Ritual Ngarosulkeun dan Kekerabatan Pada Masyarakat Tani Pasigaran

Luffita Rizky

Abstract


Beragam ritual pertanian di wilayah pedesaan Indonesia sampai saat ini dapat ditemui, seperti ritual ngarosulkeun yang dilakukan sehari sebelum panen tiba sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang akan didapat esok hari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui ritual sebagai penguat kekerabatan pada masyarakat tani. Metode penelitian yang digunakan, adalah etnografi yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, kekerabatan pada masyarakat tani Pasigaran terbentuk bukan hanya berdasarkan biologis. Kerabat dapat terbentuk karena ada kesemaan wilayah tempat tinggal (dulur salembur) seperti tetangga, dan kerabat yang dibentuk karena adanya penggabungan budaya tertentu (dukungan materi dan emosional) yang berlangsung lama seperti dengan pemilik lahan. Tahapan ritual ngarosulkeun merepresentasikan perekat kekerabatan, yaitu adanya pegangan hidup rarangken kersa nyai dan elmu karahayuan. Terdapat nilai kehidupan, di antanya bagi kehidupan, bagi agam dan kepercayaan, dan bagi kelancaran dalam bertani. Asepek penguat kerabat dapat dilihat pada sikap berbagi dan memberi, gotong royong, dan bersilaturahmi.

Kata Kunci: Ritual Ngarosulkeun, Kekerabatan, Petani, Kehidupan

References


Indrawardana, I. (2012). Kearifan Lokal Adat Masyarakat Sunda dalam Hubungan dengan Lingkungan Alam, Komunitas, 4(1), 1-8.

Keesing, R. M. (1975). Kin Group and Social Structure. USA: Holt, Rinehart andWinston.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kusdiwanggo, S. & Sumardjo, J. (2016). Sakuren: Konsep Spasial sebagai Prasyarat Keselamatan Masyarakat Budaya Padi di Kasepuhan Ciptagelar. Jurnal Panggung 26(3) 310-322.

Lavenda, R.H. & Schultz E.A. (2003). Kinhsip and Descent. In Core Concepts in Culturral Anthropology (pp.147-164). America: McGraw-Hill Higher Education.

Lienard, P. & Boyer, P. (2006). Whence Collective Rituals? a Cultural Selection Model of Ritualized Behavior. American Anhtropologist, 1-29.

Michaelson & Goldschmidt (1976). F a m i l y and Land in Peasant Ritual. American Ethnologist, 87-96.

Newberry, J. (2006). Rituals of Rule in the Administered Community: The Javanese Slametan Reconsidered. Modern Asian Studies, 1-35.

Newing H, et al. (2011). Conducting Research in Conservation: Social Scence Methods and Practice. London and New York: Routledge.

Rizal, E. & Anwar, R. (2017) Media Seni Budaya Tradisional Masyarakat Pedesaan dalam Mendukung Pengembangan Pangan di Kecamatan Rancakalong Sumedang. Jurnal Panggung. 27(2) 145-156.

Rohmana, J. & Ernawati. (2014). Peremuan dan Kearifan Lokal: Performativitas Perempuan dalam Ritual Adat Sunda. Musawa, 13(2), 152-165.

Shanin, T. (1972). A Russian Peasant Household at thw Turn of the Century. In Peasant and Peasant Societies. America: Penguin Books Ltd.

Spradley, J.P. (2006). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana. Wolf, E.R. (1966). Peasant. New Jersey: Prentice Hall Inc.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v32i2.1781

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021