Visualisasi Cerita Rakyat: Figur Perempuan dalam Karya Seni Batik Kontemporer
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v31i4.1932Abstract
Figur perempuan telah menjadi inspirasi sebagai subjek dalam karya seni seniman di seluruh dunia. Untuk waktu yang lama, diwujudkan dalam artefak artistik, baik dalam patung (seperti Venus dari artefak Willendorf) atau dalam lukisan yang diciptakan oleh maestro dunia. Figur perempuan yang mendominasi cerita dengan menggambarkan sosok kebaikan dan keibuan. Namun, sosok perempuan masih menjadi subjek yang mewakili ide-ide para seniman, seperti dalam lukisan batik kontemporer berdasarkan Cerita Rakyat yang menampilkan figur perempuan. Makalah ini menggambarkan hasil penelitian sebagai upaya untuk melestarikan budaya dalam lukisan Batik dan fokus pada Batik kontemporer yang mengadopsi Cerita Rakyat dengan perempuan sebagai karakter utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil penelitian yang berfokus pada estetika dan elemen visual, terutama sosok perempuan sebagai objek dalam lukisan Batik yang terinspirasi oleh Cerita Rakyat. Metode penelitian menggunakan sampel batik yang dianalisis deskriptif kualitatif melalui pendekatan analisis formal dan kritik seni tanpa interpretasi. Studi ini menunjukkan bahwa Cerita Rakyat dengan karakter perempuan memberikan inspirasi untuk penciptaan seni lukisan batik kontemporer. Subjek tokoh perempuan adalah salah satu objek utama yang divisualisasikan dengan menyederhanakan bentuk dengan dekoratif yang khas gaya Batik. Sosok wanita distorsi dan disesuaikan dengan proporsi bentuk perempuan. Sosok ini tidak cukup rinci untuk mewakili karakter, tetapi sebagai motif lukisan batik kontemporer dengan nilai genre yang berbeda seperti variasi gaya tradisional, modern, klasik, dan komprehensif. Kontribusi penelitian ini dapat menjadi wacana dalam menginisiasi dan memperkaya visualisasi Cerita Rakyat dengan karakter perempuan dalam pengembangan lukisan batik Indonesia kontemporer.
Kata Kunci: Lukisan Batik Kontemporer, Konservasi Budaya, Figur Perempuan, Cerita Rakyat.
References
Adajian, T. (2018). The Definition of Art. Retrieved June 5, 2021, from Stanford Encyclopedia of Philosophy website: https://plato.stanford.edu/entries/artdefinition/
Agustin, D., Mutia, F., & Susanti, W. D. (2020). Tradisi Lisan Sebagai Salah Satu Sumber Eksplorasi Desain Arsitektur Nusantara (Studi Kasus Museum Purna Bhakti Pertiwi, Tugu Monas dan Gedung DPR / MPR RI). SINEKTIKA Jurnal Arsitektur, 17(2), 139–144. Retrieved from http://journals.ums. ac.id/index.php/sinektika%0ATRADISI
Angkawijaya, Y., Agustina, I. A., & Ds, M. (2019). Chinese Culture in JavaMadura’S Batik Motifs Drawing. Jurnal Teknologi Dan Terapan Bisnis (JTTB), 2(1), 130–132.
Atmojo, W. T. (2013). Penciptaan Batik Melayu Sumatera Utara. Panggung, 23(1), 90– 97. https://doi.org/10.26742/panggung.v23i1.89
Caldeira, S. P., De Ridder, S., & Van Bauwel, S. (2020). Between the Mundane and the Political: Women’s SelfRepresentations on Instagram. Social Media and Society, 6(3), 1–14. https://doi.org/10.1177/2056305120940802
Creswell, J. W. (2014). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset (3rd ed.; S. Z. Qudsy, Ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dharsono. (2016). Kreasi Artistik perjumpaan tradisi modern dalam paradigma kekaryaan seni. Karanganyar: Citra Sains.
Dixson, A. F., & Dixson, B. J. (2011). Venus Figurines of the European Paleolithic: Symbols of Fertility or Attractiveness? Journal of Anthropology, 2011, 1–11.
https://doi.org/10.1155/2011/569120
Feldman, E. B. (1967). Art as Image and Idea. New York: Prentice Hall.
Hall, S. (1977). Culture, the media and the ideological effect. London: Arnold.
Hayati, C. (2012). Pekalongan Sebagai Kota Batik 1950-2007. Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, Dan Budaya, 2(1). https://doi.org/https://doi.org/10.26714/lensa.2.1.2012.%25p
Hu, T., Xie, Q., Yuan, Q., Lv, J., & Xiong, Q. (2021). Design of ethnic patterns based on shape grammar and artificial neural network. Alexandria Engineering Journal, 60(1), 1601–1625. https://doi.org/10.1016/j.aej.2020.11.013
Downloads
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.