Arena Seni Pita Maha: Ruang Sosial dan Estetika Seni Lukis Bali 1930‘an

I Wayan ‘Kun’ Adnyana

Abstract


Sejak akhir 1920-an di Ubud dan sekitarnya berlangsung praktik seni lukis dalam ruang interaksi dan dialog yang sangat intensif antara pelukis remaja, pelukis senior, patronase puri Ubud dan pelukis Barat. Praktik seni ini kemudian berkembang pesat menjadi arena seni bernama Pita Maha. Pita Maha diumumkan berdiri resmi 29 Januari 1936, mengakomodasi berbagai komponen art world di Bali, di antaranya galeri, kritikus dan kurator. Adapun tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi arena seni dan estetika Pita. Kajian dilakukan dengan pendekatan sosiologi Bourdieu tentang field (arena), dan hermeneutika mendalam (depth-hermeneutics) Thompson. Kajian ini menemukan berbagai capaian arena seni Pita Maha. Estetika Pita Maha adalah  ‘Spiritualisme’ yang kemudian dilanggengkan sebagai ideologi estetika. Estetika yang secara tegas mengeksplorasi tema dan pandangan subjektif tentang hubungan Tuhan dan manusia dalam artistik dan stilistik seni lukis Bali yang baru.

Kata kunci: Arena Seni , Estetika Pita Maha.

Full Text:

PDF

References


Adorno, Theodor W

Aesthetic Theory, editor Gretel Adorno & Rolf Tiedemann, Bloomsbury Academic, London-New Delhi-New York-Sydney.

Agus Dermawan T

Bali Bravo: Leksikon Pelukis Tradisional Bali 200 Tahun, Panitia Bali Bangkit, Jakarta.

Barley, Nigel.

Island of Demons (sebuah novel), Monsoon Books, Singapura.

Bonnet, Roever

Rudolf Bonnet: Een Zondagskind, Pictures Publisher, Wijk en Aalburg.

Bourdieu, Pierre

The Field of Cultural Production, Colombia University Press, Colombia US.

Couteau, Jean.

Museum Puri Lukisan, Yayasan Ratna Warta, Ubud.

_________,

Ida Bagus Made Nadera: a Balinese Painter of Pita Maha, ARMA Museum, Ubud.

Granquist, Bruce

Inventing Art The Paintings of Batuan Bali, Satumata Press, Denpasar.

Harker, Richard K., dkk.

An Introduction to the Work of Pierre Bourdieu: The Practice of Theory, St. Martin’s Press, New York.

Hohn, Klaus D.

The Art of Bali: Reflections of Faith, The History of Painting in Batuan, Pictures Publishers Art Books, Netherland.

Holt, Claire.

Art in Indonesia: Continuities and Change, Cornell University Press, Ithaca New York.

__________,

Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia (Penerj. R.M. Soedarsono), judul asli: Art in Indonesia: Continuities and Change (1967), Arti.Line, Bandung.

I Gusti Ngurah Bagus, I Gusti Ngurah (penyunting).

Hubungan Pelukis Rudolf Bonnet dengan Seniman Bali, (sebuah laporan pameran dan seminar), Yayasan Rudolf Bonnet Bali, Denpasar.

Kant, Immanuel.

Critique of Judgment, penerj. Bahasa Inggris: J.H.Benhard, Hafner Publi-shing CO, New York & London.

Rhodius, Hans, & John Darling.

Walter Spies and Balinese Art, Tropical Museum, Amsterdam.

Sanento Yuliman

Dua Seni Rupa (Sepilihan Tulisan), Ed. Asikin Hasan, Yayasan Kalam, Jakarta.

Spruit, Ruud.

Artis On Bali: W.O.J. Niewenkamp, Rudolf Bonnet, Walter Spies, Willem Hofker, A.J. Le Mayeur, and Arie Smit, The Pepin Press, Amsterdam.

Stowell, John.

Walter Spies: A Life in Art, Afterhours Books, Jakarta.

Thompson, John B.

Ideology And Modern Culture, Stanford University Press, Stanford-California.

Vickers, Adrian.

“Ida Bagus Made and Bali’s Modern Artâ€, dalam Ida Bagus Made: The Art of Devotion, KajaMcGowan & AA Muning, Ratna Warta Foundation, Ubud.

Sumber lain:

Majalah Djawa Tijdscrift Van Het Java Instituut, No. 1, 2 en 3, Juli 1936.

Majalah Djawa Tijdscrift Van Het Java Instituut, No. 3, Mei 1940.

Majalah Djawa Tijdscrift Van Het Java Instituut, No. 4 en 5, Juli en September 1941.

Katalog Puri Lukisan: Museum Kesenian Bali Modern, (1984), Djambatan, Jakarta

Warren, Carol.

(1986), “Wawancara dengan Anak Agung Sobratâ€, belum diterbitkan.

Narasumber:

AA. Muning (kurator museum Puri Lukisan), umur 80-an tahun, wawancara 14 April 2012, 14 September 2014, dan 5 November 2014 di Ubud.

Tjokorda Putra Sukawati (pencinta seni, ketua Yayasan Ratna Warta—putra dari Tjokorda Gde Agung Sukawati, pendiri Pita Maha), wawancara 8 Agustus 2013 dan 20 September 2014 di Puri Saren, Ubud.

AA Gde Rai (pendiri ARMA (Agung Rai Museum of The Art), di Ubud), umur 57 tahun, beberapa kali wawancara, diantaranya 21 Juni 2014 di Ubud.

AA Gde Yugus (pengajar di FSRD ISI Denpasar, anak ketujuh dari AA Gde Sobrat (pelukis generasi Pita Maha), wawancara 18 April 2014, dan 20 September 2014 di Ubud.

AA Gde Raka Pudja (pelukis generasi Golongan Pelukis Ubud, anak dari AA Meregeg (pelukis generasi Pita Maha)), umur 83 tahun, wawancara 18 April 2014 di Ubud.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v25i3.22

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021