell, Jhon W. (2015). Penulisan Kualitiatif
dan Disain Riset. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Djelantik, A.A. M. (1990). Pengantar Dasar
Ilmu Estetika Jilid I Estetika Instrumental.
Sekolah Tinggi Seni Indonesia
Denpasar (STSI), Denpasar.
Gie, The Liang. (2004). Filsafat Seni. Pusat Belajar
Ilmu Berguna (PUBIB). Yogyakarta.
Iswantara, Nur. (2017). Kreativitas, Sejarah,
Teori dan Perkembangan. Gigih Pustaka
Mandiri.
Jakob Sumardjo. (2000). Filsafat Seni, Penerbit
ITB. JL Ganesa 10, Bandung
Jakob Sumardjo. 2000. Filsafat Seni, Penerbit
ITB. JL Ganesa 10, Bandung
Kartika, Dharsono Sony. (2007). Kritik Seni.
Rekayasa Sains Bandung.
L. Mardiwarsito. (1978). Kamus Jawa Kuna
Indonesia. Flores. Nusa Indah
Putra, IB Wyasa. (1998). Bali Dalam Perspektif
Global. Denpasar : PT Upada Sastra.
Rustopo. (2012). Seni Pewayangan Kita; Dulu,
Kini dan Esok. ISI Press. Solo.
Solichin. H, dkk (Tim Filsafat Wayang),
(2016) .Filsafat Wayang Sistematis,
SENAWANGI, CV Dedy Jaya. Jakarta
Suyanto. (2013). “Pertunjukan Wayang Sebagai
Salah Satu Ruang Mediasi Pendidikan
Budi Pekerti”. Dalam Jurnal Seni dan
Budaya Panggung. Vol. 23, No 1.
Tomanek, Alois. (2006). Forms Of Puppets.
Praguu : Academy Of Performing Arts.
Wicaksana, I Dewa Ketut. (2005). “Pakeliran
Layar Lebar Kreativitas Wayang
Berbasis Lokal Berwawasan Global”
dalam WAYANG: Jurnal Ilmiah Seni
PeWayangan, Volume 4, 1 September
, Program Studi Seni Pedalangan,
Institut Seni Indonesia, Denpasar.
Wicaksana, I Dewa Ketut. (2018). “Bentuk
dan Gerak Wayang Kaca Dalam Pentas
Wayang Tantri, Sebuah Kreativitas Seni
Modern berbasis Kebudayaan Lokal”.
Dalam Jurnal
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v31i3.1714
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Statistik Pengunjung Jurnal Panggung
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editor Office:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021