Sendratari Rara Jonggrang Dalam Perspektif Koreografis dan Pariwisata

Hersapandi Hersapandi

Abstract


ABSTRACT
"The Rara Jonggrang Ballet" was a dance drama without dialogue that took the story of the legend of Prambanan temple. This choreography tourist art was created as an alternative travel destination renewable tourist performing arts in Yogyakarta. The logic of economic law of supply and demand of the total number of tourists visiting Prambanan temple for 2.992 person/day was a business opportunity creatively to improve the economic viability and competitiveness forces of the nation's comparative advantage and competitive choreography art of travel was believed to be the new icon of the tourist attraction in attractions Prambanan temple. The creative process of creation ballet Rara Jonggrang (cultural creativity) and the creative process in the economy (economic creativity) was a strategic part in building a creative economy based on the values of local wisdom, thus contributing to the strengthening of the economy of traditional arts and community supporters.

Keywords: ballet, choreography, art, travel, management, creative economy

ABSTRAK
“Sendratari Rara Jonggrang” adalah drama tari tanpa dialog yang mengambil cerita dari legenda candi Prambanan. Koreografi seni wisata ini dicipta sebagai alternatif destinasi seni pertunjukan wisata terbarukan di Yogyakarta. Logika hukum ekonomi antara permintaan dan penawaran dari jumlah angka kunjungan wisatawan ke candi Prambanan sebesar 2.992 orang/hari merupakan peluang bisnis kreatif untuk meningkatkan kemampuan ekonomi dan kekuatan daya saing bangsa. Keunggulan komparatif dan kompetitif koreografi seni wisata ini diyakini dapat menjadi ikon baru daya tarik wisatawan di objek wisata candi Prambanan. Proses kreatif penciptaan sendratari Rara Jonggrang (kreativitas budaya) dan proses kreatif dalam perekonomian (kreativitas ekonomi) merupakan bagian strategis dalam membangun ekonomi kreatif yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal, sehingga memberi kontribusi bagi penguatan seni tradisi dan ekonomi masyarakat pendukungnya.

Kata kunci: sendratari, koreografi, seni wisata, manajemen, ekonomi kreatif

 


Full Text:

PDF

References


Ellfeldt, Lois.

"Judul dalam bhs. Indonesia". Terjemahan dari A Primer for Choreographers oleh Sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

T. Hani Handoko

Manajemen.Yogyakarta: BPFE.

Hawkins, Alma M.

"Judul dalam bhs. Indonesia". Terjemahan dari Creating Through Dance. oleh Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Manthili.

Hunger, J. David dan Thomas L. Wheelen.

"Judul dalam bhs. Indonesia". Terjemahan dari Strategic Management oleh Julianto Agung. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kotler, Philip

"Judul dalam bhs. Indonesia" Terjemahan dari Marketing Managament oleh Hendra Teguh dan Ronny Antonius. Jakarta: Prenhallindo.

Lundberg, Donald E., Mink H. Stavenga, dan M. Krishnamoorthy

"Judul dalam bhs. Indonesia". Terjemahan dari Tourism Economics oleh Sofyan Jusuf. Jakarta: Gramedia.

Murgiyanto, Sal

“Dasar-Dasar Koreografi Tari,” dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari, penyunting FX. Sutopo Cokrohamijoyo dkk.

Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

”Multikulturalisme Dalam Seni Pertunjukan: Ragam

Bentuk dan Motif,” dalam Keragaman dan Silang Budaya. Bandung:

Jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Vol.? No.? Th. 1999

Purwanto

“Etnografi Dampak Bom Bali Terhadap Atraksi Wisata Teater Sekata

Tetekan Calongarang di Desa Kelating, Tabanan Bali’, dalam Jurnal Of Urban Society’s Arts edisi Vol. 13 No. 2-Oktober 2013 ISI

Yogyakarta.

Smith, Jaqueline M.

"Judul dalam bhs. Indonesia". Terjemahan dari Dance Composition: A Practical Guide For Teachers oleh Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti.

Soedarsono

“Dasar-Dasar Koreografi Tari,” dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari, penyunting FX. Sutopo Cokrohamijoyo dkk.

Jakarta:: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian

Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

“Mungkinkah Indonesia Memiliki Kelompok Tari Profesional di Akhir Abad-20 ini? : Sebuah Dilema Perkembangan Tari di Indonesia akibat dari Hadirnya Media Rekam Canggih”, dalam SENI Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni. Edisi khusus Oktober 1992. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.

Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Bandung: Masyarakat

Seni Pertunjukan Indonesia.

Sugiyono

Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sutarno Haryono

“Penerapan Manajamen Seni Pertunjukan Teater Koma:

Dalam Harmoni, Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni.

Vol. VI No. 3 September 2005. Semarang: Jurusan Seni Drama,

Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Wahab, Salah

"Judul dalam bhs. Indonesia". Terjemahan dari Tourism Management. oleh Frans Gromang. Jakarta: Pradnya Paramita.

Yang bener glamour tanpa 't'.

Kata asing seperti place dimiringkan.

Kesalahan tipografi tolong DIKOREKSI, karena tidak bisa diedit

Contoh penulisan terjemahan yang benar di Daftar Pustaka:

Hawkins, Alma M.

"Bergerak Menurut Kata Hati: Metoda Baru dalam Menciptakan Tari". Terjemahan dari Moving from Within: A New Method for Dance Making oleh I Wayan Dibia. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat seni Pertunjukan Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v27i2.259

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021